Pasar Merespons Serangan Trump pada Powell, Bursa Wall Street Terjerembab
Tuesday, April 22, 2025       05:06 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street membukukan kerugian tajam, Senin, karena Presiden AS Donald Trump meningkatkan serangannya terhadap Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, yang memicu kekhawatiran investor atas independensi bank sentral bahkan ketika mereka bergulat dengan dampak perang dagang yang sedang berlangsung dan tidak menentu.
Ketiga indeks utama Wall Street anjlok lebih dari 2%, dengan kerugian besar dalam kelompok saham pertumbuhan megacap, "Magnificent Seven", paling membebani Nasdaq yang sarat teknologi.
Dow Jones Industrial Average ditutup merosot 971,82 poin, atau 2,48%, menjadi 38.170,41, S&P 500 kehilangan 124,50 poin, atau 2,36%, menjadi 5.158,20 dan Nasdaq Composite Index ambles 415,55 poin, atau 2,55%, menjadi 15.870,90, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Senin (21/4) atau Selasa (22/4) pagi WIB.
Sebelas sektor utama dalam S&P 500 berakhir di wilayah negatif, dengan consumer discretionary dan teknologi mengalami persentase kerugian terbesar. Hanya satu emiten komponen Dow yang berakhir di zona hijau, Nike, dengan mencatat kenaikan 0,65%.
S&P 500 ditutup 16% di bawah rekor penutupan tertingginya pada 19 Februari. Jika indeks berbasis luas itu ditutup 20% di bawah rekor tertinggi sepanjang masa itu, ini akan mengonfirmasi bahwa S&P 500 memasuki bear market.
Sementara, Indeks Volatilitas (VIX) CBOE , "ukuran ketakutan" Wall Street ditutup melambung 14,06% atau 4,17 poin menjadi 33,82.
Trump meningkatkan kritiknya terhadap Powell pada hari Senin, dengan mengatakan bahwa ekonomi Amerika sedang menuju perlambatan "kecuali Mr Too Late, seorang pecundang besar, menurunkan suku bunga SEKARANG," dalam sebuah posting Truth Social yang menimbulkan kekhawatiran atas otonomi the Fed.
"Negara yang memiliki bank sentral independen tumbuh lebih cepat, inflasi yang lebih rendah; mereka memiliki hasil ekonomi yang lebih baik bagi rakyatnya," kata Jed Ellerbroek, Manajer Portofolio Argent Capital Management di St Louis. "Dan politisi yang mencoba memengaruhi the Fed adalah ide yang sangat buruk, dan itu sangat menakutkan bagi pasar."
Perselisihan dagang China-AS semakin dalam setelah Beijing memperingatkan negara lain agar tidak membuat kesepakatan dengan Amerika Serikat yang merugikan China, menambah panasnya perang tarif yang terus berlanjut antara dua ekonomi terbesar di dunia itu.
"Perusahaan...tidak yakin bagaimana menanggapinya, menunggu jawaban final dari Amerika Serikat tentang tarif," ucap Ellerbroek menambahkan. "Yang membuat hal ini menyedihkan, menurut saya, adalah kenyataan bahwa ini seperti perbuatan kita sendiri; kita berada dalam situasi ini karena pilihan kita sendiri, karena pilihan pemerintahan ini."
Musim laporan keuangan kuartal pertama beralih ke tahap yang lebih tinggi, pekan ini, dengan puluhan perusahaan yang diawasi ketat akan merilis kinerjanya. Sejauh ini, dari 59 perusahaan yang melaporkan, 68% melampaui ekspektasi Wall Street, berdasarkan data LSEG .
Hingga Kamis, analis memperkirakan pertumbuhan laba emiten S&P 500 kuartal pertama secara agregat sebesar 8,1% (year-on-year), turun dari kenaikan 12,2% yang diproyeksikan pada awal kuartal, menurut LSEG .
Laporan keuangan penting yang akan dicermati pekan ini termasuk anggota Magnificent Seven Tesla dan Alphabet, serta sejumlah raksasa industri termasuk Boeing, Northrop Grumman, Lockheed Martin dan 3M.
Pelopor kecerdasan buatan, Nvidia, melorot 4,5% setelah  Reuters  melaporkan Huawei Technologies berencana untuk memulai pengiriman massal chip AI canggih kepada pelanggan di China paling cepat bulan depan.
Tesla menyusut 5,8% setelah  Reuters  melaporkan peluncuran produksi versi sederhana Model Y ditunda.
Jumlah saham yang turun melebihi yang naik dengan rasio 4,76 banding 1 di NYSE . Ada 77 saham tertinggi baru dan 180 saham terendah baru di NYSE .
Di Nasdaq, 1.205 saham menguat dan 3.174 saham melemah di mana jumlah yang turun melebihi yang naik dengan rasio 2,63 banding 1.
S&P 500 mencetak satu titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan sembilan titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite membukukan 28 titik tertinggi baru dan 184 titik terendah baru.
Volume di bursa Wall Street tercatat 13,89 miliar saham, dibandingkan rata-rata 18,87 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Nike (0,65%)
-Merck & Co (-0,19%)
-Coca-Cola (-0,32%)
Saham berkinerja terburuk
-UnitedHealth (-6,34%)
-Nvidia (-4,51%)
-Salesforce Inc (-4,45%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Discover (3,56%)
-Dollar General (2,73%)
-Fidelity National Info (2,44%)
Saham berkinerja terburuk
-Universal Health Services (-10,15%)
-Blackstone (-7,80%)
-Vistra Energy (-7,71%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-LQR House (2.880,65%)
-Upexi (335,68%)
-SHF Holdings (95,79%)
Saham berkinerja terburuk
-Thunder Power Holdings (-64,87%)
-Lixiang Education (-58,04%)
-American Rebel Holdings (-53,68%)

Sumber : Admin