Rupiah Melemah Usai IMF Merevisi Turun Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI
Wednesday, April 23, 2025       12:27 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah melemah tipis setelah IMF merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7% pada tahun 2025 akibat dampak kebijakan perang tarif Presiden AS, Donald Trump.
Data Bloomberg pada Rabu siang (23/4) pukul 12.00 WIB menunjukkan rupiah di level Rp16.874 per dolar AS, melemah 15 poin atau 0,09% dibandingkan Selasa sore (22/4) dilevel Rp16.859 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund/IMF merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 menjadi 4,7%. "Ini juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pelemahan kurs rupiah hari ini," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews, siang ini.
Dalam World Economic Outlook (WEO) edisi April 2025, revisi tersebut sejalan dengan penurunan pertumbuhan ekonomi di negara Asean 5 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand) dari 3,6% (2024) menjadi hanya 3% untuk 2025.
Terlebih, proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 3,3% pada 2024 menjadi 2,8% untuk keseluruhan tahun 2025, akibat implementasi tarif resiprokal Trump.
Di sisi lain, tadi malam Presiden AS Donald Trump mengatakan ia berencana akan bersikap "sangat baik" kepada China dalam setiap perundingan dagang dan tarif akan turun jika kedua negara bisa mencapai kesepakatan. Tanda bahwa Trump mungkin akan menarik kembali sikap kerasnya terhadap Beijing di tengah volatilitas pasar.
"(Tarif) Ini akan turun secara substansial, tetapi tidak akan menjadi nol," kata Trump pada Selasa (22/4) di Washington, menyusul komentar sebelumnya dari Menteri Keuangan Scott Bessent bahwa kebuntuan tarif tidak dapat dipertahankan.
Menurut Lukman, sikap Trump kerap suka berubah di tengah jalan. "Akibatnya pelaku pasar memilih untuk menunggu dan melihat apakah betul Trump akan benar - benar berbaikan dengan China atau tidak," pungkas Ariston.
(Adhitya)

Sumber : admin