Bursa Pagi: Asia Dibuka di Zona Merah, Potensi Laju IHSG Rawan Terkoreksi
Monday, September 18, 2023       08:29 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia membuka pekan ketiga September, Senin (18/9), dengan melemah, melanjutkan penurunan indeks acuan di bursa saham Wall Street akhir pekan lalu. Pasar menunggu keputusan rapat kebijakan sejumlah bank sentral pada pekan ini.
Federal Reserve AS akan menyelesaikan rapatnya, Kamis pagi di Asia. Reserve Bank of Australia akan merilis hasil rapat 5 September lalu, Selasa besok. Bank of Japan diperkirakan akan mulai bergeser dari kebijakan moneter  ultra-easy,  dan People Bank of China akan merlis keputusan suku bunga pinjaman,   Jumat nanti.
Bursa saham Jepang hari ini tutup karena libur nasional.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan pelemahan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,13%. Indeks berlanjut merosot 0,59% (-42,8 poin) ke level 7.236,2 pada pukul 8:20 WIB.
Pada jam yang sama indeks Kospi, Korea Selatan juga melorot 0,53% ke posisi 2.587,49, setelah dibuka turun 0,32% dan Kosdaq tergerus 0,42%.
Indeks Hang Seng, Hingkong juga dibuka di zona merah, anjlok 1,42% (-258,34 poin) ke level 17.924,55 pada pukul 8:45 WIB. Indeks Shanghai Composite, China melorot 0,59% ke posisi 3.099,49.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan cenderung variatif, berpeluang menguat namun rawan terkoreksi. IHSG mengakhiri sesi perdagangan pakan lalu dengan kenaikan 0,34% menjadi 6.982. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange akhir pekan lalu menguat 0,13% menjadi USD22,70.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih berpeluang melanjutkan upayanya menembus level psikologis, 7.000. Namun secera teknikal akan rawan mengalami koreksi jika terus berkutat di bawah level 7.000.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup menurun tajam, terseret penurunan saham produsen  chips  di tengah kekhawatiran lemahnya permintaan konsumen. Imbal hasil obligasi pemerintah menekan saham pertumbuhan   megacaps  . Sepanjang pekan lalu, S&P 500 dan Dow Jones melemah 0,16% dan 0,12%, Nasdaq turun 0,39%. Seluruh sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dipimpin kejatuhan sektor teknologi informasi 1,95%, diikuti sektor konsumen sebesar 1,88%.
Indeks Philadelphia Semiconductor merosot sekitar 3,0%. Produsen  chips  Applied Materials, Lam Research dan KLA Corp rontok lebih dari 4,0%, setelah TSMC dikabarkan meminta vendornya untuk menunda pengiriman. Nvidia dan Advanced Micro Devices terjungkal 3,7% dan 4,8%. Broadcom dan Micron Technology terperosok lebih dari 2,0%. Amazon dan Microsoft terpangkas lebih dari 2,0%. Meta Platforms dan Adobe ambles 3,7% dan 4,2%.
  • Dow Jones Industrial Average melorot 0,83% (-288,87 poin) ke 34.618,24.
  • S&P 500 merosot 1,22% (-54,78 poin) menjadi 4.450,32.
  • Nasdaq Composite anjlok 1,56% (-217,72) ke level 13.708,34.

