Ipotnews - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (

PGAS

) menegaskan bahwa pembatalan kontrak jual beli gas (Gas Sales Agreement/GSA) dengan West Natuna Energy Ltd tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Sekretaris Perusahaan

PGAS

, Fajriyah Usman, menyampaikan bahwa batalnya perjanjian tersebut tertuang dalam Surat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) Nomor T-86/MG.04/MEM.M/2025. Ia juga menegaskan bahwa

PGAS

tidak dilibatkan dalam proses diskusi terminasi perjanjian itu.
"Perseroan tidak turut serta dalam diskusi dengan Kementerian ESDM dan pihak terkait lainnya dalam hal terminasi Gas Sales Agreement (GSA) antara perseroan dengan para penjual," jelas Fajriyah dalam keterangannya, Selasa (22/4).
Meski kehilangan kontrak tersebut,

PGAS

tetap optimistis dapat menjaga keberlangsungan operasional dan pasokan gas. Perusahaan tengah menjajaki peluang kerja sama baru dengan berbagai produsen gas.
"PGN tetap terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk mendapatkan pasokan tambahan. Perseroan juga meyakini terdapat potensi pasokan lainnya, sehingga tetap dapat menjaga keberlangsungan pasokan gas," pungkasnya.
Saat ini, manajemen

PGAS

tengah mengupayakan diversifikasi sumber pasokan, baik dari jaringan pipa maupun liquefied natural gas (LNG), demi menjamin pasokan gas tetap stabil di tengah dinamika sektor energi.
(Marjudin)

Sumber : admin