Konflik Iran-Israel Tingkatkan Kecemasan Investor, Bursa Wall Street Terjerembab
Wednesday, June 18, 2025       04:46 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di area negatif, Selasa, karena konflik Israel-Iran berkecamuk selama lima hari dan membuat investor ketar-ketir, dengan militer Amerika Serikat memindahkan jet tempur ke Timur Tengah.
Pelemahan semakin tajam pada perdagangan petang, dan indeks Volatilitas Cboe (VIX) melonjak 2,49 poin atau 13,03% menjadi 21,60, penutupan tertinggi sejak 23 Mei, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Selasa (17/6) atau Rabu (18/7) pagi WIB.
Pada akhir sesi, Dow Jones Industrial Average melemah 299,29 poin, atau 0,70%, menjadi 42.215,80, S&P 500 menyusut 50,39 poin, atau 0,84%, menjadi 5.982,72 dan Nasdaq Composite Index berkurang 180,12 poin, atau 0,91%, menjadi 19.521,09.
Dilaporkan  Reuters , mengutip tiga pejabat, bahwa militer AS mengerahkan lebih banyak pesawat tempur ke Timur Tengah dan memperpanjang pengerahan pesawat tempur lainnya.
Presiden Donald Trump menyerukan "penyerahan diri tanpa syarat" Iran. Perang dimulai Jumat ketika Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.
"Kita berada dalam periode di mana visibilitas tidak begitu bagus, ketidakpastian tinggi, dan tembok kekhawatiran sedang dibangun," kata Terry Sandven, Chief Equity Strategist U.S. Bank Wealth Management di Minneapolis, Minnesota.
Selain konflik Timur Tengah, investor mencermati informasi terbaru tentang tarif Trump, rancangan undang-undang pemotongan pajaknya, dan suku bunga Amerika Serikat.
Keputusan kebijakan moneter Federal Reserve akan dirilis Rabu waktu setempat atau Kamis (19/6) WIB, dengan perumus kebijakan secara luas terlihat akan membiarkan suku bunga tidak berubah.
Semua sektor utama S&P 500 berguguran kecuali energi, yang menguat seiring dengan lonjakan harga minyak. Investor khawatir konflik tersebut dapat menciptakan hambatan bagi ekspor minyak dari Timur Tengah yang kaya migas.
Saham pertahanan juga melesat, termasuk Lockheed Martin, yang melejit 2,6%.
Sandven mengatakan pasar dapat diperdagangkan secara sideways hingga investor mendapatkan kejelasan lebih lanjut, tetapi laporan keuangan dan faktor lainnya kemungkinan akan tetap menguntungkan bagi ekuitas.
Saham perusahaan tenaga matahari terjerembab setelah Senat AS dari Partai Republik, Senin malam, mengungkap usulan perubahan pada RUU pemotongan pajak Trump, termasuk penghapusan bertahap kredit pajak tenaga matahari, angin, dan energi pada 2028.
Saham Enphase Energy anjlok 24% dan Sunrun ambles 40%.
Saham Eli Lilly merosot 2% setelah perusahaan itu setuju untuk mengakuisisi Verve Therapeutics senilai USD1,3 miliar. Saham Verve melejit.
Di awal sesi, data menunjukkan penjualan ritel AS turun lebih dari ekspektasi sepanjang Mei, sementara produksi pabrik hampir tidak naik bulan lalu.
"Konsumen yang tangguh menjadi gelisah," kata Brian Jacobsen, Kepala Ekonom Annex Wealth Management.
Jumlah saham yang menurun lebih banyak daripada yang naik dengan rasio 2,07 banding 1 di NYSE . Ada 97 titik tertinggi baru dan 77 titik terendah baru di NYSE .
Di Nasdaq, 1.325 saham menguat dan 3.130 saham melemah di mana jumlah yang turun lebih banyak daripada yang naik dengan rasio 2,36 banding 1.
Volume di bursa Wall Street tercatat 15,71 miliar saham, dibandingkan rata-rata 17,98 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. ( CNBC /ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Chevron (1,93%)
-Visa A (0,66%)
-IBM (0,43%)
Saham berkinerja terburuk
-Merck & Co (-3,31%)
-Nike (-3,07%)
-3M (-2,00%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Jabil Circuit (8,89%)
-Valero Energy (2,91%)
-CrowdStrike Holdings (2,64%)
Saham berkinerja terburuk
-Enphase (-23,97%)
-First Solar (-17,89%)
-The AES (-8,12%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Sensei Biotherapeutics (1.909,20%)
-CERo Therapeutics Holdings (191,62%)
-Acurx Pharmaceuticals LLC (164,77%)
Saham berkinerja terburuk
-Stardust Power (-52,64%)
-Sunrun Inc (40,04%)
-SolarEdge Technologies Inc (-33,44%)

Sumber : Admin