IHSG Rawan Terkoreksi Kembali, Mainkan ADMR, ESSA, RAJA dan GOTO
Monday, September 08, 2025       07:01 WIB
  • IHSG ditutup melemah 0,23% ke 7.867 pada Kamis (4/9), dengan 398 saham turun, nilai transaksi Rp14,09 triliun lebih rendah dari sehari sebelumnya.
  • Tekanan jual masih membayangi, secara teknikal IHSG berpotensi terkoreksi ke area 7.233-7.534, meski ada peluang rebound ke 8.008-8.102.
  • Support berada di 7.781-7.680 dan resistance di 7.943-8.008; MNC Sekuritas merekomendasikan strategi Buy on Weakness untuk , , , serta Speculative Buy untuk .

Ipotnews - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini rawan terkoreksi menuju support terdekat, setelah melemah 0,23 persen ke level 7.867 di penutupan sesi Kamis pekan lalu.
Pelemahan IHSG pada perdagangan Kamis (4/9) dipengaruhi penurunan harga 398 saham, sedangkan 260 saham terpantau menguat dan ada 147 saham tidak mengalami perubahan harga. Nilai transaksi sebesar Rp14,09 triliun atau merosot dibandingkan sehari sebelumnya Rp18,3 triliun.
Menurut analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, pergerakan IHSG masih dibayangi tekanan volume penjualan. Adapun total volume transaksi pada perdagangan Kamis lalu sebanyak 39,88 miliar saham atau meningkat dibandingkan sehari sebelumnya 37,9 miliar saham.
"Skenario terburuknya, IHSG sudah menyelesaikan Wave [b] dari Wave 2 atau Wave 4 pada label hitam dan merah," kata Herditya dalam riset Daily Scope Wave untuk perdagangan Senin (8/9).
Dia menjelaskan, pola pergerakan secara teknikal tersebut menunjukkan bahwa IHSG akan rawan melanjutkan pola koreksi untuk membentuk Wave [c] menguji rentang 7.233-7.534. "Namun skenario terbaiknya, koreksi IHSG cenderung pendek untuk menguji 7.729-7.772 dan berpeluang menguat kembali ke area 8.008-8.102," ujar Herditya.
Saat ini support IHSG di level 7.781 dan 7.680, sedangkan resistance-nya di level 7.943 dan 8,008. MNC Sekuritas merekomendasikan trader agar menerapkan strategi "Buy on Weakness" pada saham , dan , sementara itu memiliki rating trading "Speculative Buy". (Budi/AI)

Sumber : Admin

berita terbaru