- Wall Street ditutup variatif: Dow Jones menguat tipis (+0,02%), sementara S&P 500 (-0,59%) dan Nasdaq (-1,46%) melemah, ditekan aksi ambil untung pada saham teknologi menjelang pidato Chairman Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole.
- Saham teknologi tertekan, dipimpin kejatuhan Nvidia (-3,5%) setelah komentar CEO OpenAI soal gelembung AI, sementara sektor real estat justru memimpin penguatan (+1,8%) berkat data perumahan yang solid.
- Pasar menanti arah kebijakan the Fed dan laporan keuangan ritel besar seperti Walmart, Lowe's, dan Target, untuk mengukur daya beli konsumen di tengah ketidakpastian tarif global dan ekspektasi pemangkasan suku bunga.
Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Selasa, dengan Nasdaq dan S&P 500 tersungkur didorong saham teknologi, sementara investor bersiap untuk pernyataan Chairman Federal Reserve Jerome Powell tentang arah suku bunga pada konferensi penting akhir pekan ini.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 10,45 poin, atau 0,02%, menjadi 44.922,27, S&P 500 turun 37,78 poin, atau 0,59%, menjadi 6.411,37, dan Nasdaq Composite Index menyusut 314,82 poin, atau 1,46%, menjadi 21.314,95, demikian laporan Reuters dan Investing, di New York, Selasa (19/8) atau Rabu (20/8) pagi WIB.
Nasdaq merosot seiring kejatuhan saham megacap, setelah reli hampir sepanjang tahun. Nvidia anjlok 3,5%, penurunan terbesar dalam hampir empat bulan.
Agenda utama minggu ini adalah simposium tahunan the Fed di Jackson Hole, Wyoming, pada 21-23 Agustus. Di sana, komentar Powell akan ditelaah untuk mendapatkan petunjuk tentang prospek ekonomi dan kebijakan moneter bank sentral.
"Sepertinya orang-orang sedikit berhati-hati menjelang pertemuan di Jackson Hole, berpikir Powell mungkin bersikap lebih hawkish daripada apresiasi pasar saat ini," kata James Cox, Managing Partner Harris Financial Group.
Kondisi suku bunga berjangka menunjukkan total dua pemotongan suku bunga tahun ini, masing-masing senilai 25 basis poin, dengan yang pertama diperkirakan terjadi pada September, menurut data yang dikumpulkan LSEG .
Beberapa pelaku pasar juga mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap saham-saham terkait AI setelah CEO OpenAI, Sam Altman, mengatakan bahwa mereka berada dalam gelembung, saat wawancara dengan "The Verge" akhir pekan lalu.
Steve Sosnick, Chief Strategist Interactive Brokers, mengatakan beberapa investor mengambil keuntungan dari saham teknologi dan beralih ke sektor lain. "(Pergerakan ini) merembet ke pasar yang lebih luas karena bobot saham-saham tersebut dalam indeks utama," paparnya.
Namun, enam dari sektor S&P 500 menghijau. Real estat memimpin penguatan, melejit 1,8%, dibantu data perumahan yang lebih baik dari perkiraan. Di sisi lain, sektor teknologi dan jasa komunikasi masing-masing melorot lebih dari 1,9% dan 1,2%.
Jajak pendapat Reuters , Selasa, menunjukkan S&P 500 akan mengakhiri 2025 tepat di bawah level mendekati rekor saat ini, yaitu 6.300 poin, mencerminkan optimisme yang mereda di tengah kekhawatiran yang berkelanjutan atas dampak ekonomi dari tarif global Presiden Donald Trump dan ketidakpastian seputar pemotongan suku bunga the Fed.
Indeks blue-chip Dow Jones sempat mencapai rekor tertinggi, Selasa, dibantu kenaikan saham Home Depot setelah perusahaan ritel tersebut mempertahankan proyeksi tahunannya.
Home Depot melambung 3,17% meski gagal mencapai estimasi kinerja kuartalan, sementara jaringan toko perlengkapan rumah saingannya, Lowe's, juga melonjak 2,18%.
Laporan keuangan dari Lowe's dan peritel besar Walmart serta Target pekan ini sekarang menjadi fokus karena investor menunggu wawasan lebih lanjut tentang kesehatan konsumen Amerika.
"Konsumen masih belum benar-benar berbelanja dengan kecepatan penuh, mereka agak berhati-hati," kata Peter Cardillo, Chief Market Economist Spartan Capital Securities.
"Mereka menunggu hasil lengkap dari dampak tarif terhadap penjualan liburan mendatang dalam beberapa bulan mendatang."
Saham Intel melesat sekitar 7% setelah produsen chip tersebut mendapatkan suntikan modal sebesar USD2 miliar dari SoftBank Group Jepang.
Palo Alto Networks melejit 3,06% setelah perusahaan keamanan siber tersebut memperkirakan pendapatan dan laba tahun fiskal 2026 di atas estimasi.
Medtronic ambles 3,13% setelah perusahaan itu mengumumkan akan menambah dua direktur baru ke dalam jajaran direksinya pasca Elliott Investment Management mengambil alih saham besar di pabrikan alat kesehatan tersebut.
Jumlah saham yang naik melebihi yang turun dengan rasio 1,06 banding 1 di NYSE . Tercatat 205 harga tertinggi baru dan 62 harga terendah baru di NYSE .
S&P 500 membukukan 13 harga tertinggi baru dalam 52 minggu dan satu harga terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencetak 56 harga tertinggi baru dan 88 harga terendah baru. (Reuters/Investing/AI)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Home Depot Inc (3,17%)
-Sherwin-Williams Co (2,53%)
-Procter & Gamble Company (1,73%)
Saham berkinerja terburuk
-Nvidia Corporation (-3,50%)
-Boeing Co (-3,19%)
-Amazon.com Inc (-1,50%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Intel Corporation (6,97%)
-Prologis Inc (5,00%)
-Celanese Corporation (4,94%)
Saham berkinerja terburuk
-Palantir Technologies Inc (-9,35%)
-Oracle Corporation (-5,80%)
-Super Micro Computer Inc (-5,71%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-GaxosAI Inc (87,27%)
-Painreform Ltd (76,87%)
-Laser Photonics Corp Unit (60,16%)
Saham berkinerja terburuk
-TPI Composites Inc (-64,59%)
-LM Funding America Inc (-42,92%)
-Viking Therapeutics Inc (-42,17%)
Sumber : Admin