Saham Eropa Melemah Tiga Pekan Berturut-turut Akibat Gejolak Tarif
Saturday, April 12, 2025       06:10 WIB

Ipotnews - Market saham di kawasan Eropa kembali mengalami penurunan pada perdagangan hari Jumat (11/4). Indeks acuan Eropa, STOXX 600 mencatat penurunan untuk pekan ketiga berturut-turut. Hal ini terjadi di tengah lonjakan volatilitas akibat perubahan kebijakan tarif secara tiba-tiba oleh Amerika Serikat yang memperdalam kekhawatiran akan dampak ekonomi dari perang dagang.
Indeks STOXX 600 turun tipis 0,1%, setelah Tiongkok menaikkan tarif terhadap barang-barang asal AS menjadi 125% dari sebelumnya 84%--sebuah langkah eskalatif dalam ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.
Pekan ini menjadi salah satu periode paling bergejolak bagi pasar keuangan dalam beberapa tahun terakhir. Presiden AS Donald Trump awalnya memberlakukan tarif timbal balik yang tinggi terhadap mitra dagangnya, kemudian menghentikan sementara beberapa tarif tersebut, sembari menaikkan tarif terhadap impor dari Tiongkok menjadi 145%.
Indeks STOXX 600 sempat menyentuh level terendah dalam satu setengah tahun awal pekan ini, sebelum melonjak tajam pada hari Kamis setelah pengumuman jeda tarif. Indeks acuan tersebut, bersama sejumlah indeks regional, mencatatkan sesi perdagangan terbaik sejak tahun 2022.
Secara mingguan, STOXX 600 turun 1,8%, memperpanjang tren penurunan menjadi tiga pekan berturut-turut.
"Pasar saat ini benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, itulah mengapa mereka bermain hati-hati, baik di Eropa maupun AS," ujar Steve Sosnick, Kepala Strategi di Interactive Brokers.
Pergerakan indeks regional bervariasi pada hari Jumat. Jerman yang sangat bergantung pada perdagangan turun 1%, sementara indeks FTSE 100 Inggris naik 0,6%.
Jeda tarif selama 90 hari tersebut mengalihkan perhatian pasar kepada kemungkinan AS menjalin kesepakatan perdagangan bilateral dengan negara-negara lain. Uni Eropa sendiri menahan diri untuk tidak memberlakukan tarif balasan, dan Komisioner Perdagangan UE, Maros Sefcovic, dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan pejabat AS pada hari Senin.
"Perubahan rencana Trump membatasi dampak negatif, terutama di Eropa, dan meningkatkan peluang bahwa tarif akan digunakan sebagai alat negosiasi, bukan sebagai sumber pendapatan permanen," kata analis dari Danske Bank.
Meski terjadi gejolak global, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde mengatakan bahwa pasar keuangan zona euro tetap berfungsi dengan baik. ECB juga memperhatikan dampak dari pelemahan nilai tukar dolar AS.
Pertemuan kebijakan ECB yang dijadwalkan berlangsung Kamis depan akan menjadi sorotan utama. Pasar uang telah sepenuhnya memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin, dan investor akan mencermati bagaimana pandangan para pembuat kebijakan terhadap dampak tarif terhadap prospek ekonomi.
Selain itu, laporan keuangan kuartal pertama menjadi fokus besar, karena investor ingin melihat sejauh mana ketidakpastian tarif memengaruhi laba perusahaan dan proyeksi ke depan.
Sektor properti yang sensitif terhadap suku bunga mencatat kenaikan 2,1%, sementara sektor barang dan jasa industri menjadi yang paling merosot dengan penurunan 1,3%.
Dari sisi saham individu, saham Stellantis anjlok 3,8% setelah laporan bahwa pengiriman kuartal pertama perusahaan otomotif tersebut turun 9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, saham BNP Paribas turun 2,4% menyusul laporan bahwa ECB menentang rencana bank tersebut untuk menggunakan perlakuan modal yang menguntungkan dalam akuisisi bisnis manajemen aset milik perusahaan asuransi Prancis AXA.
(reuters)

Sumber : admin