- Bursa saham Asia dibuka variatifcenderung melemah mengikuti penutupan pergerakan indeks acuan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street yang beragam.
- Investor menanti keputusan kebijakan moneter Reserve Bank of Australia hari ini.
- IHSG diperkirakan bergerak variatif cenderung menguat, didorong sentimen daftar saham MSCI dan aksi beli asing.
Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Selasa (4/11), dibuka variatif cenderung melemah, mengikuti pergerakan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street yang beragam meski cenderubgf menguat.
Wall Street melaju setelah saham Amazon naik 4% menyusul kesepakatan senilai USD38 miliar dengan OpenAI, yang akan memanfaatkan ratusan ribu unit pemrosesan grafis (GPU) Nvidia. Saham Nvidia juga menguat sekitar 2% setelah memperoleh izin ekspor untuk mengirimkan chipnya ke Uni Emirat Arab.
Reserve Bank of Australia akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya hari ini.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penurunan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,36%. Indeks berlanjut melorot 0,53% ke 8.847,30 pada pukul 8:20 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka terkoreksi 0,32%, sedangkan indeks Kosdaq naik 0,24%. Kospi berlanjut merosot 0,90% ke level 4.183,81.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang menguat 0,16% (83,70 poin) menjadi 52.495,04, setelah dibuka turun 0,39%, dan Topix menyusut 0,23%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih berpeluang menguat lebih tinggi, setelah berhasil mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan melonjak 1,36% ke leve 8.275. Harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF ( EIDO ), di New York Stocks Exchange melaju 1,15% ke USD18,45.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini akan variatif cenderung naik menuju target level tertinggi sepanjang masa, didorong oleh sentimen daftar saham MSCI yang akan dirilis pada 5 November dan aksi beli asing. Secara teknikal penguatan IHSG saat ini berhasil menembus rata-rata pergerakan 20-hari (MA20) dan mendekati area resistance penting, berpotensi melanjutkan kenaikan dengan support di bawah 8.250 dan resistance di atas 8.300.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup menguat. S&P 500 dan Nasdaq ditutup menguat, didorong kesepakatan besar di sektor AI. Indeks manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) dan S&P Global menunjukkan sektor industri AS masih menghadapi ketidakpastian dampak tarif. Trump menyatakan ekspor chip AI paling canggih buatan Nvidia dan hanya akan digunakan perusahaan AS.
Saham Nvidia melonjak 2,2%. Amazon melesat 4% setelah mengumumkan kesepakatan senilai USD38 miliar dengan OpenAI. Dari 11 sektor utama di indeks S&P 500, consumer discretionary mencatat kenaikan tertinggi, sedangkan sektor material mengalami penurunan terdalam. Dow Jones melorot terbebani kejatuhan saham UnitedHealth (-2,3%) dan Merck (-4,1%). Kimberly-Clark rontok 14,6%
- Dow Jones Industrial Average turun 0,48% (-226,19 poin) ke 47.336,68.
- S&P 500 menguat 0,17% (11,77 poin) menjadi 6.851,97.
- Nasdaq Composite naik 0,46% (109,77 poin) ke 23.834,72.
Bursa saham utama Eropa tadi malam berakhir sedikit menguat. Data aktivitas manufaktur zona euro stagnan pada Oktober, menunjukkan masih lemahnya momentum pemulihan ekonomi kawasan tersebut. Analis Swissquote Bank menyebutkan, kinerja emiten Eropa yang berorientasi ekspor sejauh ini lebih baik dari perkiraan, terutama di Jerman.
Indeks STOXX 600 naik tipis 0,07% di 572,28. Saham otomotif melonjak setelah kabar pabrik Nexperia di China akan kembali mengirim produk. Saham Renault, Mercedes-Benz, dan Volkswagen melompat 1,9% hingga 2,3%. Sektor travel melonjak 1,7%, teknologi naik 0,6%, tapi pertambangan anjlok1,5%. Anglo American dan Rio Tinto drop lebih dari 2%. Siemens Energy (2,5%) dan GTT (8,7%) mencatat rekor tertinggi. Campari ambles 2,4%.
