Defisit Anggaran AS Berpotensi Membengkak, Rupiah Menguat ke 16.187
Tuesday, July 01, 2025       12:37 WIB

Ipotnews - Kecemasan pelaku pasar terhadap defisit anggaran Amerika Serikat yang semakin melebar, menopang penguatan kurs rupiah pada siang ini.
Mengutip data Bloomberg pada Selasa siang (1/7) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp16.187 per dolar AS, menguat 51 poin atau 0,31% dibandingkan Senin sore (30/6) di level Rp16.238 per dolar AS.
Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana mengatakan penguatan kurs rupiah dipicu indeks dolar AS yang sedang melemah. "Penyebabnya sentimen negatif kecemasan pelaku pasar terhadap defisit anggaran AS yang akan semakin melebar jika pengesahan RUU Pemangkasan Pajak jadi dilakukan," kata Fikri saat dihubungi Ipotnews, siang ini.
Perlu diketahui, saat ini anggota senat dari Partai Republik berupaya meloloskan RUU pemangkasan pajak dan peningkatan belanja yang diusulkan Presiden Donald Trump. RUU ini diperkirakan menambah beban utang nasional sebesar USD3,3 triliun dari total utang saat ini yaitu USD36,2 triliun.
Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Mei 2025 neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD4,30 miliar. Neraca perdagangan ini meningkat dibandingkan April yang sebesar USD160 juta.
"Neraca perdangan indonesia dengan demikian sudah mencatatkan surplus sebanyak 61 kali bertutut-turut sejak 2020," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam paparannya di Kantor BPS, Jakarta Selasa (1/7).
"Hasil tersebut ikut menjadi sentimen positif yang menopang kenaikan kurs rupiah siang ini," pungkas Fikri.
(Adhitya)

Sumber : admin