- IHSG : Ditutup flat di sesi I, melemah tipis 0,03% ke 7.888 dengan sektor kesehatan turun terdalam (-0,33%) sementara teknologi memimpin kenaikan (+2,39%).
- Bursa Asia & The Fed: Pasar Asia bergerak variatif jelang pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole, dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga September meningkat pasca data tenaga kerja AS melemah.
- Sentimen Global: Rupiah melemah 0,33% ke 16.341/USD, indeks dolar stabil di 98,60, sementara harga minyak dunia bergerak flat meski sempat naik lebih dari 1% sehari sebelumnya.
Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) melandai saat perdagangan sesi I hari Jumat (22/8) selesai. IHSG hanya berkurang 3 poin (-0,03%) ke posisi 7.888.
Aktivitas trading mencatat volume sebanyak 213,77 juta lot saham. Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi Rp7,87 triliun.
Saham top gainers: , , , , , , . Saham teraktif: , , , , , , .
Sektor kesehatan melemah paling dalam sebesar 0,33%. Sedangkan sektor teknologi paling perkasa setelah menguat 2,39%.
Bursa Asia
Market saham Asia bergerak variatif pada perdagangan hari Jumat (22/8). Para trader cemas menunggu pidato Ketua The Fed Jerome Powell di forum simposium tahunan Jackson Hole.
Pasar keuangan menantikan Powell untuk memberikan petunjuk tentang kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September. Setelah tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja baru-baru ini dan prospek kebijakan jangka pendek.
"Pasar berada dalam kondisi tegang menjelang pidato Jackson Hole yang sangat penting," kata Carol Kong, ekonom dan ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank of Australia di Sydney seperti dikutip Reuters.
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang mitra dagang utama, stabil di posisi 98,60 setelah empat hari berturut-turut menguat. Ini karena para pedagang mencermati pidato dari pejabat Fed yang tampak kurang antusias terhadap gagasan penurunan suku bunga bulan depan.
Para trader telah meningkatkan spekulasi pemangkasan suku bunga di bulan September menyusul laporan data penggajian yang secara mengejutkan lemah di awal bulan ini. Dan juga setelah data harga konsumen menunjukkan tekanan kenaikan yang terbatas dari tarif.
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) -0,10%
Topix (Jepang) +0,39%
Shanghai Composite (China) +0,67%
Shenzhen Component (China) +1,32%
CSI300 (China) +1,18%
Hang Seng (Hong Kong) +0,33%
Kospi (Korsel) +0,73%
Taiex (Taiwan) -0,08%
ASX200 (Australia) -0,29%
Asia Currencies
Yen drop 0,22% menjadi 48,69 per USD
SGD drop 0,07% menjadi 1.2896 per USD
AUD menguat 0,05% menjadi 0,6423 per USD
Rupiah melemah 0,33% menjadi 16.341 per USD
Rupee melemah 0,13% ke 87,385 per USD
Yuan drop 0,05% ke 7,1839 per USD
Ringgit turun 0,09% ke 4,2295 per USD
Baht melemah 0,05% ke 32.652 per USD
Oil
Harga minyak flat pada trading hari Jumat (22/8) karena harapan perdamaian segera antara antara Rusia dan Ukraina meredup. Hal ini meningkatkan premi risiko yang diminta oleh penjual minyak.
Harga minyak mentah Brent turun 4 sen menjadi $67,63 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 1 sen menjadi $63,51. Kedua kontrak naik lebih dari 1% pada sesi sebelumnya. Brent telah naik 2,7% minggu ini, sementara WTI telah naik 1,1%.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx/AI)
Sumber : admin