Ipotnews - Kehati - hatian pelaku pasar akibat kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang sulit diprediksi, membuat nilai tukar rupiah melemah sangat tipis hari ini terhadap dolar.
Mengutip data Bloomberg pada Selasa siang (27/5) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp16.254 per dolar AS, melemah 5 poin atau 0,03% dibandingkan Senin sore (26/5) dilevel Rp16.249 per dolar AS.
Chief Economist & Head of Research Mirae Asset, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto mengatakan rupiah masih melemah tipis meskipun kondisi pasar di Indonesia menunjukkan kinerja yang lebih baik dari perkiraan. "Indonesia terdampak positif dari tren global jangka pendek ini, meskipun prospeknya masih penuh ketidakpastian," kata Rully dalam keterangan tertulis hari ini.
Saat ini, sentimen masih positif, didukung oleh pemangkasan suku bunga BI pekan lalu serta data ekonomi yang cukup positif. Neraca pembayaran (BoP) dan neraca transaksi berjalan tetap stabil pada 1Q25, sementara neraca fiskal berbalik positif pada April 2025.
Secara global, pasar juga terdorong oleh meredanya ketegangan perang dagang antara AS dan Tiongkok. Namun demikian, kehati-hatian pelaku pasar masih terjadi karena ketidakpastian masih membayangi.
Saat ini pasar Amerika Serikat menghadapi tantangan signifikan dalam beberapa hari terakhir, terutama akibat kebijakan pemerintah yang sulit untuk diprediksi di bawah kepemimpinan Donald Trump. Nilai tukar dolar AS pun tertekan, dan sentimen secara keseluruhan terhadap AS tetap negatif.
"Pemerintah Indonesia berencana meluncurkan insentif fiskal mulai Juni untuk mendorong pertumbuhan ekonomi setelah ekspansi yang moderat pada 1Q25, dan kami melihat kemungkinan pertumbuhan yang lebih rendah lagi pada 2Q25," pungkas Rully.
(Adhitya)

Sumber : admin