Kesepakatan Plafon Utang Amerika Berpotensi Dorong Penguatan IHSG ke Depan
Monday, May 29, 2023       15:49 WIB

Ipotnews - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berpeluang untuk bangkit ke depan, setelah pemimpin Amerika Serikat sepakat menaikkan plafon utang untuk mencegah terjadinya gagal bayar (default).
Mengutip data RTI, IHSG mengalami pelemahan dari 6.687,00 pada Jumat (26/5) menjadi 6.647,49, hari ini pada pukul 15.12 WIB. Posisi tersebut menunjukkan penurunan 39 poin atau 0,59%.
Senior Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Muhammad Nafan Aji Gusta, mengakui bahwa pergerakan IHSG hari ini memang masih melemah.
"Karena meski masalah plafon utang AS menemukan jalan keluarnya, namun tetap saja pasar saham Indonesia dibayangi penyusutan harga komoditas," kata Nafan saat dihubungi  Ipotnews,  Senin (29/5).
Padahal tahun lalu Indonesia begitu menikmati kenaikan harga komoditas yang terbang tinggi. Ini karena Indonesia termasuk negara dengan pertumbuhan ekonomi ditopang ekspor komoditas. "Itulah yang membuat IHSG menguat signifikan sepanjang tahun lalu. Tahun ini situasinya tidak terjadi lagi," paparnya.
Meski demikian, Nafan menegaskan perkembangan kesepakatan plafon utang AS berpeluang mendorong IHSG ke depan. Isu tersebut menjadi sentimen positif karena menghindarkan Amerika dari kebangkrutan dan goverment shutdown.
"Sektor saham yang berpotensi menguat minggu ini adalah keuangan, siklikal, non-siklikal, properti, dan transportasi," ucap Nafan.
Seperti diketahui, akhir pekan lalu, Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy sepakat menaikkan plafon utang pemerintah menjadi USD31,4 triliun. Perjanjian tersebut akan menangguhkan batas utang hingga 1 Januari 2025 yang membatasi pengeluaran dalam anggaran 2024 dan 2025, menarik kembali dana Covid yang tidak terpakai, mempercepat proses perizinan bagi beberapa proyek energi dan memasukkan persyaratan kerja tambahan untuk program bantuan pangan bagi warga miskin.
Selanjutnya, kesepakatan itu masih harus diajukan ke Kongres untuk dilakukan pemungutan suara. "Ini adalah kesepakatan yang merupakan kabar baik bagi rakyat Amerika," kata Biden, setelah menelepon McCarthy dikutip dari  Reuters,  Senin.
"Ini menghilangkan ancaman gagal bayar yang dahsyat, melindungi pemulihan ekonomi kita yang diperoleh dengan susah payah dan bersejarah." (Adhitya/ef)

Sumber : Admin