
Wall Street memangkas koreksi -2% pasca rilis data GDP yang menunjukkan ekonomi US terkontraksi untuk pertama kali sejak 2022, dan melanjutkan rally hari ke-8 berturut-turut ditopang oleh tetap baiknya kinerja keuangan kuartal pertama emiten-emiten teknologi dan naiknya harapan pemangkasan suku bunga The FED.
Selama 2 hari perdagangan terakhir :
- SdanP500 +0.8%, Dow +0.6%, Nasdaq +1.4%
- Dollar (DXY) menguat +0.9%, kembali ke level 100
- Emas jatuh -2.4% ke area level $3,200/ounce, sementara Minyak WTI kembali diperdagangkan dibawah level $60/barrel setelah turun -2.7%

GDP US pada 1Q25 tercatat terkontraksi -0.3% yoy (kontraksi pertama kali sejak 1Q22) terutama disebabkan oleh naiknya impor +41.3% yoy karena para importir mencoba mengamankan supply terakhir sebelum berlakunya tarif. Data terpisah menunjukkan inflasi PCE inti US pada Maret tercatat flat 0.0% mom/2.6% yoy (inflasi terjinak dalam lima tahun terakhir)
Di Asia,
- Aktivitas manufaktur China kembali jatuh ke level kontraksi, tertekan ancaman tarif US - mentrigger harapan stimulus.
- Bank of Japan (BOJ) mempertahankan suku bunga kebijakan pada level tetap dan menahan ekspektasi kenaikan ditengah ancaman perang dagang.
- PMI Manufaktur Indonesia jatuh ke level kontraksi 46.7 -- kontraksi terdalam sejak 4 tahun terakhir.

Sinyal bullish di pasar saham Indonesia terus menguat didukung oleh penguatan Rupiah yang sudah menghapus semua loss-nya terhadap dollar sepanjang April lalu dan investor asing tercatat mulai melakukan netbuy. Sementara itu tertekannya indeks manufaktur nasional menunjukkan bahwa ekonomi membutuhkan stimulus terutama dengan pemangkasan suku bunga BI.
Historikal momentum Sell In May yang digaungkan oleh para bearish investor kami lihat terlalu dilebihkan, sejarah menunjukkan odds penurunan JCI di Mei hanya sebesar 50% sementara performa Mei pasca adanya sell-off lebih dari 5% dibulan sebelumnya justru cenderung menguat -- menunjukkan bahwa Mei menjadi bulan konsolidasi/konfirmasi pasca sell-off yang terjadi.
o - 1Q25 Results
> Revenue Rp49,838 Miliar (-1.5% yoy/-1.3% qoq)
> Net Profit Rp13,673 Miliar (-13.9% yoy/-9.4% qoq)
Inline; 23% Consensus FY25F, CoC diperkirakan normal secara bertahap pada kuartal mendatang r.ipot.id/?g=r/w/3ckdbh
o - 1Q25 Results
> Revenue Rp26,152 Miliar ( 203.4% yoy/ 0.6% qoq )
> Net Profit Rp2,131 Miliar ( 794.3% yoy/ 47.4% qoq )
Above; 51% Consensus FY25F, ditopang kuatnya bisnis emas dan biji nickel r.ipot.id/?g=r/s/3ckdvi
o - 1Q25 Results
> Revenue $381.00 Juta (-22.4% yoy/-116.1% qoq)
> Net Profit $76.00 Juta (-79.7% yoy/-61.4% qoq)
Below; 13% Consensus FY25F karena lemahnya harga coking coal dan faktor musiman yang menghambat bisnis transportasi angkut batubara r.ipot.id/?g=r/s/3ckdvj
o - 1Q25 Results
> Revenue Rp9,958 Miliar (5.8% yoy/-17.8% qoq)
> Net Profit Rp391 Miliar (-50.5% yoy/-79.1% qoq)
Below; 8% Consensus FY25F, digerus lebih tingginya biaya inventori r.ipot.id/?g=r/s/3ckdvm
Agenda Korporasi
02/5 : CashDeviden CumDate , , RUPS , , , , , , , ,
05/5 : CashDeviden CumDate , , , RUPS , , ,
07/5 : RUPS ANJT, , , , , , , EndTrading -W
Agenda Ekonomi
1. ID - Inflasi (Apr)
2. US - Non-farm Payroll (Apr)
3. US - Tingkat Pengangguran (Apr)
Suspensi
- Open : , -W
- Suspend :
Unusual Market Activity (UMA)
-
Disclaimer On
IndoPremier Wealth Management
Sumber : IPS