
Wall Street melanjutkan penguatan hari ketiga dengan indeks S&P500 naik +2% pasca Trump memastikan bahwa tim-nya telah melakukan pembicaraan dengan China terkait tarif setelah Beijing sebelumnya menyebutkan belum terjadi pembicaraan apapun antara US-China.
Sentimen positif lain juga datang dari 2 pejabat The FED, Christopher Waller dan Beth Hammack yang mengungkapkan potensi pemangkasan suku bunga FFR yang lebih cepat dari perkiraan, jika kebijakan tarif mengancam pasar tenaga kerja dan ekonomi.
- US Dollar (DXY) berbalik turun ke level 99.3
- Treasury naik dengan 10y yield -7bp ke level 4.31%
- Emas mendapat angin positif dari pelemahan dollar, menguat +1.4%

"Bear Killer" -- kondisi jatuhnya indeks ketakutan/volatilitas VIX dari level ekstrem mengisyaratkan trend turun yang terjadi dipasar saham selama berminggu kebelakang mungkin akan mendekati akhir dan rally baru akan segera dimulai,.
- Indeks ketakutan/volatilitas wallstreet VIX jatuh kebawah level 30, setelah sempat menyentuh level ekstrem 50 di bulan ini.
- Fenomena yang sama menjadi penanda akhir dari trend historikal bearish yang pernah terjadi pada Black Monday 1987, Global Financial Crisis 2009 dan Covid Pandemic 2020.

Pemangkasan suku bunga yang lebih cepat dari The FED (jika terjadi) yang memicu pelemahan dollar dan US treasury yield akan menjadi sentimen positif bagi aset emerging market Asia terutama Indonesia yang memiliki ruang paling besar untuk melakukan pemangkasan suku bunga ditopang oleh rendahnya inflasi domestik -- kami melihat hal ini menjadi salah satu sentimen tambahan pada outlook bullish dipasar saham Indonesia ke depan.
o Evaluasi Indeks
Bursa Efek Indonesia mempublikasikan evaluasi triwulanan pada 3 indeks utama acuan LQ45, IDX30 dan IDX80 dengan konstituen baru efektif berlaku pada penutupan perdagangan 30 April 2025.
> LQ45, In : - Out : -
> IDX30, In : Out :
> IDX80, In : , Out : ,
o Coal
Importir barubara dari Top Buyer China menolak menggunakan HBA batubara dan memilih tetap menggunakan ICI (Indonesian Coal Index) untuk penentuan harga batubara Indonesia karena kurangnya transparansi penentuan harga, tidak realtime, dan lebih mahalnya harga dibandingkan dengan acuan ICI (Reuters)
o - 1Q25 Results
> Revenue Rp8,210 Miliar (7.0% yoy/14.4% qoq)
> Net Profit Rp904 Miliar (5.1% yoy/-2.3% qoq)
Above; 29% FY25F est. consensus. Valuasi atraktif pada 0.4x FY25F P/B dan 4.4x P/E (vs. 10Y avg 0.8x dan 6.9x). r.ipot.id/?g=r/s/3ckd9v
o - 1Q25 Results
> Revenue Rp929 Miliar (-28.7% yoy/-35.4% qoq)
> Net Loss Rp -69 Miliar (-149.0% yoy/-134.9% qoq)
o - 1Q25 Results
> Revenue Rp1,666 Miliar (30.5% yoy/-17.5% qoq)
> Net Profit Rp305 Miliar (54.2% yoy/-32.5% qoq)
Agenda Korporasi
25/4 : CashDeviden CumDate , RUPS , , , , , , , ,
28/4 : End-Trading -R CashDeviden CumDate , , Bonus CumDate RUPS , , , , , , , ,
29/4 : CashDeviden CumDate , , RUPS , , , , , ,
Disclaimer On
IndoPremier Wealth Management
Sumber : IPS