Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (15/8), bursa saham Asia dibuak menguat, melanjutkan tren positif kenaikan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa namun berlanjut mendatar d Wall Street. Rilis data inflasi harga produsen AS (PPI) periode Juli, naik 3,3% yoy, melebihi perkiraan 2,5%, dan klaim pengangguran mingguan turun menjadi 224.000. Data tersebut memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed hanya 25 bps, September nanti.
Rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Valdimir Putin terkait peran di Ukraina, ikut mempengaruhi pergerakan indeks di bursa saham Eropa.
Pasar menunggu rilis sejumlah data ekonomi China hari ini.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,23%. Indeks berlanjut naik 0,26% menjadi 8.896,6 pada pukul 8:20 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bergerak naik 0,56% (240,64 poin) ke 42.889,9, setelah dibuka meningkat 0,58%
Bursa saham Korea Selatan hari ini tutup karena libur nasional.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diprediksi akan kembali berupaya menembus level psikologi 8.000 dibayangi aksi ambi untung menjelang libbur panajng akhir pekan. IHSG berhasil mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan kenaikan 0,49% mencatatkan rekor penutupan tertinggi di posisi 7.931. Harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF ( EIDO ), di New York Stocks Exchange merosot 1,19% ke USD18,63.
Analis Indo Premier berpendapat, IHSG mencetak rekor tertinggi baru diperdagangan kemarin. Investor asing kembali mencatatkan inflow ditopang penguatan rupiah ke level terendah tahun ini terhadap dollar. Target rekor tertinggi baru 8,000 diperdagangan hari ini akan menjadi kado hari kemerdekaan RI ke-80. Namun resiko taking profit menghantui, jelang long weekend memperingati libur bersama pada Senin, 18 Agustus 2025 mendatang dan kembali menguatnya US dollar.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir bervariasi. Rilis data harga produsen AS, Juli lalu, naik tertinggi dalam tiga tahun, akibat lonjakan biaya barang dan jasa. Kenaikan PPI memicu kekhawatiran tarif impor akan mendorong harga dalam beberapa bulan. Pasar memangkas ekspektasi penurunan suku bunga The Fed tahun ini menjadi 56,7 bps, namun tetap mengekspektasikan pemangkasan 25 bps di September.
Tujuh dari 11 sektor S&P 500 melemah. Saham Intel melesat 7,4% di tengah kabar pemerintah AS mempertimbangkan mengambil sahamnya. Cisco (-1,6%, Deere & Co (-6,8%) dan Tapestry (-15,7%) ambles akibat prospek bisnis mengecewakan dan kekhawatiran dampak tarif.
- Dow Jones turun tipis 0,02% di 44.911,26.
- S&P 500 naik tipis 0,03% di 6.468,54.
- Nasdaq sedikit berkurang 0,01% di 21.710,67.
Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup penguat. Sektor kedirgantaraan, pertahanan, dan keuangan melaju setelah serangkaian laporan keuangan yang positif. Rencana pertemuan Trump-Putin terkait perang Ukraina, dan prospek suku bunga global turut mempengaruhi sentimen pasar. Pertumbuhan ekonomi Inggris kuartal II melambat lebih rendah dari perkiraan, setelah awal yang kuat pada 2025, di tengah pasar tenaga kerja lemah.
Indeks STOXX 600 naik 0,55% ke 553,87. Saham industri melonjak 2,2%, dimotori kenaikan saham perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan. Saham asuransi melaju 0,9%. Saham Admiral London dan Aviva melesat 6,6% dan 2,6% setelah laporan laba yang kuat. Adyen ambles 4,9% usai memangkas proyeksi pendapatan. Embracer longsor 23,4% dan Thyssenkrupp rontok 8,7% akibat prospek suram. FLSmidth melesat 6,7%. Carlsberg terjungkal 7,1% karena laba meleset dari ekspektasi.
- FTSE 100 Inggris menguat 0,13% di 9.177,24.
- DAX Jerman naik 0,79% menjadi 24.377,50.
- CAC Prancis meningkat 0,84% ke 7.870,34.
Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup menguat tajam. Rilis indeks harga produsen (PPI) AS, Juli lalu, naik lebih tinggi dari perkiraan akibat lonjakan biaya jasa dan barang, memicu kekhawatiran inflasi yang lebih luas. Kenaikan PPI dan CPI yang kuat , memicu spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed di September namun kecil kemungkinan mencapai 50 bps. Indeks Dolar (DXY) naik 0,5% menjadi 98,25.
Presiden Fed St Louis Alberto Musalem menegaskan pemotongan setengah persen tidak sesuai kondisi ekonomi saat ini, sementara analis StoneX dan ekonom lain meragukan pelonggaran agresif tanpa pelemahan signifikan di pasar tenaga kerja. Meski sentimen dolar positif, analis memperkirakan pasar akan tetap fokus pada peluang pemangkasan suku bunga 25 bps bulan depan hingga pernyataan Ketua Fed Jerome Powell di Simposium Jackson Hole.
Kurs spot dolar
Currency | Value | Change | % Change | Time (ET) |
Euro (EUR-USD) | 1.1648 | 0.0000 | 0.00% | 7:20 PM |
Yen (USD-JPY) | 147.83 | 0.0700 | +0.05% | 7:21 PM |
Poundsterling (GBP-USD) | 1.3528 | -0.0004 | -0.03% | 7:21 PM |
Rupiah (USD-IDR) | 16,115 | -87.000 | -0.54% | 3:59 AM |
Yuan (USD-CNY) | 7.1816 | 0.0050 | +0.07% | 2:59 PM |
Sumber : Bloomberg.com, 14/8/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup melonjak sekitar 2%. Trump memperingatkan tentang "konsekuensi serius" jika perundingannya dengan Putin gagal menyelesaikan perang Ukraina. Perjanjian damai AS-Rusia berpotensi memengaruhi sanksi dan pasokan minyak global. Namun analis tetap skeptis Trump akan mengambil tindakan yang dapat mengganggu pasokan minyak secara signifikan.
Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed turut menopang harga minyak. Tapi lonjakan harga produsen menimbulkan perdebatan pemotongan suku bunga. Investasi minyak dan gas Norwegia diperkirakan memuncak tahun ini sebelum menurun mulai 2026 seiring rampungnya sejumlah proyek besar. Norwegia menjadi pemasok gas terbesar bagi Eropa setelah pecah perang Ukraina, Februari 2022.
- Harga Brent melonjak USD1,21 (1,8%) ke USD66,84 per barel.
- Harga WTI melompat USD1,31 (2,1%) ke USD63,96 per barel.
Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup melemah. Data menunjukkan PPI Juli naik 3,3% yoy, melebihi perkiraan 2,5%, dan klaim pengangguran mingguan turun menjadi 224.000, memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed hanya 25 bps, September nanti. Analis menilai pelemahan emas saat ini lebih sebagai fase konsolidasi, dengan prospek jangka panjang tetap bullish dan potensi menguji ulang rekor USD3.500 pada akhir 2025 atau awal 2026.
Data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan dan penurunan klaim pengangguran mengangkat dolar dan imbal hasil US Treasury, serta memangkas peluang pemangkasan suku bunga The Fed 50 bps pada September. Harga logam berharga lainnya, perak spot anjlok 1,3% ke USD37,97 per ounce, platinum melaju 1,1% ke USD1.354,33, dan paladium melompat 2% ke USD1.144,5.
- Harga emas spot turun 0,5% menjadi USD3.337,21 per ounce.
- Harga emas berjangka AS melorot 0,7% ke USD3.383,2 per ounce.
(AFP, CNBC , Reuters)