Investor Telaah Laporan Keuangan dan Kebijakan Tarif Trump, Wall Street Menghijau
Wednesday, April 30, 2025       04:54 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di zona hijau, Selasa, setelah naik turun antara keuntungan dan kerugian moderat dalam sesi yang bergejolak saat investor menilai putaran terbaru laporan keuangan perusahaan, data ekonomi, dan perubahan pada kebijakan perdagangan.
Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 300,03 poin, atau 0,75%, menjadi 40.527,62, S&P 500 naik 32,08 poin, atau 0,58%, menjadi 5.560,83, dan Nasdaq Composite Index meningkat 95,19 poin, atau 0,55%, menjadi 17.461,32, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Selasa (29/4) atau Rabu (30/4) pagi WIB.
Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, memperkirakan China dapat kehilangan 10 juta pekerjaan dengan cepat karena tarif, tetapi mengisyaratkan kemajuan pada kesepakatan perdagangan dengan negara lain termasuk Jepang dan India.
Dua ekonomi terbesar dunia, AS dan China, menjadi pusat perang dagang global, yang dipicu pengumuman tarif pada 2 April oleh pemerintahan Trump terhadap negara di seluruh dunia, yang mendorong kekhawatiran investor tentang pertumbuhan global yang melambat dengan cepat dan munculnya kembali tekanan harga.
Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan Presiden AS Donald Trump akan menandatangani perintah, yang sebenarnya telah dia lakukan sebelum bel penutupan Selasa, yang memberikan keringanan kepada pabrikan otomotif yang memproduksi kendaraan di Amerika dari sebagian tarif kendaraan terbarunya sebesar 25% untuk memberi mereka waktu untuk membawa rantai pasokan suku cadang kembali ke dalam negeri.
Saham produsen mobil menunjukkan sedikit reaksi terhadap tarif yang berpotensi lebih ringan itu, dan General Motors ditutup melemah 0,6% setelah perusahaan melaporkan kinerja kuartalan yang kuat tetapi membatalkan perkiraan tahunannya.
Indeks saham blue-chip Dow dipimpin Honeywell, yang melonjak 5,4% setelah melaporkan kenaikan laba yang disesuaikan untuk kuartal pertama, dan produsen cat Sherwin-Williams, yang melesat 4,8% setelah laba kuartalannya mengalahkan estimasi.
Di antara komponen Dow, Coca-Cola ditutup 0,8% lebih tinggi setelah mengalahkan estimasi pendapatan dan laba.
"Banyak data ekonomi yang akan beragam, akan sangat sulit untuk melihat dampak tarif mungkin untuk satu atau dua bulan ke depan," kata Anthony Saglimbene, kepala strategi pasar di Ameriprise Financial di Troy, Michigan.
"Laba korporasi, perusahaan yang paling terdampak oleh tarif, melakukan apa yang kami prediksi, mereka memangkas panduan atau menangguhkan panduan."
Data ekonomi menunjukkan dampak yang meningkat dari gambaran perdagangan. Defisit perdagangan barang Amerika melebar ke rekor tertinggi sepanjang Maret karena bisnis meningkatkan upaya untuk mendatangkan barang sebelum tarif, sementara laporan terpisah dari Conference Board memperlihatkan indeks kepercayaan konsumen jatuh ke angka terendah sejak Mei 2020, sementara lowongan pekerjaan mengindikasikan pasar tenaga kerja relatif stabil.
"Tarif Trump mendorong ekspektasi ke jurang terjal," kata Brian Jacobsen, Kepala Ekonom Annex Wealth Management di Menomonee Falls, Wisconsin. "Mungkin sisi baiknya adalah akan sulit untuk tidak melihat adanya perbaikan dalam ekspektasi selama beberapa bulan ke depan."
Lebih banyak data ekonomi akan dirilis pekan ini, yang berpuncak pada laporan payrolls pemerintah, Jumat, bersama dengan laporan keuangan dari beberapa kelompok saham megacap "Magnificent Seven" seperti Apple dan Microsoft, dengan investor kemungkinan akan fokus pada tanda-tanda dampak tarif.
United Parcel Service turun 0,4% setelah merilis kinerja kuartalannya dan mengatakan akan memangkas 20.000 pekerjaan karena mengurangi pengiriman untuk Amazon.com. Kendati, tiga indeks utama Wall Street tetap berada di wilayah negatif sejauh tahun ini, saham menunjukkan tanda-tanda stabilisasi dalam beberapa minggu terakhir, dengan S&P 500 mencatat kenaikan sesi keenam berturut-turut, keuntungan terpanjang sejak penguatan tujuh hari pada November.
HSBC menjadi pialang terbaru yang memangkas target akhir tahun untuk indeks S&P 500, memotongnya menjadi 5.600 dari 6.700 sebelumnya.
Wells Fargo melambung 2,4% setelah mengumumkan program pembelian kembali (buyback) saham hingga USD40 miliar.
Jumlah saham yang naik lebih banyak daripada yang turun dengan rasio 2,38 banding 1 di NYSE dan rasio 1,55 banding 1 di Nasdaq.
S&P 500 membukukan enam tertinggi baru dalam 52 minggu dan enam terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencetak 37 tertinggi baru dan 59 terendah baru.
Volume di bursa Wall Street tercatat 20,02 miliar saham, dibandingkan rata-rata 19,46 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Honeywell (5,44%)
-Sherwin-Williams (4,80%)
-Amgen (1,93%)
Saham berkinerja terburuk
-UnitedHealth (-2,56%)
-McDonald's (-0,73%)
-Chevron (-0,61%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-SBA Communications (6,79%)
-Cadence Design (5,72%)
-Honeywell (5,44%)
Saham berkinerja terburuk
-NXP (-6,94%)
-Regeneron Pharma (-6,87%)
-Brown&Brown (-6,00%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Damon (97,37%)
-WW International (76,54%)
-Urgent.ly (52,13%)
Saham berkinerja terburuk
-Petros Pharmaceuticals (-77,55%)
-Incannex Healthcare ADR (-75,10%)
-iOThree (-58,24%)

Sumber : Admin