Kuota FLPP Naik, BBTN Pacu Kredit Tumbuh 9% dan Matangkan Spin-off Syariah
Wednesday, September 10, 2025       14:00 WIB
  • Kuota FLPP BTN naik signifikanmenjadi 350 ribu unit dari 220 ribu, mendorong target pertumbuhan kredit 7-9% di 2025.
  • Kinerja Semester I-2025 positif,kredit naik 6,8% yoy menjadi Rp376,11 triliun, laba bersih tumbuh 13,6% yoy ke Rp1,7 triliun.
  • BTN menyiapkan spin-off BTN Syariah menjadi Bank Syariah Nasional (BSN) usai restu RUPS .

Ipotnews - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk () optimistis bisa mengejar pertumbuhan penyaluran kredit di 2025, lantaran adanya tambahan kuota KPR Subsidi melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ( FLPP ).
Menurut Direktur Utama , Nixon LP Napitupulu dalam keterangan resminya dalam Publik Expose di Jakarta, Rabu (10/9), BTN menargetkan penyaluran kredit bertumbuh 7-9 persen (year-on-year) untuk Tahun Buku 2025 atau lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya yang berkisar 7-8 persen.
Nixon mengatakan, kenaikan kuota FLPP menjadi 350.000 unit rumah dari sebelumnya 220.000 unit memberi ruang besar bagi untuk menggenjot penyaluran KPR bersubsidi. "Kami sudah menyalurkan hampir 100.000 unit atau sekitar 78 persen dari total nasional. Dengan kuota baru, kami berharap pertumbuhan kredit tahun ini bisa lebih tinggi," ujarnya.
Selain kuota, lanjut dia, aturan baru pemerintah terkait batas maksimal penghasilan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) penerima FLPP juga menjadi katalis positif. Di Jabodetabek misalnya, batas penghasilan kini ditetapkan Rp12 juta ( single income ) dan Rp14 juta ( joint income ). "Kebijakan ini akan memperluas basis nasabah dan memperbaiki kemampuan bayar pembeli rumah," ucap Nixon.
Hingga akhir Semester I-2025, kredit dan pembiayaan BTN bertumbuh 6,8 persen (y-o-y) menjadi Rp376,11 triliun. Penopangnya adalah kredit perumahan yang naik 6,2 persen menjadi Rp317,77 triliun dan kredit non-perumahan yang melonjak 10,5 persen menjadi Rp58,34 triliun. KPR bersubsidi tercatat naik 6,5 persen menjadi Rp182,17 triliun, sementara itu KPR non-subsidi meningkat 8,8 persen menjadi Rp110,72 triliun.
Nixon menyampaikan, kinerja tersebut mengerek pendapatan bunga bersih di sepanjang Semester I-2025 sebesar 55,1 persen (y-o-y) menjadi Rp9,34 triliun, sehingga mendorong perolehan laba bersih yang menembus Rp1,7 triliun pada paruh pertama tahun ini atau bertumbuh 13,6% yoy.
Pada sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN meningkat 11,2 persen (y-o-y) menjadi Rp406,38 triliun, ditopang pertumbuhan dana murah () melalui aplikasi digital Bale by BTN. Jumlah pengguna Bale melonjak 68,8 persen (y-o-y) menjadi 2,7 juta, dengan total transaksi mencapai 931,5 juta senilai Rp43,1 triliun di sepanjang Semester I-2025.
Lebih lanjut Nixon memaparkan, selain mengandalkan bisnis KPR, juga memacu transformasi syariah. Setelah mendapat restu RUPS Luar Biasa yang dilakukan PT Bank Victoria Syariah untuk perubahan nama BTN Syariah menjadi Bank Syariah Nasional (BSN), perseroan akan menggelar RUPS -LB pada Oktober tahun ini guna meresmikan pemisahan unit. (Budi/AI)

Sumber : admin

berita terbaru
Monday, Sep 15, 2025 - 17:48 WIB
Iindonesia Market Summary (15/09/2025)
Monday, Sep 15, 2025 - 17:22 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 TOBA
Monday, Sep 15, 2025 - 17:17 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 HAJJ
Monday, Sep 15, 2025 - 17:12 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 WMUU
Monday, Sep 15, 2025 - 17:05 WIB
Rupiah Siap Balik Arah
Monday, Sep 15, 2025 - 17:03 WIB
Rupiah Tergerus Lagi, Ada 2 Sentimen Penekan
Monday, Sep 15, 2025 - 16:54 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 TOSK