Pasar Khawatirkan Dampak Ekonomi Perang Tarif, Wall Street Terjerembab
Friday, April 11, 2025       05:07 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street terjerembab, Kamis, karena meningkatnya kekhawatiran atas dampak ekonomi dari perang tarif multi-front Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Ketiga indeks utama Wall Street mengalami kerugian besar, kehilangan sebagian besar keuntungan sesi sebelumnya karena meningkatnya kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan perdagangan Washington-Beijing yang meredam optimisme atas data ekonomi yang optimistis dan negosiasi perdagangan AS-Eropa.
Dow Jones Industrial Average ditutup merosot 1.014,79 poin, atau 2,50%, menjadi 39.593,66, S&P 500 kehilangan 188,85 poin, atau 3,46%, jadi 5.268,05 dan Nasdaq Composite Index anjlok 737,66 poin, atau 4,31%, menjadi 16.387,31, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Kamis (10/4) atau Jumat (11/4) pagi WIB.
Setelah Trump mengumumkan penangguhan tarif selama 90 hari, Rabu, S&P 500 melambung 9,5%, lonjakan persentase satu hari terbesar sejak Oktober 2008. Nasdaq yang didominasi saham teknologi meroket 12,2%, kenaikan harian terbesar kedua yang pernah tercatat.
Setelah naik turun pada sesi Rabu, dan aksi jual pada perdagangan Kamis, S&P 500 tetap sekitar 7,1% di bawah level sebelum tarif timbal balik diumumkan minggu lalu.
"Investor masih merasa tidak nyaman dengan hal ini, karena mereka tidak tahu apa tujuan akhirnya," kata Paul Nolte, analis Murphy & Sylvest di Elmhurst, Illinois. "Saya pikir yang kita lihat, masih, adalah kekhawatiran investor tentang tarif dan itu adalah hal yang paling utama bagi semuanya."
Laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan harga yang dibayar konsumen untuk sekeranjang barang secara tak terduga menyusut sepanjang Maret, dengan pertumbuhan harga inti mendingin 2,8% (year-on-year), mendekati satu poin persentase dari target inflasi Federal Reserve sebesar 2%.
Namun, langkah yang diambil the Fed ke depan--mengingat negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung--masih kurang jelas.
Gubernur Fed, Michelle Bowman, Kamis, mengatakan meski ekonomi Amerika tetap kuat, dampak kebijakan perdagangan Trump tidak jelas, sementara Presiden Fed Chicago, Austan Goolsbee, menilai pemotongan suku bunga dapat dilanjutkan setelah ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan teratasi.
Menanggapi jeda tarif Trump selama 90 hari, Uni Eropa akan menunda pungutan balasan atas barang-barang Amerika ketika negara-negara dalam blok tersebut berupaya mencapai kesepakatan perdagangan dengan Washington, kata Kepala Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.
Namun, perang dagang dengan Beijing terus berlanjut, dengan China berjanji untuk "menindaklanjuti sampai akhir" jika Amerika tidak menyerah.
Indeks Volatilitas Pasar CBOE , yang sering disebut "indeks ketakutan" Wall Street, tetap tinggi, tetapi ditutup melonjak 7,10 poin atau 21,12% menjadi 40,72, mendekati level tertinggi sesi 40,86.
"Sulit bagi investor untuk merasa nyaman membeli saham dengan volatilitas yang begitu tinggi," papar Nolte.
Di antara 11 sektor utama S&P 500, semua kecuali consumer staples berakhir di wilayah negatif, dengan energi dan teknologi mengalami penurunan persentase terbesar.
Big Tech kembali tertekan, dengan masing-masing dari apa yang disebut kelompok Magnificent Seven dari saham momentum terkait kecerdasan buatan merosot antara 2,3% dan 7,3%.
CarMax ambles 17,0% setelah pengecer mobil bekas itu gagal memenuhi ekspektasi laba kuartal keempat.
Musim laporan keuangan kuartal pertama dimulai Jumat dengan bank kakap, termasuk JPMorgan Chase, Morgan Stanley, dan Wells Fargo akan merilisnya.
Jumlah saham yang menurun lebih banyak daripada yang naik dengan rasio 4,81 banding 1 di NYSE . Ada 39 titik tertinggi baru dan 224 titik terendah baru di NYSE .
Di Nasdaq, 867 saham menguat dan 3.588 saham menyusut di mana saham yang turun lebih banyak daripada yang naik dengan rasio 4,14 banding 1.
S&P 500 tidak mencetak titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan sembilan titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite membukukan 13 titik tertinggi baru dan 166 titik terendah baru.
Volume di bursa saham Wall Street tercatat 23,65 miliar saham, dibandingkan rata-rata 18,50 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-UnitedHealth (2,68%)
-Verizon (1,69%)
-Coca-Cola (1,16%)
Saham berkinerja terburuk
-Nike (-8,29%)
-Chevron (-7,57%)
-Walt Disney (-6,79%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Newmont Goldcorp (4,52%)
-MarketAxesss (3,49%)
-Erie Indemnity (3,20%)
Saham berkinerja terburuk
-Charles River Laboratories (-28,13%)
-CarMax (-17,02%)
-Celanese (-14,46%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Innovative Eyewear (104,55%)
-Conduit Pharmaceuticals (72,58%)
-ReShape Lifesciences (65,58%)
Saham berkinerja terburuk
-Damon (-65,29%)
-Venus Concept Inc (-54,54%)
-Baiya International (-54,23%)

Sumber : Admin