
Trump tadi malam (WIB) merilis tarif baru untuk beberapa negara mitra dagang (termasuk Indonesia), namun mengundur deadline hingga 1 Agustus 2025 untuk proses negosiasi lebih lanjut.
- Laos 48% ? 40%
- Myanmar 44% ? 40%
- Cambodia 49% ? 36%
- Thailand 36% ? 36%
- Serbia 37% ? 35%
- Bangladesh 37% ?35%
- Bosnia 35% ? 30%
- South Africa 30% ? 30%
- Indonesia 32% ? 32%
- Tunisia 28% ? 25%
- Kazakhstan 27% ? 25%
- Japan 24%? 25%
- Malaysia 24% ? 25%
- South Korea 25% ? 25%

Kembali naiknya tensi dagang menyambut 90 hari proses negosiasi "yang percuma" seiring dengan pengumuman tarif terbaru membuat pasar yang saat ini berada dalam fase "Extreme Greed" jatuh.
S&P500 turun -0.8% dari rekor tertingginya, Dollar (DXY) menguat +0.45% ke level 97.4 -- menekan mata uang Jepang, Korea Selatan dan Afrika Selatan jatuh lebih dari 1% pasca pengumuman tarif baru, futures index saham di Jepang dan Australia turun -0.5% pagi ini.

Dari Komoditas,
- Meski meningkatnya tensi dagang berpotensi kembali meningkatkan demand safe haven - Emas hanya naik tipis +0.3% ke level $3,340/ounce, tertekan penguatan USD.
- Minyak WTI berbalik menguat +2.8% setelah Arab Saudi menaikkan harga jual minyak di Asia antara $1 - $2.2/barrel, keputusan yang menandakan kepercayaan diri bahwa market dapat menyerap pasokan extra dari OPEC .
- Copper jatuh -1.8% pada 3 hari perdagangan terakhir setelah menyentuh level psikologis $10k/ton. Copper menjadi salah satu sektor yang sedang dalam penyelidikan pemerintah US untuk pengenaan tarif sektoral menyusul Otomotif, Baja dan Almunium sebelumnya.

Rupiah di pasar NDF ditransaksikan melemah ke atas level Rp16,300/dollar pagi ini menyambut pengumuman tarif, yang juga berpotensi menekan JCI di perdagangan hari ini dengan EIDO semalam ditransaksikan turun -0.7%.
Sementara itu, volatilitas transaksi diperkirakan akan meningkat seiring berakhirnya runtutan IPO dengan dan melakukan refund hari ini.
o Estimasi Penjatahan
> Pemesanan < Rp100mn : 8-9 lot
> Pemesanan > Rp100mn : 0.7%
o Estimasi Penjatahan
> Pemesanan < Rp100mn : 1.7%
> Pemesanan > Rp100mn : 0.6%
o
Terealisasi, Grup Djarum melalui Dwimuria Investama Andalan mencaplok 5% atau 247.99 juta saham Surya Semesta Internusa (). Transaksi ini, telah dipatenkan pada 4 Juli 2025.
o BRICS
Ancaman tambahan +10% tarif bagi anggota BRICS oleh Trump diperkirakan hanya akan menyasar pada negara anggota yang mengadopsi kebijakan "Anti-Amerika", menurut sumber (Reuters)
o
Happy Hapsoro mengurangi kepemilikan saham PT Rukun Raharja Tbk () sebanyak 500 juta lembar sehongga kepemilikan saham yang dimilikinya turun dari 28.23% menjadi 16.41% per tanggal 3 Juli 2025 (Bisnis)
o
Memastikan pemegang saham utama perseroan akan menjadi pembeli siaga dalam rights issue sebesar Rp5.89 triliun. Direktur Solusi Sinergi Digital Shannedy Ong dalam keterangan resminya mengatakan walaupun tak tertulis dalam prospektus, pemegang saham utama akan membeli sisa rights issue yang tak terserap (Bisnis)
o
Optimistis produksi dan penjualan emas mencapai 240k ons troi pada tahun ini bakal tercapai. Target ini naik dibandingkan target 2024 yang sebesar 235k ons troi (Kontan)
o
Mengguyur anak usahanya yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga gas dan penyediaan layanan operation dan maintenance (OdanM), PT Mitra Energi Pelayaran (MEP), sebesar US$ 150 juta atau ekuivalen Rp 2.43 triliun (Investor)
o
Melalui anak usahanya, BUMA Australia Pty Ltd ( BUMA Australia), mengumumkan telah mengamankan perpanjangan kontrak selama dua tahun dari BHP dan Mitsubishi Alliance (BMA) untuk melanjutkan penyediaan jasa pertambangan di Tambang batubara metalurgu Goonyella Riverside, Australia (Bisnis)
Agenda Korporasi
(08/4`) CashDeviden Cumdate : , , , , , , , , , , , RUPS : , StartTrading :
(09/4`) RUPS : , , IPO StartTrading : ,
(10/4`) StartTrading : -R, IPO StartTrading : , , ,
Agenda Ekonomi
1. ID - Kepercayaan Konsumen Indonesia (Jun)
2. US - Ekspektasi Inflasi Konsumen (Jun)
3. US - Lelang Surat Utang 3-Tahun
Pemantauan Khusus/FCA
In : -
Out : ,
Disclaimer On
IndoPremier Wealth Management
Sumber : IPS