OECD Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2025 dan 2026, Rupiah Melemah  Tipis
Wednesday, June 04, 2025       12:35 WIB

Ipotnews - Langkah OECD yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2025 dan 2026 menjadi sentimen negatif yang melemahkan kurs rupiah sangat tipis terhadap dolar hari ini.
Mengutip data Bloomberg pada Rabu siang (4/6) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp16.313 per dolar AS, melemah 5 poin atau 0,03% dibandingkan Selasa sore (3/6) dilevel Rp16.308 per dolar AS.
Chief Economist & Head of Research Mirae Asset, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto mengatakan pelemahan rupiah terjadi karena kemarin, OECD menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS.
"Kini OECD hanya memperkirakan pertumbuhan 1,6% pada 2025 dibandingkan proyeksi sebelumnya sebesar 2,2%. OECD juga memperkirakan perlambatan lebih lanjut, dengan pertumbuhan ekonomi AS diproyeksikan hanya 1,5% pada 2026," kata Rully dalam keterangan tertulis, hari ini.
Organisasi tersebut juga memangkas proyeksi pertumbuhan global menjadi 2,9% untuk 2025 dan 2026, turun dari perkiraan sebelumnya masing-masing 3,1% dan 3,0%. "Revisi ke bawah ini tidak terlalu mengejutkan mengingat perkembangan ekonomi global saat ini," ujar Rully.
Alasan utama penurunan proyeksi adalah eskalasi tarif, ketegangan perdagangan, dan ketidakpastian kebijakan yang masih berlangsung. "Ketidakpastian ini diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia," tambah Rully.
Namun Rully menegaskan pelemahan kurs rupiah juga tidak terlalu besar. Nilai tukar rupiah masih tetap relatif stabil sejak pekan lalu. Imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun bertahan di bawah 6,9% dalam beberapa minggu terakhir.
"Faktor utama yang menopang stabilitas rupiah adalah sentimen global yang mendorong pelemahan Indeks Dolar AS (DXY) seiring prospek ekonomi AS yang terus memburuk," pungkas Rully.
(Adhitya)

Sumber : admin