Dolar AS Bervariasi di Tengah Ketidakpastian Tarif, Menuju Kenaikan Bulanan Terhadap Yen
Saturday, May 31, 2025       06:46 WIB

Ipotnews - Dolar AS mengalami pergerakan bervariasi pada hari Jumat (30/5) akhir pekan ini. Namun USD berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan bulanan pertama terhadap yen Jepang tahun ini, seiring investor memperhitungkan kemungkinan tarif perdagangan akan tetap berlaku dalam beberapa bentuk. Meskipun Presiden AS Donald Trump menghadapi gugatan hukum terkait kewenangannya dalam menerapkan tarif tersebut.
Pengadilan banding federal sementara mengembalikan tarif Trump yang paling luas pada hari Kamis, sehari setelah pengadilan perdagangan AS memutuskan bahwa Trump telah melampaui kewenangannya dalam menerapkan bea masuk dan memerintahkan penghentian segera terhadap kebijakan tersebut.
Meskipun tingkat tarif yang akan diberlakukan pada mitra dagang masih belum pasti, para pelaku pasar memperkirakan bea tersebut akan tetap ada dalam beberapa bentuk.
"Kita akan tetap menghadapi tarif. Mungkin tidak seheboh seperti yang diumumkan pada 2 April, tapi tarif itu tetap akan ada," kata Steve Englander, kepala penelitian valas G10 global dan strategi makro Amerika Utara di Standard Chartered Bank New York.
"Satu hal yang mungkin dilakukan putusan pengadilan adalah membatasi jumlah kejutan yang bisa dilontarkan Trump melalui pernyataan utama atau komentar di konferensi pers," tambah Englander.
Penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro mengatakan pada hari Kamis bahwa pemerintahan Trump akan mencari cara lain untuk menerapkan tarif jika pada akhirnya kalah dalam gugatan hukum atas kebijakan perdagangannya.
Investor khawatir bahwa tarif dapat memperlambat pertumbuhan dan memicu kembali inflasi, meskipun kesepakatan untuk menghentikan kenaikan tarif terhadap China dan Uni Eropa selama proses negosiasi telah mengurangi pesimisme terhadap prospek ekonomi AS.
Dolar sempat menguat pada hari Jumat setelah Trump mengatakan bahwa China telah melanggar kesepakatan tarif dengan Amerika Serikat. Sehari sebelumnya, Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan bahwa pembicaraan dagang antara AS dan China "sedikit mandek."
Trump kemudian mengatakan bahwa ia akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping dan berharap dapat menyelesaikan perbedaan mereka terkait perdagangan dan tarif.
Tarif dianggap sebagai sumber pendapatan penting ketika Kongres tengah membahas rancangan undang-undang untuk mengurangi sebagian pajak penghasilan.
Dolar tidak banyak bereaksi terhadap data pada hari Jumat yang menunjukkan bahwa belanja konsumen AS meningkat sedikit pada bulan April karena lonjakan pembelian untuk menghindari kenaikan harga akibat tarif mulai mereda, sementara inflasi juga melemah pada bulan tersebut.
Laporan terpisah menunjukkan bahwa defisit perdagangan barang AS menyempit tajam pada April karena efek percepatan impor menjelang pemberlakuan tarif mulai menghilang.
"Tidak ada data yang cukup mengejutkan dibanding ekspektasi sehingga bisa memicu pergerakan pasar yang tegas," kata Englander.
Laporan pekerjaan untuk bulan Mei yang akan dirilis pada Jumat depan akan menjadi sorotan utama guna melihat apakah pasar tenaga kerja mulai melemah, setelah data pada Kamis menunjukkan lonjakan klaim pengangguran mingguan yang lebih besar dari perkiraan.
"Pelemahan dolar lebih lanjut membutuhkan data yang lebih lemah," kata analis Bank of America Athanasios Vamvakidis dan Claudio Piron dalam laporan hari Jumat.
"Jika ekonomi AS terus menentang gravitasi, kami memperkirakan investor akan mulai mengabaikan kebisingan kebijakan dan kembali membeli aset AS, yang mendukung dolar. Fenomena keunggulan AS akan kembali. Namun jika ekonomi AS benar-benar melambat, kami memperkirakan dolar akan terus melemah ke level terendah baru tahun ini," ujar mereka.
Euro terakhir tercatat turun 0,12% menjadi $1,1356. Mata uang tersebut berada di jalur kenaikan bulanan sebesar 0,27%, yang merupakan kenaikan terkecil sejak Februari.
Inflasi Jerman kembali mereda pada bulan Mei, mendekati target 2% dari Bank Sentral Eropa dan memperkuat kemungkinan pemangkasan suku bunga minggu depan.
Dolar melemah 0,21% menjadi 143,88 yen Jepang. Dolar AS berada di jalur kenaikan bulanan sebesar 0,6% terhadap mata uang Jepang, menjadi bulan hijau pertama sejak Desember.
Inflasi inti di ibu kota Jepang mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua tahun akibat kenaikan harga pangan yang terus berlanjut, menurut data hari Jumat, yang menambah tekanan bagi bank sentral untuk kembali menaikkan suku bunga.
(reuters)

Sumber : admin