Pasar Saham Eropa Merah, Bayang-Bayang Perang dan Saham AI Jadi Beban
Saturday, December 13, 2025       07:25 WIB
  • Bursa Eropa ditutup di zona merah dengan Stoxx 600 turun hampir 0,5%. Indeks utama seperti CAC 40, FTSE 100, DAX, hingga FTSE MIB kompak melemah, meski Wall Street baru saja mencetak rekor sehari sebelumnya.
  • Pasar dibayangi eskalasi konflik Rusia-Ukraina dan peringatan agar Eropa siap menghadapi perang.
  • Saham semikonduktor Eropa seperti dan BESI jatuh tajam seiring koreksi saham AI global.

Ipotnews - Pasar Eropa finis melemah pada perdagangan hari Jumat (12/12) akhir pekan ini, menyusul reli Wall Street yang memecahkan rekor pada hari Kamis.
Indeks acuan pasar saham Eropa, Stoxx 600 berakhir dengan penurunan hampir 0,5%. Indeks Utama pasar saham Eropa Sebagian besar di zona merah. Indeks CAC 40 Perancis turun -0,21% ke 8.068. Indeks FTSE 100 Inggris drop -0,56% ke posisi 9.649. Begitu juga dengan Indeks DAX Jerman melemah 0,45% ke 24.186. Adapun Indeks FTSE MIB Italia ke posisi 43.513 setelah terkoreksi -0,43%.
Para investor global mengamati perkembangan terbaru antara Ukraina dan Rusia pada hari Jumat di tengah peringatan Sekretaris Jenderal Mark Rutte bahwa Eropa harus siap berperang.
"Rusia telah membawa kembali perang ke Eropa, dan kita harus bersiap menghadapi skala perang yang dialami kakek-nenek atau buyut kita," katanya.
Hal ini terjadi setelah bank sentral Rusia mengatakan bahwa rencana Eropa untuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan untuk membantu Ukraina adalah ilegal. Pemerintah Uni Eropa dilaporkan berupaya menyepakati proposal tersebut pada hari Jumat.
Strategi keamanan nasional baru Gedung Putih pekan lalu membuat Eropa khawatir. Eropa memperingatkan bahwa kawasan tersebut menghadapi "penghapusan peradaban" dan mempertanyakan apakah kawasan itu dapat tetap menjadi mitra geopolitik bagi AS, dan dampak dari publikasi tersebut terus berlanjut.
David Petraeus, mantan Direktur CIA dan jenderal bintang empat Angkatan Darat AS, mengatakan kepada CNBC pada hari Kamis bahwa bukanlah hal buruk bagi negara-negara Eropa untuk mendapatkan peringatan agar memprioritaskan pertahanan dan keamanan mereka.
Strateginya, "dalam satu sisi, menargetkan Eropa, tetapi terus terang, beberapa negara Eropa memang perlu ditargetkan karena saya menyaksikan empat presiden berbeda mencoba mendesak Eropa untuk berbuat lebih banyak untuk pertahanan mereka sendiri dan sekarang hal itu benar-benar terjadi," katanya kepada Dan Murphy dari CNBC di Abu Dhabi.
Perusahaan ekuitas swasta Prancis Wendel memimpin indeks Eropa dengan kenaikan 5% di tengah laporan bahwa mereka akan membagikan 1,6 miliar euro (1,88 miliar dolar AS) kepada investor hingga tahun 2030.
Di ujung indeks lainnya terdapat pendatang baru, Magnum yang berakhir lebih rendah lebih dari 1%. Nama es krim tersebut merupakan hasil pemisahan dari Unilever.Pada saat listing perdana pada hari Senin, sahamnya dibuka pada harga 12,20 euro di bursa saham Amsterdam, sedikit di bawah harga saham acuan sebesar 12,80 euro.
Saham semikonduktor Belanda Saham ditutup turun 4,9% pada sesi perdagangan. Saham perusahaan Belanda lainnya, BESI , yang merancang dan memproduksi peralatan semikonduktor, kehilangan 3,5%.
Hal ini terjadi bersamaan dengan kemerosotan teknologi yang dipimpin oleh AI di seberang Atlantik yang dialami Oracle, Nvidia, dan Core Weave berada di wilayah negatif pada hari Kamis. Saham-saham di pasar AS juga turun dalam perdagangan prapasar pada hari Jumat .
Di tempat lain, ekonomi Inggris secara tak terduga mengalami kontraksi dalam tiga bulan hingga Oktober, menurut angka resmi yang dirilis Jumat. Para ekonom memperkirakan pertumbuhan 0% selama periode tersebut.
Bank sentral Swiss mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Kamis di angka 0%, dengan alasan inflasi sedikit lebih rendah dari yang diperkirakan. Euro mencapai titik tertinggi terhadap dolar sejak 3 Oktober pada hari Kamis di angka $1,1738, seiring dengan terus melemahnya mata uang AS.
(cnbc/AI)

Sumber : admin

berita terbaru
Wednesday, Dec 17, 2025 - 20:44 WIB
Probiotec Bawa PYFA Masuk Peta ESG Global
Wednesday, Dec 17, 2025 - 20:00 WIB
Saham Ini Paling Banyak Diserok Asing
Wednesday, Dec 17, 2025 - 19:20 WIB
Financial Statements 3Q 2025 of MBMA
Wednesday, Dec 17, 2025 - 19:02 WIB
BI Tetap Buka Peluang Turunkan Suku Bunga Acuan
Wednesday, Dec 17, 2025 - 19:01 WIB
Kinerja Operasional TUGU Catat Tren Penguatan
Wednesday, Dec 17, 2025 - 18:33 WIB
Harga Premium Saham Emiten Hashim Djojohadikusumo