Bursa Saham Jerman Pangkas Kerugian Tajam Setelah Merz Terpilih Jadi Kanselir
Wednesday, May 07, 2025       03:26 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Jerman memangkas kerugian, Selasa, setelah pemimpin konservatif Friedrich Merz terpilih sebagai kanselir selama pemungutan suara kedua di parlemen menyusul kemunduran awal yang tidak terduga.
Indeks DAX Jerman ditutup melemah 0,41% atau 94,89 poin menjadi 23.249,65, setelah jatuh sebanyaknya 2% di awal sesi, sebelumnya ketika aliansi baru Merz dengan Partai Sosial Demokrat kiri-tengah mengalami kekalahan mengejutkan dalam upaya pertamanya, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Selasa (6/5) atau Rabu (7/5) dini hari WIB.
"Ini sangat tidak khas Jerman karena kita mengenal Jerman terutama karena stabilitas politiknya. Sampai saat ini, tidak terpikirkan bahwa parlemen tidak akan segera memilih...kandidat," kata Teeuwe Mevissen, ekonom Rabobank.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun 0,18% atau 0,96 poin menjadi 536,35, menghentikan kenaikan 10 hari berturut-turut. Sementara, Indeks FTSE 100 Inggris naik tipis 0,01% atau 1,07 poin menjadi 8.597,42 dan CAC Prancis melemah 0,4% atau 31,01 poin jadi 7.696,92.
Ketidakpastian atas tarif juga membebani, dengan investor berusaha mengikuti kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump yang tidak dapat diprediksi.
Senin, Trump mengatakan akan mengumumkan tarif farmasi selama dua minggu ke depan. Hal ini terjadi sehari setelah dia mengumumkan tarif 100% untuk film yang diproduksi di luar Amerika.
Subindeks perusahaan perawatan kesehatan menyusut 1%, dengan saham raksasa farmasi Novo Nordisk anjlok 4%.
"Jika ada sesuatu yang membuat investor alergi, itu adalah ketidakpastian. Jadi itu tidak pernah baik bagi pasar saham," papar Mevissen.
Namun, sedikit optimisme tetap ada seputar prospek meredanya ketegangan perdagangan China-AS setelah Beijing minggu lalu mengatakan sedang mengevaluasi tawaran dari Washington untuk mengadakan pembicaraan mengenai tarif.
Sementara itu, sebuah survei menunjukkan ekonomi zona euro terus berkembang sepanjang April tetapi dengan kecepatan yang lebih lambat karena permintaan melemah dan sektor jasa yang dominan hampir mandek, yang memperlihatkan pemulihan kawasan tersebut masih rapuh.
Federal Reserve diperkirakan mempertahankan suku bunga tidak berubah, Rabu, dengan perhatian tertuju pada komentar perumus kebijakan tentang dampak tarif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Keputusan suku bunga Bank of England juga akan dirilis pekan ini.
Perusahaan Eropa diperkirakan melaporkan pertumbuhan laba kuartal pertama sebesar 0,4%, menurut data LSEG I/B/E/S, dibandingkan penurunan 1,7% yang diprediksi analis seminggu lalu.
Saham Vestas melambung 8,9% setelah produsen turbin angin itu melaporkan laba operasi yang tidak terduga untuk kuartal pertama.
Fresenius Medical Care melesat 5,1% setelah perusahaan dialisis ginjal Jerman itu melaporkan kinerja kuartal pertama di atas ekspektasi pasar.
Di sisi negatifnya, Philips melorot 2,7% setelah perusahaan teknologi perawatan kesehatan Belanda itu memangkas perkiraan margin laba untuk 2025.
Castellum merosot 6,2% setelah grup real estat Swedia itu membukukan kinerja kuartal pertama yang lebih lemah dari perkiraan.
Coloplast kehilangan 6% setelah CEO pabrikan peralatan medis Denmark itu mengundurkan diri, Senin, dan melaporkan laba kuartal kedua di bawah estimasi, Selasa. (ef)

Sumber : Admin