Kredit Tumbuh Konsisten, Laba Bersih BBTN di Kuartal I Naik Jadi Rp904 Miliar
Thursday, April 24, 2025       13:22 WIB

Ipotnews - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk () mencatat kenaikan laba bersih pada kuartal I-2025 sebesar 5,1 persen (year-on-year) menjadi Rp904 miliar, didukung penyaluran kredit dan pembiayaan yang konsisten, serta adanya penurunan biaya dana (CoF) di tengah ketidakpastian global.
Menurut Direktur Utama , Nixon LP Napitupulu, dalam keterangan tertulis yang dilansir di Jakarta, Kamis (24/4), peningkatan laba bersih BTN ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan yang bertumbuh secara konsisten, serta fundamental keuangan yang terjaga.
"BTN tetap menjalankan strateginya secara konsisten di tengah persaingan likuiditas dan biaya dana yang masih mahal, sehingga perseroan mampu mencetak kinerja yang positif pada tiga bulan pertama 2025. BTN mencatat peningkatan penyaluran kredit dan pembiayaan, terutama terkait sektor perumahan, dengan didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang tetap stabil dan program pemerintah untuk pembangunan rumah nasional," papar Nixon.
Lebih lanjut Nixon menuturkan, penyaluran kredit dan pembiayaan BTN mencapai Rp363,11 triliun hingga kuartal I-2025, ditopang peningkatan permintaan kredit di sektor perumahan. Penyaluran kredit dan pembiayaan tersebut naik 5,5 persen dibandingkan kuartal I-2024, yakni Rp344,24 triliun.
Penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang kuartal I-2025, terutama didorong bisnis kredit pemilikan rumah (KPR), baik subsidi maupun non-subsidi, sejalan dengan peningkatan permintaan hunian. Hingga akhir Maret 2025, penyaluran KPR Subsidi BTN mencapai Rp179,7 triliun atau naik 7,6 persen (y-o-y), sedangkan KPR Non-subsidi BTN bertumbuh 8,1 persen (y-o-y) menjadi Rp106,8 triliun.
Nixon mengatakan, optimistis dengan potensi pertumbuhan kredit 2025, seiring dengan adanya upaya pemerintah dalam menggerakkan perekonomian dan mengurangi backlog perumahan dengan menyiapkan hunian layak dan terjangkau untuk masyarakat dari berbagai profesi.
Selain itu, potensi peningkatan penyaluran kredit juga akan dipicu oleh inisiatif kemitraan strategis dengan investor asal Qatar, yakni AlQilaa International Group, untuk pembangunan satu juta unit hunian di Indonesia, dengan tahap awal sebanyak 100.000 unit.
Kerja sama tersebut merupakan kelanjutan dari perjanjian kerja sama pembangunan perumahan nasional yang ditandatangani Presiden Prabowo Subianto dengan Perwakilan Kerajaan Qatar sekaligus Chairman AlQilaa International Group, Sheikh Abdulaziz bin Abdulrahman Al Thani, pada awal Januari 2025.
"BTN meyakini, upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan perumahan akan berdampak positif bagi berbagai sub-sektor di ekosistem perumahan nasional, serta dampak turunannya ke sektor-sektor lain. Kondisi ini akan prospektif bagi yang sedang melangkah menuju Beyond Mortgage atau lebih dari sekadar bank yang menyalurkan KPR," tutur Nixon.
Kenaikan Kredit
juga mencatat kenaikan di segmen kredit bermargin tinggi (high-yield loans), yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Agunan Rumah (KAR) dan Kredit Ringan (KRING), dengan total penyaluran mencapai Rp16,4 triliun atau bertumbuh 9,5 persen (y-o-y) pada tiga bulan pertama 2025.
Nixon menjelaskan, pertumbuhan di segmen high-yield loans didorong oleh strategi perseroan dalam memperkuat kerja sama dengan sejumlah institusi utama mitra BTN. Per kuartal I-2025, mencatat peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 7,5 persen (y-o-y) menjadi Rp384,7 triliun.
