- Lonjakan trafik di tol Jasa Marga diperkirakan naik 1% atau 33.000-35.000 kendaraan.
- Kesiapan pengamanan: 500 kendaraan operasional, 6.500 petugas Jasa Marga, 100 ribu personel Polri.
- Tantangan cuaca: puncak musim hujan Desember-Januari berpotensi menimbulkan bencana, perlu mitigasi.
Ipotnews - PT Jasa Marga (Persero) Tbk () memperkirakan pada periode mudik natal dan tahun baru (Nataru) tahun 2025-2026 akan terjadi peningkatan trafik kendaraan di sejumlah ruas yang dikelola perseroan hingga 1 persen dari rata-rata lalu lintas harian (LHR).
Direktur Utama , Rivan Achmad Purwantono menyebutkan bahwa tren LHR saat ini mencapai 3,3 hingga 3,5 juta kendaraan. Dengan proyeksi kenaikan 1 persen, maka akan ada tambahan sekitar 33.000 hingga 35.000 kendaraan saat puncak Nataru. Lonjakan ini perlu diantisipasi dan ditangani dengan berbagai kebijakan yang tepat agar keamanan dan keselamatan perjalanan para pemudik terjamin.
"Dari data kami diperkirakan volume pertumbuhan sekitar 1 persen (trafik kendaraan), maka ini bukan hal yang mudah sehinhga semua kebijakan (terkait pengaturan lalu lintas) harus baik agar masyarakat bisa lewat jalan tol dengan baik juga," ujar Rivan saat menggelar Apel Terpadu Jasa Marga Siaga Operasional Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Jakarta, Senin (15/12).
Demi pengamanan perjalanan para pemudik, Rivan menegaskan bahwa siap menempatkan lebih dari 500 kendaraan operasional, 6.500 petugas serta dukungan sekitar 100 ribu personel dari kepolisian dan lainnya. Menurutnya, kebijakan pengelolaan arus lalu lintas di jalan tol akan tetap mengacu pada arahan Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri.
Rivan menambahkan bahwa apel terpadu menjadi momentum penting untuk mengukuhkan kesiapan operasi Nataru. "Ini adalah kehormatan bagi kami untuk berkolaborasi memastikan keselamatan di jalan tol. Tidak hanya kesiapan, tetapi juga pemantauan operasi secara menyeluruh," katanya.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Aan Suhanan menekankan bahwa penanganan operasi Nataru tidak bisa disamakan setiap tahun karena dinamika pergerakan masyarakat selalu berbeda.
Menurutnya, tahun ini diperkirakan ada 119 juta pemudik dengan menggunakan semua moda transportasi dimana mayoritas akan bermuara di darat. Dengan pergerakan tinggi tersebut maka keselamatan lalu lintas harus menjadi prioritas utama.
"Kita harus jamin keselamatan di jalan sebab akan ada peningkatan volume kendaraan sehingga akan ada kemacetan di berbagai titik sehingga ini harus dikelola dengan baik," ucapnya.
Aan juga menyoroti faktor cuaca sebagai tantangan tambahan. Menurut BMKG , Desember hingga Januari merupakan puncak musim hujan dengan potensi siklon dan rob yang meningkat. "Hujan bisa menimbulkan bencana, maka seluruh stakeholder transportasi darat harus memitigasi dampaknya," pungkasnya.
(Marjudin/ AI)
Sumber : admin