Ipotnews - Pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diperkirakan bergerak variatif dalam kecenderungan menanjak, setelah akhir pekan lalu ditutup menguat 0,6 persen ke level 7.047.
Penguatan IHSG pada perdagangan Jumat (11/7) ditopang kenaikan 327 saham, sedangkan 244 saham terpantau menurun dan ada 230 saham tidak mengalami perubahan harga. Nilai transaksi akhir pekan lalu Rp12,97 triliun atau menurun dibandingkan sehari sebelumnya Rp13,37 triliun.
Berdasarkan analisis Tim Riset PT CGS International Sekuritas Indonesia, mulai adanya aksi beli investor asing akan menjadi sentimen positif bagi IHSG . Pada perdagangan Jumat lalu, net foreign buy di pasar reguler Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp398,77 miliar.
" IHSG diprediksi bergerak variatif dalam kecenderungan menguat, dengan level support di posisi 7.000 dan 6.950, sedangkan resistance-nya di level 7.095 dan 7.140," tulis Tim Riset CGS International Sekuritas dalam analisis harian untuk perdagangan Senin (14/7).
Tim riset menyebutkan, pergerakan IHSG awal pekan ini juga akan mendapatkan sentimen positif dari penguatan harga sebagian besar komoditas unggulan, seperti minyak mentah, emas, batubara, minyak sawit mentah (CPO), timah, perak hingga bubur kertas.
Selain itu, Tim Riset CGS International Sekuritas menilai dikeluarkannya

BREN

,

PTRO

dan

CUAN

dari pengecualian oleh MSCI akan menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG awal pekan ini. Sepanjang pekan lalu, ketiga saham perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu tersebut berada dalam tren kenaikan.
Namun demikian, tim riset menyebutkan pergerakan IHSG akan dibayangi sentimen negatif terkait pelemahan tiga indeks di bursa Wall Street. Akhir pekan lalu, indeks Dow Jones ditutup melemah 0,63 persen, S&P 500 terkoreksi 0,33 persen dan Nasdaq menurun 0,22 persen.
Untuk perdagangan awal pekan ini, rekomendasi saham yang disajikan Tim Riset CGS International adalah akumulasi pembelian saham

SMGR

,

BMRI

,

BBNI

,

PTRO

,

AKRA

dan

RAJA

. (Budi/ef)

Sumber : Admin