- Bursa Asia dibuka menguat pada Jumat (12/9), melanjutkan tren positif Wall Street dan Eropa.
- Sentimen investor didorong oleh meredanya inflasi global dan ekspektasi pemangkasan suku bunga AS.
- IHSG diperkirakan melanjutkan tren naik dengan potensi bergerak di kisaran 7.700-7.800.
Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (12/9), bursa saham Asia dibuka menguat melanjutkan tren kenaikan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street.
Pasar ekuitas di berbagai belahan dunia mengalami reli seiring meredanya tekanan inflasi dan ekspektasi pemangkasan suku bunga AS yang mendorong sentimen investor.
"Momentum dan janji likuiditas yang lebih longgar menjadi alasan utama. Berbagai bank sentral, seperti ECB dan PBOC , telah memangkas suku bunga atau menggunakan stimulus moneter, dan kini The Fed kemungkinan akan ikut bergabung," kata Steve Sosnick, kepala strategi di Interactive Brokers, seprti dikutip CNBC .
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan melanjutkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,41%. Indeks melaju 0,87 (76,6 poin) ke level 8.881,6 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka meningkat 0,83%, dan Kosdaq naik 0,65%. Kospi berlanjut melaju 1,05% ke 3.379,4.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bergerak naik 0,54% (241,78 poin) menjadi 44.614,28, setelah dibuka naik 0,41%dan Topix menanjak 0,61%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan melanjutkan tren kenaikan, setelah mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan kenaikan 0,64% ke 7.747. Harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF ( EIDO ), di New York Stocks Exchange melonjak 1,76% ke USD17,64.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpotensi melanjutkan tren naik. Secara teknikal indeks berpeluang menguji level 7.850, namun berisiko terkoreksi ke bawah 7.700.
Analis Indo Premier berpendapat, IHSG berpotensi bergerak variatif cenderung menguat dalam rentang 7.720-7.800.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir di level tertinggi sepanjang masa. Harga konsumen Agustus, AS naik lebih besar dari perkiraan, dengan kenaikan tahunan inflasi tertinggi dalam tujuh bulan. Klaim pengangguran awal untuk pekan lalu tercatat 263.000, mendekati level tertinggi empat tahun. Data tersebut memperkuat keyakinan pasar bahwa the Fed akan memangkas suku bunga 25 bps pekan depan.
Sepuluh dari 11 sektor S&P 500 menghijau. Saham Tesla (+6%), Micron (+7,5%), Warner Bros Discovery (+29%), dan Centene (+9%) memimpin reli, sementara Oracle (-6,2%) dan Delta Airlines (-1,55%) menekan pasar. Indeks Semikonduktor Philadelphia melaju 0,9%. Saham JPMorgan dan Goldman Sachs Group juga menanjak lebih dari 1%.
- S&P 500 melaju 0,85% (55,43 poin) ke 6.587,47.
- Nasdaq Composite meningkat 0,72% (157,014 poin) ke 22.043,08.
- Dow Jones Industrial Averagen melonjak 1,36% (617,08 poin) ke 46.108.
Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup menghijau. Bank Sentral Eropa menahan suku bunga di 2%, memangkas proyeksi inflasi 2027, dan menegaskan keputusan lanjutan bergantung pada data. ECB memangkas proyeksi inflasi 2027 menjadi 1,9% dari 2%, sementara inflasi inti diperkirakan 1,8%, di bawah target 2%.Saham aerospace dan pertahanan Eropa reli setelah Polandia menembak jatuh drone Rusia.
Indeks STOXX 600 naik 0,55% ke 555,33. Sektor pertahanan meloncat 2,5%; BAE Systems (6,3%), Rheinmetall (2,3%), dan Rolls-Royce (2,1%) memimpin kenaikan. Sektor konstruksi dan material melonjak 1,4%; Buzzi melesat 6,7%. Saham otomotif juga menopang pasar; Stellantis melejit 9,1%. Saham mode (Kering +2,4%), dan energi (Technip +4,7%, dan Covestro +7,9%) ikut penopang indeks.
- CAC 40 Prancis meningkat 0,8% (62,20 poin) ke 7.823,52.
- DAX Jerman naik 0,3% (70,70 poin) menjadi 23.703,65.
- FTSE 100 Inggris menanjak 0,78% (72,19 poin) ke 9.297,58.
Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup melemah. Rilis data CPI Agustus, AS naik 0,4% (dan 2,9% yoy) tertinggi dalam tujuh bulan. Namun klaim awal tunjangan pengangguran yang melonjak 27.000 menjadi 263.000 pada pekan lalu, level tertinggi empat tahun, mendominasi sentimen pasar. Fokus the Fed dinilai lebih condong pada perlambatan pasar tenaga kerja ketimbang inflasi
Pasar memperkirakan 91% peluang pemangkasan suku bunga 25 bps pekan depan, dengan 9% potensi pemotongan 50 bps. Euro menguat dan yen naik, seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed pekan depan. ECB yang mempertahankan suku bunga acuan di 2% sesuai ekspektasi pasar. Indeks Dolar (DXY) turun 0,3% ke 97,51.
Kurs spot dolar
Currency | Value | Change | % Change | Time (ET) |
Euro (EUR-USD) | 1.1738 | 0.0004 | +0.03% | 7:23 PM |
Yen (USD-JPY) | 147.16 | -0.0500 | -0.03% | 7:23 PM |
Poundsterling (GBP-USD) | 1.3578 | 0.0004 | +0.03% | 7:23 PM |
Rupiah (USD-IDR) | 16,461.50 | -8.000 | -0.05% | 3:59 AM |
Yuan (USD-CNY) | 7.1186 | -0.0024 | -0.03% | 2:59 PM |
Sumber : Bloomberg.com, 11/9/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup melemah tertekan kekhawatiran melemahnya permintaan AS serta potensi oversupply global. Pasar masih menimbang risiko konflik di Timur Tengah dan Ukraina versus lonjakan pasokan. Di sisi lain, ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed mendukung prospek permintaan energi.
IEA memperkirakan pasokan minyak dunia naik lebih cepat akibat rencana peningkatan produksi OPEC +, sementara ekspor minyak Saudi ke China melonjak ke 1,65 juta bph pada Oktober, naik dari alokasi September sebesar 1,43 juta bph. Operator pelabuhan swasta terbesar Adani Group,di India melarang masuk kapal tanker yang terkena sanksi Barat, berpotensi mengganggu pasokan minyak Rusia ke dua kilang besar India.
- Harga Brent berjangka anjlok USD1,12 (-1,7%) ke USD66,37 per barel.
- Harga WTI berjangka terperosok USD 1,30 (-2%) ke USD62,37 per barel
Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup melemah. Rilis data klaim pengangguran AS yang melonjak ke level tertinggi tiga tahun, meredam penurunan emas. Rilis data inflasi AS yang masih tinggi namun disertai pelemahan pasar tenaga kerja memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed 25 bps pekan depan, dengan peluang kecil pemotongan 50 bps.
Sepanjang tahun emas sudah naik 38%, didorong perlambatan ekonomi, inflasi tinggi, ketidakpastian geopolitik, serta diversifikasi dari dolar AS. Namun permintaan investasi dan bank sentral diperkirakan terus menopang harga. Harga logam berharga lainnya; perak spot melaju 1% ke USD41,57 per ounce, platinum turun 0,3% menjadi USD1.382,25, paladium melonjak 1,5% ke USD1.191,46.
- Harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD3.632,49 per ounce.
- Harga emas berjangka AS turun 0,2% menjadi USD3.673,60 per ounce.
(AFP, CNBC , Reuters)