Bursa Sore: Saham Asia Berjaya Jelang Rilis Data Ritel AS, IHSG Melempem
Friday, August 15, 2025       16:36 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) melorot saat akhir perdagangan hari Jumat (15/8). IHSG minus 33 poin (-0,41%) ke posisi 7.898.
Aktivitas trading mencatat volume sebanyak 478,01 juta lot saham. Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi Rp30,97 triliun.
Saham top gainers: , , , , , , . Saham teraktif: , , , , , , .
Sektor infrastruktur terpantau melemah terdalam sebesar 1,9%. Sementara itu sektor teknologi menjadi yang terkuat, naik 2,21% di tengah mayoritas indeks sektoral menepi di zona merah.
Bursa Asia
Market saham Asia mengikuti jejak kenaikan pasar global pada perdagangan hari Jumat (15/8).
Investor menunggu pembicaraan penting antara Donald Trump dan Vladimir Putin mengenai Ukraina di Alaska. Dan data ritel AS yang dapat memberikan petunjuk tentang kesehatan ekonomi terbesar dunia tersebut.
MSCI All Country World Index mengkonsolidasikan keuntungan baru-baru ini seiring saham Eropa sedikit menguat di awal perdagangan. Indeks terakhir naik 0,2% di level 953,4, sedikit di bawah level rekor 954,21 yang dicapai pada hari Rabu.
"Namun saya pikir pasar telah belajar untuk tidak berharap terlalu banyak dari negosiasi ini. Pada akhirnya, Zelenskiy dan pihak Eropa tidak diundang. Mereka perlu dilibatkan dalam negosiasi akhir apa pun," kata Shaniel Ramjee, salah satu kepala multi-aset di Pictet Asset Management seperti dikutip Reuters.
Investor juga mengarahkan perhatian mereka pada data ritel AS yang akan dirilis nanti, setelah lonjakan tak terduga dalam data harga produsen pada hari Kamis. Ini memicu kembali kekhawatiran inflasi dan memangkas ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini.
Penjualan ritel China periode Juli naik 3,7% lebih rendah dari perkiraan para analis sebesar 4,6%. Angka tersebut juga lebih rendah secara bulanan. Pada bulan Juni penjualan ritel China naik 4,8%.
Produksi industri naik 5,7% dari tahun lalu pada bulan Juli, level terlemah sejak November tahun lalu, menurut data LSEG , dan lebih lemah dari ekspektasi analis untuk kenaikan 5,9%.
Investasi aset tetap pada bulan Juli tumbuh 1,6% sepanjang tahun berjalan, lebih rendah dari proyeksi ekonom sebesar 2,7% dan melambat dari 2,8% dalam enam bulan pertama.
Sementara itu Ekonomi Jepang tumbuh 0,3% pada kuartal kedua tahun 2025, dibandingkan dengan tiga bulan pertama tahun ini, karena negara itu bergulat dengan kebijakan tarif yang tidak stabil dari Amerika Serikat.
Hal ini dibandingkan dengan pertumbuhan 0,1% yang direvisi yang terlihat pada kuartal pertama , dan lebih tinggi dari kenaikan 0,1% yang diharapkan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) +1,71% ke 43.378
Topix (Jepang) +1,63% ke 3.107
Shanghai Composite (China) +0,83% ke 3.696
Shenzhen Component (China) +1,60% ke 11.634
CSI300 (China) +0,70% ke 4.202
Hang Seng (Hong Kong) -0,98% ke 25.270
Kospi (Korsel) libur
Taiex (Taiwan) +0,40% ke 24.334
ASX200 (Australia) +0,73% ke 8.938
Asia Currencies
Yen naik 0,53% menjadi 146,97 per USD
SGD menguat 0,17% menjadi 1,2825 per USD
AUD naik 0,25% menjadi 0,6511 per USD
Rupiah melemah 0,33% menjadi 16.168 per USD
Rupee melorot 0,14% ke 87,5587 per USD
Yuan drop 0,00% ke 7,1817 per USD
Ringgit turun 0,14% ke 4,2175 per USD
Baht melaju 0,18% ke 32,438 per USD
Bursa Eropa
Pasar saham Eropa mencapai titik tertinggi dalam hampir lima bulan terakhir pada perdagangan hari Jumat (15/8), karena investor mengabaikan lonjakan inflasi AS dan mendapat dukungan dari musim laporan laba yang sebagian besar positif.
Indeks acuan pasar saham Eropa, Stoxx 600 naik 0,2% didorong oleh sektor tambang dan saham kimia. Indeks utama saham Eropa juga ke zona hijau. Indeks DAX Jerman naik 0,50% ke posisi 24.502. Indeks FTSE Inggris menguat 0,10% di titik 9.186 dan Indeks CAC Perancis melanju 0,55% di posisi 7.913.
Oil
Harga minyak turun pada hari Jumat (15/8) sore karena data ekonomi yang mengkhawatirkan dari AS dan China. Data dari dua pengguna minyak terbesar dunia tersebut meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar. Sementara investor juga menunggu pertemuan puncak antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Rusia Vladimir Putin.
Harga minyak mentah Brent turun 0,58% menjadi $66,45 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 0,66% menjadi $63,54 per barel.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx)

Sumber : admin