- DAX Jerman meningkat 0,73% (174,11 poin) ke 24.132,41.
- FTSE 100 Inggris melemah 0,16% (-15,88 poin) di 9.701,37.
- CAC Prancis berkurang 0,14% (-11,28 poin) menjadi 8.109,79.
Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia pagi tadi ditutup sedikit menguat, Pasar meragukan kemungkinan kelanjutan pemangkasan suku bunga the Fed tahun ini. Pernyataan hawkish Powell setelah mangkas suku bunga 25 bps pekan lalu menekan ekspektasi pasar; peluang penurunan suku bunga AS pada Desember turun ke sekitar 70% dari 94% minggu sebelumnya. Indeks Dolar AS (DXY) naik tipis 0,07% di 99,87.
Data manufaktur AS masih terkontraksi memasuki bulan kedelapan berturut-turut pada Oktober, di tengah pesanan baru yang lemah dan hambatan pasokan akibat tarif impor. Ketidakpastian semakin meningkat akibat penutupan pemerintahan AS yang menghambat rilis data ekonomi. Euro melemah, sementara dolar naik terhadap franc Swiss dan yen. Poundsterling juga melemah. Bank of England diperkirakan akan kembali memangkas seuku bunga tahun ini, menyusul data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan
Kurs spot dolar
Currency | Value | Change | % Change | Time (ET) |
Euro (EUR-USD) | 1.1520 | 0.00 | 0.00% | 6:26 PM |
Yen (USD-JPY) | 154.18 | 0.04 | 0.03% | 6:26 PM |
Poundsterling (GBP-USD) | 1.3137 | 0.00 | 0.02% | 6:26 PM |
Rupiah (USD-IDR) | 16,676 | 45.00 | 0.27% | 2:59 AM |
Yuan (USD-CNY) | 7.1213 | 0.00 | 0.02% | 1:59 PM |
Sumber : Bloomberg.com, 3/11/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup realtif stabil. OPEC + menaikkan produksi 137.000 bph pada Desember namun berencana menunda kenaikan output pada kuartal I-2026. Kekhawatiran kelebihan pasokan global, lemahnya data manufaktur Asia, dan penguatan dolar AS membatasi kenaikan harga minyak.
Analis memperkirakan pasar minyak akan seimbang tahun depan, namun sanksi terhadap Rusia dan perlambatan permintaan China menambah ketidakpastian pasokan. Badan Energi Internasional (IEA) sebelumnya memperkirakan pasar minyak global akan mengalami surplus hingga 4 juta bph tahun depan, sementara OPEC mengestimasi keseimbangan antara pasokan dan permintaan global akan tercapai.
- Harga Brent berjangka naik 12 sen (0,2%) jadi USD64,89 per barel.
- Harga WTI berjangka menguat 7 sen (0,1%) di USD61,05 per barel.
Harga emas di bursa berjangka AS dini hari tadi juga berakhir relatif stabil di sekitar USD4.000, menjelang rilis data tenaga kerja swasta AS yang akan memberi petunjuk arah kebijakan suku bunga the Fed. Analis menilai pelemahan emas bersifat sementara. Keputusan China mengakhiri kebijakan pembebasan pajak bagi sebagian pengecer emas, Sabtu lalu, berpotensi menekan permintaan di pasar domestik.
Investor menunggu rilis data ketenagakerjaan ADP, Rabu, serta indeks manufaktur dan jasa ISM. Harga logam mulia lainnya; perak spot melorot 0,8% ke USD48,25 per ounce, platinum melemah 0,2% di USD1.564,30, sedangkan paladium naik 0,4% menjadi USD1.439,86.
- Harga emas spot cenderung mendatar di USD4.002,35 per ounce.
- Harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi USD4.014 per ounce.
(AFP, CNBC , Reuters)