Sinyal The Fed Pangkas Suku Bunga Dorong Kenaikan Rupiah
Friday, April 25, 2025       12:48 WIB

Ipotnews - Sinyal peluang pemangkasan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve membantu nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS pada siang ini.
Pada Jumat siang (25/4) pukul 11.45 WIB, kurs rupiah di level Rp16.825 per dolar AS, menguat 47 poin atau 0,28% dibandingkan Kamis sore (24/4) di level Rp16.872 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan sejumlah pejabat the Fed mengeluarkan sinyal membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan. "Ini membantu penguatan kurs rupiah hari ini," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews siang ini.
Sejumlah pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve atau The Fed membuka peluang pemangkasan suku bunga di tengah ketidakpastian akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump.
Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland Beth Hammack mengatakan bank sentral dapat bergerak paling cepat pada Juni jika memiliki data yang jelas tentang arah ekonomi. "Jika kita memiliki data yang jelas dan meyakinkan pada bulan Juni, maka saya pikir Anda akan melihat komite bergerak apabila kita tahu arah yang tepat untuk bergerak pada saat itu," kata Hammack dalam wawancara dengan CNBC dikutip dari Bloomberg pada Jumat (25/4).
Sementara itu, rekan Hammack, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan dirinya akan mendukung pemotongan suku bunga jika terjadi peningkatan signifikan dalam angka pengangguran.
"Saya tidak akan terkejut jika anda mungkin mulai melihat lebih banyak PHK, peningkatan angka pengangguran ke depannya jika tarif tinggi khususnya berlaku lagi. Saya memperkirakan akan ada lebih banyak penurunan suku bunga, dan lebih cepat, setelah saya mulai melihat beberapa kemerosotan serius di pasar tenaga kerja," ujarnya.
Sinyal dari The Fed tersebut mendorong semangat pelaku pasar kembali ke emerging market, termasuk pasar modal Indonesia. "Dana asing kembali masuk ke pasar saham dan pasar obligasi, membantu penguatan kurs rupiah kita. Tetapi ingat, ini fenomena sementara, jangan terburu buru kita merayakan," pungkas Lukman.
(Adhitya)

Sumber : admin