Kepercayaan Investor Global Pada Aset AS Menurun, IHSG Berpeluang Menguat Terbatas
Monday, June 09, 2025       12:41 WIB

Ipotnews - Menurunnya kepercayaan investor global terhadap aset Amerika Serikat, membuat Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berpeluang menguat terbatas pada pekan depan.
Co Founder Pasardana dan praktisi pasar modal, Hans Kwee mengatakan pelaku pasar mulai khawatir apakah dalam 90 hari AS dan China bisa mencapai kesepakatan dagang dan menghindari tarif lebih tinggi.
"Jawabannya hampir tidak mungkin, mungkin kesempatan tidak akan terjadi dalam 90 hari dan dari pengalaman butuh bertahun-tahun untuk kedua negara mencapai kesepakatan" kata Hans dalam keterangan tertulis, Senin (9/6).
Data tenaga kerja yang lebih baik dari perkiraan membuat the Fed mungkin menunggu sampai September sebelum memutuskan arah ebijakan suku bunga acuannya.Inflasi Uni Eropa turun di bawah 2%, dan ECB melanjutkan pemotongan bunga.
"Tetapi pernyataan hawkish dari Presiden ECB Christine Lagarde cenderung memutus harapan pemotongan suku bunga acuan lebih lanjut," ujar Hans.
Pembicaraan Trump dan Xi Jinping berlangsung positif. Tetapi isu krusial tetap belum terselesaikan dan akan dibahas dalam pertemuan lanjutan.
Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan ( OECD ) kembali menurunkan outlook pertumbuhan ekonomi global, termasuk pertumbuhan Indonesia akibat tarif Trump menekan ekonomi US dan global. Kenaikan pasar keuangan Indonesia mulai diragukan sejumlah analis, mengingat masih adanya masalah ekonomi dalam negeri.
"Hilangnya kepercayaan investor global untuk aset AS mendorong penguatan pasar keuangan negar berkemabang termasuk Indonesia dan penguatan rupiah," tambah Hans.
Di sisi lain, Pemerintah harus memastikan disiplin anggaran, dan mendorong investasi Danantara mampu menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pekan ini pelaku pasar menantikan data inflasi level konsumen AS, dimana diperkirakan kedua inflasi mengalami kenaikan. " IHSG berpeluang konsolidasi menguat terbatas dengan support di level 7.000 sampai level 6.811 dan resistance di level 7.240 sampai level 7.300," pungkas Hans.
Mengutip data aplikasi IPOT sejak akhir tahun lalu Senin (30/12/2024) hingga Kamis (5/6/2025), IHSG telah bangkit dari 7.079 menjadi 7.113, naik 33 poin atau 0,5% secara year to date (YtD).
Namun dalam seminggu terakhir, IHSG terkoreksi dari 7.175 menjadi 7.113, turun 62 poin atau 0,9%. Dalam sebulan terakhir, IHSG masih menguat cukup besar dari 6.815 menjadi 7.113, naik 297 poin atau 4,4%. Tiga bulan terakhir IHSG melonjak drastis dari 6.380 menjadi 7.113, naik 733 poin atau 11,5%.
(Adhitya)

Sumber : admin