S&P 500 Ditutup Flat, Tapi Catat Kenaikan Bulanan Terbesar Sejak November 2023
Saturday, May 31, 2025       07:06 WIB

Ipotnews - Indeks S&P 500 menutup sesi perdagangan yang bergejolak nyaris tanpa perubahan pada hari Jumat (30/5), setelah Presiden AS Donald Trump mengkritik China. Namun kemudian menyampaikan optimisme terkait kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang. Meski demikian, indeks acuan ini membukukan kenaikan bulanan terbesar sejak November 2023.
Nasdaq juga mencatatkan lonjakan persentase bulanan tertinggi sejak bulan yang sama.
Sepanjang Mei, pasar saham mengalami fluktuasi tajam akibat kebijakan perdagangan Trump yang sulit diprediksi. Namun, sikap Trump yang mulai melunak terkait tarif, didukung oleh laporan keuangan yang positif serta data inflasi yang jinak, membantu S&P 500 bangkit dari posisi terendahnya di bulan April.
Pada perdagangan Jumat, ketiga indeks saham utama AS dibuka melemah setelah Trump menuduh China melanggar kesepakatan dagang dengan AS melalui platform Truth Social dan kembali melontarkan ancaman terselubung untuk bersikap lebih keras terhadap Beijing.
Namun pasar memangkas kerugian setelah Trump mengatakan bahwa ia akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping dan berharap dapat menyelesaikan perbedaan mereka terkait perdagangan dan tarif.
Para analis menyebut arus berita yang terus-menerus terkait tarif membuat pasar gelisah. Investor kini "tidak tahu bagaimana harus merespons" berita tarif, kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management yang berbasis di Tulsa, Oklahoma. "Siklus beritanya membuat frustrasi."
Dow Jones Industrial Average naik 54,34 poin atau 0,13% ke 42.270,07. S&P 500 melemah tipis 0,48 poin atau 0,01% ke 5.911,69, sedangkan Nasdaq Composite turun 62,11 poin atau 0,32% ke 19.113,77.
S&P 500 juga menutup pekan ini dengan kenaikan, mendekatkan indeks tersebut ke level tertinggi sepanjang masa pada Februari lalu, hanya kurang dari 4%. Sepanjang Mei, S&P 500 naik sekitar 6,2%, sementara Nasdaq melonjak 9,6%.
"Februari, Maret, dan April adalah salah satu periode tiga bulan terburuk sejak COVID, jadi kita memang butuh pemulihan," ujar Dollarhide.
Performa S&P 500 di Tahun 2025
Sebelum Trump menjabat, tarif efektif AS atas impor berada di kisaran 2% hingga 3%, namun kini berada di sekitar 15% menurut estimasi Oxford Research. Angka ini seharusnya turun menjadi sekitar 6% berkat keputusan pengadilan perdagangan, namun putusan darurat pengadilan banding mempertahankan tarif yang lebih tinggi untuk sementara waktu.
Investor juga mencermati data terbaru yang menunjukkan belanja konsumen AS meningkat 2,1% secara tahunan pada April, melambat dari kenaikan 2,3% pada Maret. The Federal Reserve menggunakan indeks harga PCE sebagai indikator utama untuk target inflasi sebesar 2%.
Para pelaku pasar tetap mempertahankan ekspektasi bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga acuan pada bulan September.
Kinerja Emiten dan Sentimen Pasar
Dari sisi laporan keuangan, saham Ulta Beauty melonjak 11,8% setelah peritel kosmetik tersebut menaikkan proyeksi laba tahunannya, menyusul hasil kuartalan yang melampaui ekspektasi.
Jumlah saham yang turun melampaui yang naik di Bursa Efek New York ( NYSE ) dengan rasio 1,14 banding 1. Terdapat 94 saham yang mencetak level tertinggi baru dan 62 saham mencapai level terendah baru.
Di Nasdaq, 1.849 saham menguat sementara 2.651 saham melemah, menghasilkan rasio penurunan terhadap kenaikan sebesar 1,43 banding 1. Volume perdagangan di bursa AS mencapai 19,34 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan rata-rata 20 hari terakhir yang sekitar 18 miliar saham per sesi.
(reuters)

Sumber : admin

berita terbaru
Tuesday, Jun 10, 2025 - 12:09 WIB
Kepemilikan Saham 31 Mei 2025 WIRG
Tuesday, Jun 10, 2025 - 12:02 WIB
Kepemilikan Saham 31 Mei 2025 RONY
Tuesday, Jun 10, 2025 - 11:55 WIB
Kepemilikan Saham 05 Juni 2025 LAPD
Tuesday, Jun 10, 2025 - 11:41 WIB
Kepemilikan Saham 31 Mei 2025 FAST
Tuesday, Jun 10, 2025 - 11:35 WIB
Kepemilikan Saham 31 Mei 2025 ANJT
Tuesday, Jun 10, 2025 - 11:31 WIB
Kepemilikan Saham 31 Mei 2025 WOWS
Tuesday, Jun 10, 2025 - 11:29 WIB
Dividen Saham WINS Juni 2025