Menurut Nixon, pertumbuhan DPK tersebut didukung peningkatan dana murah berupa tabungan dan giro (). Pada kuartal I-2025, BTN meningkat double-digit sebesar 10,1 persen (y-o-y) menjadi Rp196,67 triliun. Kontribusi dana murah terhadap total DPK meningkat menjadi 51,1% dari kuartal I-2024, yakni 49,9%, serta menurunkan biaya dana menjadi 4% dari posisi per akhir Maret 2024 sebesar 4,2 persen.
Dengan adanya upaya menurunkan biaya dana dan meningkatkan penyaluran kredit maupun pembiayaan, termasuk ke segmen bermargin tinggi, perseroan mencatatkan perbaikan margin bunga bersih (NIM) ke level 3,6 persen pada kuartal I-2025 dibandingkan periode yang sama 2024 sebesar 3,3 persen.
Dia menjelaskan, pertumbuhan DPK ditopang perolehan dana murah ritel dan institusi menengah, termasuk dari digital channel. "Inisiatif BTN meluncurkan Super App Bale by BTN, serta Bale Korpora pada awal tahun ini berbuah hasil yang positf, sehingga kami optimistis digital channel akan menjadi mesin andalan untuk menggerakkan pendanaan perseroan secara jangka panjang," ujar Nixon.
mencatat pertumbuhan signifikan di Bale by BTN dengan jumlah pengguna mencapai 2,4 juta per kuartal I-2025 atau melesat 76 persen dibandingkan periode yang sama di 2024 sebanyak 1,4 juta pengguna. Nilai transaksi Bale by BTN mencapai Rp22,3 triliun pada akhir Maret 2025 melonjak 74 persen dibandingkan per akhir Maret 2024.
Sementara itu, jumlah transaksi mencapai 492 juta kali transaksi hingga Maret 2025 atau melambung 172 persen dibandingkan kuartal I-2024, sebanyak 181 juta transaksi. optimistis bisa mencapai target jumlah user Bale by BTN sebanyak minimal 3,6 juta hingga 4 juta pengguna pada 2025.
akan tetap menjaga tingkat likuiditas di tengah persaingan, seperti rasio loan-to-deposit ratio (LDR) di level 94,4 persen pada kuartal I-2025 atau menurun 96,2 persen (y-o-y). Seiring dengan peningkatan kredit dan pembiayaan maupun DPK, mencatat kenaikan aset menjadi Rp468,53 triliun atau bertumbuh sebesar 3,2 persen (y-o-y). "Dengan menjaga pertumbuhan bisnis secara konsisten dan stabil, kami optimistis target aset sebesar Rp500 triliun pada akhir tahun ini dapat tercapai," tegas Nixon.
BTN Syariah
Dia menambahkan, menjelang pemisahan (spin-off) menjadi Bank Umum Syariah (BUS), BTN Syariah berhasil mencatat peningkatan laba bersih 21,1 persen (y-o-y) menjadi Rp199 miliar pada kuartal I-2025.
BTN Syariah membukukan peningkatan pembiayaan sebesar 18,2 persen (y-o-y) menjadi Rp46,26 triliun pada kuartal I-2025, sedangkan DPK BTN Syariah meningkat 19,9 persen (y-o-y) menjadi Rp51,39 triliun. Pertumbuhan ini mendorong peningkatan aset BTN Syariah sebesar 11,6 persen (y-o-y) menjadi Rp61,19 triliun per kuartal I-2025.
"BTN Syariah akan terus memperkuat bisnisnya sebagai bekal yang solid untuk mendorong pertumbuhan lebih tinggi lagi saat UUS ini resmi menjadi BUS pada semester kedua tahun ini," ucap Nixon. (Budi/ef)

Sumber : Admin