- IHSG melemah 56 poin (-0,68%) ke 8.171 di akhir sesi I, tertekan oleh sektor transportasi (-3,13%), sementara sektor kesehatan naik 0,98%. Nilai transaksi mencapai Rp15,72 triliun.
- Bursa Asia kompak lesu karena negosiasi tarif AS-China masih belum pasti meski ada rencana pertemuan Trump-Xi di Korea Selatan. Pasar ragu kedua pihak bisa capai kesepakatan berkelanjutan. Nikkei 225 anjlok 2,71%, Kospi -0,78%, Hang Seng -0,19%.
- Harga minyak naik tipis 0,4% ke $63,54 per barel (Brent) setelah tanda-tanda mencairnya ketegangan perdagangan. Pasar juga menunggu keputusan The Fed yang diperkirakan akan memangkas suku bunga pada akhir Oktober.
Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) merosot saat akhir perdagangan sesi I hari Selasa (14/10). IHSG turun 56 poin (-0,68%) ke posisi 8.171.
Saham top gainers: , , , , , , . Saham teraktif: , , , , , , .
Aktivitas trading mencatat volume sebanyak 248,17 juta lot saham. Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi Rp15,72 triliun.
Sektor transportasi paling menyeret IHSG ke zona merah setelah turun terdalam sebesar 3,13%. Adapun sektor kesehatan melonjak terkuat sebesar 0,98%.
Bursa Asia
Market saham Asia melemah pada hari Selasa (14/10) seiring tanda-tanda bahwa AS dan Tiongkok sedang mempersiapkan perundingan perdagangan akhir bulan ini. Namun sentimen tersebut diredam oleh ketidakpastian mengenai apakah kedua negara dapat mencapai kesepakatan yang berkelanjutan.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan Presiden AS Donald Trump tetap berada di jalur yang tepat untuk bertemu pemimpin Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan pada akhir Oktober.
Analis Citi menulis dalam sebuah laporan riset bahwa mereka tidak memperkirakan eskalasi ketegangan perdagangan antara Beijing dan Washington.
"Alasannya bukan karena cuitan Presiden Trump yang meyakinkan di akhir pekan, tetapi fakta bahwa Tiongkok mungkin satu-satunya negara dengan daya tawar, di mana AS mungkin harus lebih fleksibel dalam posisi negosiasinya."
Namun, seorang juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan pada hari Selasa bahwa AS tidak dapat mengupayakan perundingan sambil juga melontarkan ancaman. Hal ini yang membuat pasar tetap waspada terhadap kemungkinan tercapainya kesepakatan perdagangan yang lebih luas.
AS dan Tiongkok pada hari Selasa akan mulai mengenakan biaya pelabuhan kepada perusahaan pelayaran laut yang mengangkut berbagai barang. Hal ini menjadikan laut lepas sebagai garda terdepan dalam perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.
Di sisi lain, para trader terus memperkirakan pelonggaran kebijakan The Fed pada akhir bulan ini hampir pasti terjadi. Fed Fund Rate Futures menyiratkan probabilitas 96,7% penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada rapat Komite Pasar Terbuka Federal ( FOMC ) pada 29 Oktober, dibandingkan dengan peluang 98,3% sehari sebelumnya, menurut alat FedWatch CME Group.
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) -2,71%
Topix (Jepang) -2,36%
Shanghai Composite (China) +0,21%
Shenzhen Component (China) -1,02%
CSI300 (China) -0,07%
Hang Seng (Hong Kong) -0,19%
Kospi (Korsel) -0,78%
Taiex (Taiwan) -0,23%
ASX200 (Australia) +0,14%
Asia Currencies
Yen naik 0,32% menjadi 151,8 per USD
SGD naik 0,05% menjadi 1,2979 per USD
AUD melemah 0,58% menjadi 0,6476 per USD
Rupiah naik 0,04% menjadi 16.567 per USD
Rupee turun 0,11% ke 88,7725 per USD
Yuan melorot 0,09% ke 7,137 per USD
Ringgit naik 0,06% ke 4,2255 per USD
Baht melaju 0,16% ke 32,543 per USD
Oil
Harga minyak naik pada perdagangan hari Selasa (14/10) karena tanda-tanda awal mencairnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok memperkuat sentimen pasar, meredakan kekhawatiran atas permintaan bahan bakar global.
Presiden AS Donald Trump tetap berkomitmen untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan bulan ini. Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan pada hari Senin. Kedua negara mencoba meredakan ketegangan atas ancaman tarif dan kontrol ekspor.
Harga minyak mentah Brent naik 22 sen atau 0,4% menjadi $63,54 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS berada pada harga $59,71 per barel, naik 22 sen atau 0,4%.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx/AI)
Sumber : admin