- Indeks STOXX 600 turun 1,47% ke 543,35, dipimpin sektor real estat yang anjlok 3,5% akibat kekhawatiran fiskal dan lonjakan imbal hasil obligasi Jerman serta Prancis.
- Imbal hasil obligasi 30 tahun Jerman dan Prancis mencapai level tertinggi sejak 2011 dan 2009; situasi diperparah rencana pemilu kilat di Prancis.
- Hampir semua sektor melemah kecuali saham luxury brand yang naik setelah Kering dan LVMH mendapat upgrade, sementara inflasi zona euro 2,1% mendukung ekspektasi ECB menahan suku bunga.
Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa berakhir di dekat level terendah dalam satu bulan, Selasa, seiring meningkatnya kekhawatiran investor terhadap tekanan fiskal global yang mendorong lonjakan imbal hasil obligasi.
Indeks pan-Eropa ditutup STOXX 600 anjlok 1,50% atau 8,26 poin menjadi 543,17, dengan sektor properti, yang sensitif terhadap perubahan suku bunga, menjadi pemberat utama dengan penurunan 3,5% hingga menyentuh titik terendah dalam hampir lima bulan, demikian laporan Reuters dan CNBC , di Gdansk, Selasa (2/9) atau Rabu (3/9) dini hari WIB.
Bursa regional utama juga berguguran. Di Jerman, Indeks DAX merosot 2,29% atau 550,00 poin menjadi 23.487,33, FTSE 100 Inggris menyusut 0,87% atau 79,65 poin jadi 9.116,69 dan CAC Prancis melorot 0,70% atau 53,65 poin ke posisi 7.654,25.
Kekhawatiran pasar dipicu meningkatnya beban utang sejumlah negara Eropa. Imbal hasil obligasi Jerman bertenor 30 tahun menyentuh level tertinggi sejak 2011, sementara surat utang Prancis mencapai titik tertinggi sejak 2009.
Situasi politik turut memperburuk sentimen. Partai sayap kanan National Rally di Prancis mengisyaratkan akan menjatuhkan pemerintahan minoritas dalam mosi tidak percaya pada 8 September, membuka peluang pemilu yang dipercepat.
"Sebagian besar cerita di kuartal pertama adalah ekspektasi bahwa pemerintah akan mulai membelanjakan uang...dan itu akan menghasilkan profitabilitas perusahaan," ujar Marija Veitmane, Kepala Riset State Street Markets.
"Investor kini lebih mencermati pasar obligasi dan mulai menyadari kondisi tidak sebaik ekspektasi sebelumnya," ujar Daniel Coatsworth, analis AJ Bell.
Dari sisi penerbitan, obligasi Eropa senilai lebih dari 100 miliar euro dijadwalkan meluncur pada September-Oktober, sehingga berpotensi menambah tekanan pasar.
Hampir seluruh sektor di STOXX 600 melemah, kecuali saham barang mewah yang justru naik 0,5%. Kering melesat 3,8% dan LVMH menguat 1,8% setelah HSBC menaikkan rekomendasi keduanya menjadi "buy".
Di sisi lain, Nestle turun 0,7% usai mencopot CEO Laurent Freixe karena kasus hubungan pribadi dengan bawahan. Ferrari melejit 1,9% setelah Deutsche Bank meningkatkan rekomendasi menjadi "buy". Sementara InPost ambles 12,5% akibat penurunan laba inti, dan Technip Energies melonjak 3,2% setelah JPMorgan menaikkan rating sahamnya menjadi "overweight".
Dari data makro, inflasi zona euro tercatat naik 2,1% (y-o-y) pada Agustus, mendekati target 2% Bank Sentral Eropa (ECB). Anggota dewan ECB, Isabel Schnabel, menilai suku bunga sebaiknya dipertahankan karena ekonomi kawasan masih tangguh meski menghadapi tekanan tarif Amerika Serikat dan risiko inflasi yang lebih tinggi. (Reuters/CNBC/AI)
Sumber : Admin