- IHSG berpotensi lanjut menguat setelah kemarin naik 0,19% ke level 8.124, meski investor asing masih mencatat jual bersih Rp587,19 miliar.
- Secara teknikal, indeks masih bertahan di atas level psikologis 8.000 dengan potensi menuju area resistance 8.200-8.270.
- Sentimen positif datang dari rotasi sektor dan kenaikan harga komoditas, terutama CPO dan emas yang mencetak rekor baru.
Ipotnews - Pada perdagangan hari ini pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berpeluang untuk melanjutkan penguatan, setelah kemarin ditutup menguat 0,19 persen ke level 8.124 di tengah berlanjutnya aksi jual investor asing.
Penguatan IHSG di perdagangan Kamis (16/10) ditopang kenaikan harga pada 412 saham, sedangkan sebanyak 250 saham terpantau menurun dan ada 141 saham yang tidak mengalami perubahan harga. Nilai transaksi kemarin Rp19,49 triliun atau merosot dibandingkan sehari sebelumnya Rp29,96 triliun.
Berdasarkan analisis yang dilakukan Tim Riset PT BRI Danareksa Sekuritas, sejauh ini IHSG mampu bertahan di atas level psikologis 8.000, meski kemarin masih dibayangi aksi jual bersih investor asing di pasar reguler Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp587,19 miliar.
"Secara teknikal, indeks masih bertahan di atas level psikologis 8.000 dengan potensi penguatan menuju kisaran resistance 8.200-8.270," tulis Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas dalam analisis harian untuk perdagangan Jumat (17/10).
Tim riset menyebutkan, peluang kenaikan IHSG akan mendapatkan dukungan sentimen positif terkait dengan rotasi sektor dan kenaikan harga sejumlah komoditas utama. Sektor minyak sawit mentah (CPO) diperkirakan menjadi perhatian investor menyusul implementasi kebijakan mandatory biodiesel B50.
Kebijakan pemerintah tersebut diharapkan mampu meningkatkan permintaan domestik terhadap minyak sawit. Selain itu, tim riset menyebutkan bahwa sektor emas mendapatkan sentimen positif dari kenaikan harga emas dunia yang kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Sementara itu, sektor konsumer juga berpotensi menguat, lantaran ditopang oleh rotasi sektor dan ekspektasi penurunan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dapat mendongkrak daya beli masyarakat. Investor juga akan mencermati rilis data investasi asing langsung (FDI) Indonesia yang menjadi katalis tambahan bagi IHSG .
Dari sisi eksternal, dalam laporan BRI Danareksa Sekuritas, sentimen global masih cenderung negatif setelah tiga indeks utama Wall Street kompak ditutup melemah pada perdagangan Kamis (16/10). Indeks Dow Jones ditutup melemah 0,65 persen, S&P 500 terkoreksi 0,63 persen dan Nasdaq berakhir menurun 0,47 persen.
Untuk perdagangan di BEI hari ini, rekomendasi saham yang disajikan oleh Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas kepada para trader adalah, akumulasi pembelian saham , dan .(Budi/AI)
Sumber : admin