Bursa Wall Street Tergelincir di Tengah Ketidakpastian Seputar Tarif Trump
Wednesday, May 07, 2025       04:56 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street melorot untuk sesi kedua berturut-turut, Selasa, karena komentar dari Presiden AS Donald Trump dan Menteri Keuangan Scott Bessent tidak memberikan kejelasan mengenai jadwal kesepakatan perdagangan.
Dow Jones Industrial Average ditutup menyusut 389,83 poin, atau 0,95%, menjadi 40.829,00, S&P 500 turun 43,48 poin, atau 0,77%, menjadi 5.606,90 dan Nasdaq Composite Index kehilangan 154,58 poin, atau 0,87%, menjadi 17.689,66, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Selasa (6/5) atau Rabu (7/5) pagi WIB.
Trump mengatakan dia dan pejabat pemerintahan akan meninjau potensi kesepakatan perdagangan selama dua minggu ke depan untuk memutuskan mana yang akan diterima. Selain itu, Trump bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney untuk pertama kalinya, yang tidak membuahkan hasil langsung.
Komentar Trump agak bertentangan dengan pernyataan sebelumnya dari Bessent, yang mengatakan pemerintah dapat mengumumkan beberapa perjanjian perdagangan paling cepat pekan ini.
"Semuanya tentang negosiasi tarif dan Trump berbicara seolah-olah dia akan berhasil; dia akan sangat senang jika kita mendapatkan lapangan bermain yang lebih setara," kata Tim Ghriskey, analis Ingalls & Snyder di New York.
"Kartu liarnya, kartu liar yang paling besar adalah China, saya tidak berpikir UE akan bersikap mudah di sini, saya tidak berpikir Kanada juga akan bersikap mudah. Namun China adalah yang terbesar dan tentu saja mereka akan menjadi negosiator yang sangat tangguh, dan kita mungkin harus melakukannya sendiri tanpa China untuk sementara waktu."
Data Departemen Perdagangan Amerika Serikat menunjukkan bisnis meningkatkan impor barang sepanjang Maret menjelang pengumuman tarif, mendorong defisit perdagangan negara itu ke rekor tertinggi USD140,5 miliar.
Senin malam Trump mengatakan akan mengumumkan tarif farmasi selama dua pekan ke depan, pengumuman terbarunya mengenai pungutan yang mengguncang pasar keuangan global selama beberapa bulan terakhir.
Kesehatan, yang anjlok 2,8%, mencatat kinerja terburuk dari 11 sektor utama S&P, dengan Eli Lilly, merosot 5,6%, dan Moderna, ambles 12,3%, menjadi yang paling terpuruk.
Produsen vaksin seperti Vertex Pharmaceuticals, yang melorot 10%, mengalami tekanan tambahan setelah email internal yang dilihat  Reuters  menunjukkan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika menunjuk Vinay Prasad, seorang onkolog yang sebelumnya mengkritik FDA dan merupakan pengkritik keras mandat vaksin dan masker Covid-19, sebagai Direktur Center for Biologics Evaluation and Research.
Saham bergejolak sejak Trump mengumumkan putaran tarif pertamanya pada 2 April, dengan S&P 500 awalnya jatuh hampir 15%, hanya untuk stabil dan pulih sebentar ke level sebelum tarif diumumkan.
Ketidakpastian tarif memperburuk data sentimen konsumen, dan banyak perusahaan menarik prospek laba mereka. Komentar dari pejabat Federal Reserve, termasuk Chairman Jerome Powell, menunjukkan bank sentral akan bersabar sebelum menyesuaikan kebijakan moneter hingga dampak tarif tercermin dalam data ekonomi.
The Fed memulai pertemuan dua harinya pada Selasa, dengan bank sentral yang secara luas diprediksi untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Pasar saat ini memperkirakan peluang hampir 80% untuk penurunan setidaknya 25 basis poin (bps) terjadi pada pertemuan Juli, menurut data yang dikumpulkan LSEG .
Constellation Energy melambung 10,3% sebagai emiten berkinerja terbaik di S&P 500 setelah laporan keuangan kuartalannya, membantu mengangkat sektor utilitas sebesar 1,2%.
Sebaliknya, saham perusahaan analisis data Palantir, di antara yang berkinerja terbaik di S&P 500 tahun ini, anjlok 12%, karena investor tidak terkesan dengan pendapatan yang moderat dan laba yang sesuai ekspektasi emiten tersebut.
Jumlah saham yang menurun melebihi yang naik dengan rasio 1,35 banding 1 di NYSE dan rasio 1,82 banding 1 di Nasdaq.
S&P 500 mencetak sembilan titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan sembilan titik terendah baru sementara Nasdaq Composite membukukan 29 titik tertinggi baru dan 106 titik terendah baru.
Volume di bursa Wall Street tercatat 14,24 miliar saham, dibandingkan rata-rata 17,95 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Verizon (1,40%)
-McDonald's (0,34%)
-Salesforce Inc (0,27%)
Saham berkinerja terburuk
-Merck & Co (-4,59%)
-Amgen (-3,44%)
-UnitedHealth (-2,54%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Constellation Energy (10,27%)
-Celanese (9,56%)
-Leidos (4,60%)
Saham berkinerja terburuk
-Moderna (-12,39%)
-Palantir (-12,05%)
-Vertex (-9,96%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-NetClass Tech (162,53%)
-Marin Software (114,78%)
- AIFU Inc DRC (80,40%)
Saham berkinerja terburuk
-NuCana (-63,27%)
-bioAffinity Technologies (-44,50%)
-N2OFF (-42,68%)

Sumber : Admin