Rupiah Mulai Bangkit Terhadap Dolar AS Dalam Seminggu Terakhir
Thursday, March 06, 2025       11:10 WIB

Ipotnews - Nilai tukar rupiah mulai bangkit menguat terhadap dolar Amerika Serikat dalam seminggu terakhir, meskipun sepanjang tahun berjalan masih terdepresiasi.
Mengutip data aplikasi IPOT pada Kamis (6/3) pukul 10.55 WIB, kurs rupiah sedang bergerak menguat dari Rp16.371 menjadi Rp16.305, naik 66 poin atau 0,4% dalam seminggu terakhir.
Sebaliknya kurs rupiah masih bergerak melemah dari Rp16.132 pada akhir tahun lalu Selasa (31/12/2024) sampai saat ini menjadi Rp16.305, turun 173 poin atau 1,1% secara year to date (YtD).
Fixed Incomed Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Karinska Salsabila Priyatno mengatakan penguatan rupiah cukup besar akhir - akhir ini. "Penguatan rupiah melampaui rekan-rekannya di Asia, didorong oleh kembali mengalirnya investasi ekuitas dan kenaikan 2,3% di JCI karena dana global menginvestasikan bersih USD36,2 juta di saham Indonesia," kata Karinska dalam keterangan tertulisnya, hari ini.
Walau demikian wanita yang akrab disapa Bella ini mengingatkan fenomena ini mungkin hanya efek sementara. Sebab Indonesia tetap harus menghadapi tekanan masalah perdagangan global dan perlambatan ekonomi domestik.
"Tarif AS terus berdampak tidak langsung terhadap Indonesia, berpotensi mengurangi pendapatan ekspor dari komoditas kunci dan menyebabkan arus modal keluar karena ketidakpastian ekonomi global," ujar Bella.
Namun Bella juga mengakui, peluang dapat muncul untuk FDI saat perusahaan-perusahaan mendiversifikasi rantai pasokan mereka dari China yang terkena dampak tarif. "Kondisi ini meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan manufaktur," tambah Bella.
Perkembangan terakhir kemarin, Menteri Perdagangan AS menunjukkan kemungkinan mencapai negosiasi dengan Kanada dan Meksiko. Pada hari Rabu, White House mengumumkan perpanjangan waktu satu bulan untuk produsen otomotif terkait tarif baru, menunjukkan kesediaan untuk mempertimbangkan penundaan lebih lanjut jika diperlukan.
Pasar Indonesia bersiap untuk memanfaatkan momentum dari arus masuk keuangan saat ini di tengah ketegangan perdagangan global, dengan aktivitas penting termasuk lelang SBN senilai Rp30 triliun dalam lelang yang sangat diminati yang menarik tawaran sebesar Rp75,8 triliun, berseberangan dengan penjualan bersih USD138 juta dalam SBN oleh investor asing.
(Adhitya)

Sumber : admin