Bursa saham utama Eropa mengakhiri pekan lalu dengan menguat. Anggota ECB Governing Council mengatakan, tidak mengekspektasikan kenaikan suku bunga lebih lanjut, dan mungkin akan mempertahankannya selama beberapa lama. Para menteri keuangan zona Euro sepakat bahwa kebijakan fiskal harus lebih ketat pada tahun depan untuk mengekang inflasi dan menyeimbangkan investasi. Data produksi pabrik dan penjualan ritel China tumbuh lebih cepat di Agustus mengangkat saham barang mewah.
Indeks STOXX 600 naik 0,23% menjadi 461,93, melonjak 1,6% sepanjang pekan lalu. Saham-saham produsen barang mewah, tambang dan otomotif menjadi motor penguatan. Saham Kering dan LVMH melonjak 1,8% dan 2,5%. Saham H&M Swedia rontok 7,4%. Games Workshop melambung 10,6%. Perusahaan Belanda pemasok semikonduktor TSMC , seperti ASML ,ASMI dan BE Semiconductor terjungkal 3.5% hingga 6.6%
  • DAX 40 Jerman meningkat 0,56% (88,24 poin) ke posisi 15.893,53.
  • FTSE 100 Inggris naik 0,50% (38,3 poin) menjadi 7.711,38.
  • CAC 40 Prancis melaju 0,95% (70,15 poin) ke level 7.378,82.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York menutup pekan lalu dengan melemah. Data awal indeks sentimen konsumen survei Universitas Michigan turun menjadi 67,7 pada bulan ini, dari 69,5 di Agustus, di bawah ekspektasi. Ekspektasi inflasi satu tahun dalam survei tersebut turun menjadi 3,1%, sementara perkiraan inflasi lima tahun turun menjadi 2,7%, dari 3,0%. Namun secara mingguan   greenback   menguat selama sembilan pekan berturut-turut.
Indeks Kondisi Bisnis Umum survei Manufaktur Empire State The Fed New York naik menjadi 1,9 di September dari minus 19,0 di Agustus, melebihi ekspektasi.Pasar menunggu rapat The Fed, 20 September nanti. Euro menguat. Presiden ECB Christine Lagarde menolak spekulasi bahwa pembalikan kenaikan suku bunga dapat dimulai pada paruh pertama 2024. Indeks dolar (Indeks DXY) turun tipis 0,06% menjadi 105,3192.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0657

0.0014

+0.13%

4:59 PM

Yen (USD-JPY)

147.85

0.3800

+0.26%

4:59 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2383

-0.0026

-0.21%

4:59 PM

Rupiah (USD-IDR)

15,355.50

0.5000

+0.00%

3:59 AM

Yuan (USD-CNY)

7.2760

-0.0029

-0.04%

2:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, 15/9/2023 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea akhir pekan lalu ditutup menguat. Secara mingguan harga minyak naik 4%, kenaikan mingguan ketiga karena terbatasnya pasokan yang dipicu oleh pengurangan produksi Arab Saudi, di tengah optimisme seputar permintaan China. Harga minyak juga berada di jalur kenaikan kuartalan terbesar sejak invasi Rusia ke Ukraina pada kuartal pertama 2022.
Menurut Baker Hughes, data pemrosesan kilang minyak China meningkat hampir 20% yoy karena prosesor mempertahankan tingkat kinerja yang tinggi. Jumlah  rig  minyak AS bertambah 2 minggu lalu menjadi 515  rig , terbesar sejak April, namun turun 84 unit dibanding tahun lalu.Ekspektasi produksi minyak AS yang moderat juga telah mendorong harga dalam beberapa pekan terakhir.
  • Harga Brent pengiriman November naik 23 sen (0,3%) di USD93,93 per barel.
  • Harga WTI pengiriman Oktober naik 61 sen (0,7%) ke USD90,77 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange akhir pekan lalu ditutup menguat. Harga emas mendapat dukungan dari melemahnya dolar AS. Rilis sejumlah indikator ekonomi AS yang beragam, meredam pergerakan harga emas. Pembelian emas meningkat setelah anggota United Auto Workers memulai pemogokan di tiga perusahaan di Detroit. Harapan jeda kenaikan suku bunga AS menguat.
Secara mingguan harga emas naik 0,6%. Permintaan fisik emas premium di China naik level tertinggi baru pada pekan lalu, karena yuan terdepresiasi dai kurangnya kuota impir baru. Harga logam berharga lainnya; perak melonjak 1,35% ke posisi 23,305 per ounce, platinum melompat 2,15% ke level 930,7, namun paladium turun 0,3% menjadi USD1.251.
  • Harga emas di pasar spot melaju 0,9% menjadi USD1.927,79 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS meningkat 0,9% ke USD1949,70 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

berita terbaru
Thursday, Aug 07, 2025 - 12:41 WIB
Financial Statements 2Q 2025 of GLVA
Thursday, Aug 07, 2025 - 12:38 WIB
Financial Statements 2Q 2025 of IPCM
Thursday, Aug 07, 2025 - 12:35 WIB
Financial Statements 2Q 2025 of UNSP
Thursday, Aug 07, 2025 - 12:06 WIB
Kepemilikan Saham 31 Juli 2025 LMAX
Thursday, Aug 07, 2025 - 12:01 WIB
Kepemilikan Saham 31 Juli 2025 KDSI
Thursday, Aug 07, 2025 - 11:55 WIB
Kepemilikan Saham 31 Juli 2025 INET
Thursday, Aug 07, 2025 - 11:33 WIB
Banyak yang Mau Lepas, CDIA Kehabisan Nafas?