Ipotnews - Pada perdagangan terakhir pekan ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diperkirakan kembali menanjak, setelah kemarin ditutup menguat 0,34 persen ke level 7.166.
Penguatan IHSG pada perdagangan Kamis (22/5) ditopang kenaikan 294 saham, sedangkan 306 saham tercatat menurun dan 207 saham tidak mengalami perubahan harga. Nilai transaksi kemarin sebesar Rp14,1 triliun atau menurun dibandingkan sehari sebelumnya Rp15,48 triliun.
Berdasarkan analisis Tim Riset PT CGS International Sekuritas Indonesia, berlanjutnya aksi beli bersih investor asing menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG . Kemarin net foreign buy di pasar reguler Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp552,62 miliar.
" IHSG diprediksi bergerak variatif dalam kecenderungan menguat, dengan level support di posisi 7.115 dan 7.060, sedangkan resistance-nya di level 7.220 dan 7.270," tulis Tim Riset CGS International Sekuritas dalam analisis harian untuk perdagangan Jumat (23/5).
Namun demikian, pergerakan IHSG akan kembali dibayangi sentimen negatif terkait penurunan harga sebagian besar komoditas unggulan, seperti minyak mentah, emas, batubara, minyak sawit (CPO), gas alam, nikel, timah, tembaga, perak hingga bubur kertas.
Tim riset menyebutkan, pelemahan lanjutan di pasar saham AS akan menjadi tambahan sentimen negatif bagi pergerakan IHSG . Pada perdagangan kemarin, indeks S&P 500 tercatat melemah 0,04 persen dan Dow Jones menurun tipis satu poin, namun Nasdaq ditutup menguat 0,28 persen.
Untuk perdagangan hari ini, Tim Riset CGS International Sekuritas merekomendasikan trader agar mengakumulasi pembelian saham

UNVR

,

TLKM

,

MAPA

,

PTBA

,

INTP

dan

RAJA

. (Budi/ef)

Sumber : Admin