Dolar AS Menggila, Pasar Kaget Peluang Pemangkasan Suku Bunga The Fed Makin Tipis
Saturday, November 15, 2025       06:23 WIB
  • Dolar AS menguat terhadap euro sementara pasar menilai peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember, dengan probabilitas pasar saat ini hanya 41% untuk pemotongan 25 bps.
  • Volatilitas pasar diperkirakan meningkat ketika rilis data ekonomi AS kembali hadir setelah tertunda akibat penutupan pemerintahan.
  • Poundsterling melemah tajam setelah pemerintah Inggris membatalkan rencana kenaikan pajak penghasilan, sementara bitcoin jatuh ke level terendah sejak Mei.

Ipotnews - Nilai tukar Dolar AS menguat terhadap euro dan bergerak mendatar terhadap yen pada Jumat (14/11) akhir pekan ini, seiring pemulihan pasar saham setelah tekanan jual tajam dan para pelaku pasar menilai peluang pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada Desember. Sejumlah data ekonomi yang tertunda akibat penutupan pemerintahan federal dijadwalkan mulai dirilis pekan depan.
Sentimen risiko tertekan oleh kekhawatiran terkait valuasi saham yang tinggi dan kebijakan The Fed, namun indeks saham utama AS pulih pada Jumat. Dolar sempat melemah pada Kamis meski saham turun dan imbal hasil obligasi pemerintah naik.
Semakin banyak pejabat The Fed menyampaikan sikap hati-hati terkait pelonggaran kebijakan lebih lanjut karena kekhawatiran terhadap inflasi. Kontrak berjangka dana federal memperkirakan hanya 41% peluang terjadinya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember.
"Pasar menjadi tidak sinkron karena minimnya data dan reaksi berlebihan terhadap pernyataan pejabat The Fed," kata Lou Brien, analis di DRW Trading, Chicago.
Kembalinya rilis data ekonomi AS diperkirakan meningkatkan volatilitas pasar yang mereda dalam beberapa pekan terakhir. Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS pada Jumat menyatakan sedang memperbarui jadwal rilis data ekonomi yang terdampak penutupan pemerintahan.
Analis valuta asing Bank of America, Adarsh Sinha dan Claudio Piron, mencatat bahwa volatilitas juga menurun seiring penyempitan volatilitas perbedaan suku bunga, yang dipengaruhi oleh beberapa bank sentral, termasuk Bank Sentral Eropa, yang mendekati akhir siklus pelonggaran. Mereka memperkirakan volatilitas perbedaan suku bunga--dan pada akhirnya volatilitas nilai tukar--akan meningkat seiring dimulainya kembali rilis data AS, serta adanya ketidakpastian terkait arah kebijakan Bank of England dan Bank of Japan.
Indeks dolar naik 0.07% ke level 99.31, sementara euro melemah 0.12% menjadi $1.1617. Terhadap yen, dolar turun 0.02% menjadi 154.52.
Poundsterling anjlok terhadap dolar dan euro setelah laporan media, termasuk Reuters, menyebut Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Menteri Keuangan Rachel Reeves membatalkan rencana kenaikan pajak penghasilan, sebuah perubahan kebijakan besar menjelang anggaran 26 November. Pound terakhir turun 0.24% ke $1.3158. Euro mencapai level tertinggi terhadap pound sejak April 2023.
Terhadap franc Swiss, dolar naik 0.15% menjadi 0.794, setelah sebelumnya sempat melemah ke posisi terendah satu bulan di 0.7876 ketika investor memburu aset aman. Pemerintah Swiss juga mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan memangkas tarif atas barang asal Swiss menjadi 15% dari sebelumnya 39% dalam kerangka perjanjian dagang baru.
Di pasar kripto, bitcoin turun 3.41% ke $95,433, posisi terendah sejak Mei.
(reuters/AI)

Sumber : admin