Dow Jones Menguat Berkat Lonjakan UnitedHealth, Wall Street Lain Melemah
Saturday, August 16, 2025       07:32 WIB

Ipotnews - Indeks Dow Jones ditutup menguat pada Jumat (15/8) di akhir pekan ini setelah sempat mencetak rekor tertinggi intraday, didorong lonjakan saham UnitedHealth menyusul peningkatan kepemilikan oleh Berkshire Hathaway. Namun, indeks utama Wall Street lainnya justru melemah karena data ekonomi yang beragam memicu ketidakpastian mengenai langkah kebijakan moneter Federal Reserve berikutnya.
Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin juga menjadi sorotan pasar. Investor berharap pertemuan di Alaska ini dapat membuka jalan bagi penyelesaian konflik Ukraina sekaligus memengaruhi prospek harga minyak mentah. Pertemuan kedua pemimpin tersebut dimulai Jumat sore waktu setempat.
Saham UnitedHealth Group naik hampir 12%, kenaikan harian terbesar sejak Maret 2020, setelah perusahaan milik Warren Buffett mengumumkan investasi baru di perusahaan asuransi kesehatan tersebut. Michael Burry dari Scion Asset Management juga meningkatkan pandangannya terhadap saham ini.
Kenaikan biaya di sektor kesehatan secara umum, ditambah penurunan sekitar 40% harga saham UnitedHealth sepanjang tahun ini, telah membuat kinerja Dow tertinggal dibanding indeks Wall Street lainnya menuju rekor tertinggi. Sektor kesehatan secara keseluruhan naik 1,65% pada Jumat, mencatat kinerja mingguan terbaik sejak Oktober 2022.
Dow Jones Industrial Average naik 34,86 poin atau 0,08% menjadi 44.946. Indeks S&P 500 turun 18,74 poin atau 0,29% menjadi 6.449. Sementara Indeks Nasdaq Composite turun 87,69 poin atau 0,40% menjadi 21.622.
Secara umum, indeks utama Wall Street membukukan kenaikan mingguan kedua, didorong ekspektasi bahwa The Fed dapat memulai kembali siklus pelonggaran kebijakan moneter dengan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September.
Bank sentral terakhir kali memangkas suku bunga pada Desember lalu, dan memperingatkan bahwa tarif impor dapat menambah tekanan harga. Namun, lemahnya pasar tenaga kerja baru-baru ini serta tanda-tanda bahwa inflasi akibat tarif belum terlihat pada indeks harga konsumen membuat investor semakin yakin akan langkah dovish bulan depan.
"Pertanyaannya adalah, apakah tarif sudah masuk ke harga barang? Tampaknya belum," kata Joe Saluzzi, Co-Head of Equity Trading di Themis Trading.
Saluzzi juga memperingatkan bahwa meskipun pasar telah memperhitungkan pemangkasan suku bunga September, investor mungkin mengabaikan risiko, mengingat volatilitas yang rendah dan valuasi saham yang tinggi mencerminkan sikap terlalu percaya diri.
Data ekonomi pada Jumat menunjukkan penjualan ritel Juli naik sesuai ekspektasi, tetapi kepercayaan konsumen dan produksi pabrik mengindikasikan bahwa tarif mulai memberi dampak pada beberapa sektor ekonomi.
"Ini adalah koreksi wajar setelah kenaikan tajam belakangan ini," kata Eric Teal, Chief Investment Officer di Comerica Wealth Management. "Kita masih harus menunggu data pengeluaran konsumsi pribadi, indikator yang lebih disukai Fed dan belakangan ini cenderung lebih tinggi daripada CPI, untuk melihat sejauh mana inflasi masuk ke sistem ekonomi."
Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee juga memberikan pernyataan hati-hati. Trump mengatakan akan mengumumkan tarif baru untuk baja dan semikonduktor pekan depan.
Di antara saham lainnya, Applied Materials anjlok 14% setelah perusahaan pembuat peralatan chip tersebut mengeluarkan proyeksi lemah untuk kuartal keempat. Saham Bank of America turun 1,6% setelah Berkshire Hathaway memangkas kepemilikan di bank tersebut sebesar 4,2%, meskipun masih mempertahankan sekitar 8% saham.
Saham Intel naik 2,9% setelah laporan menyebut pemerintahan Trump sedang membahas kemungkinan pemerintah AS mengambil kepemilikan di perusahaan chip tersebut.
Volume perdagangan di bursa AS relatif ringan, dengan 16,3 miliar saham berpindah tangan, dibanding rata-rata 18,2 miliar saham dalam 20 sesi sebelumnya. Untuk sepekan, S&P 500 naik 0,94%, Nasdaq naik 0,81%, dan Dow menguat 1,74%. Indeks saham perusahaan kecil Russell 2000 naik 3,13%.
(reuters)

Sumber : admin