- Wall Street merosot tajam, dipimpin kejatuhan saham Nvidia dan sektor teknologi, seiring melemahnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed akibat kekhawatiran inflasi.
- S&P 500 jatuh 1,66%, Nasdaq anjlok 2,29%, dan Dow melemah 1,65%, dengan sembilan dari 11 sektor S&P 500 berada di zona merah.
- Saham teknologi terpukul karena kekhawatiran valuasi dan koreksi sektor AI, sementara data tenaga kerja lemah serta penurunan peluang pemotongan suku bunga memperburuk sentimen pasar.
Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street terjerembab, Kamis, terseret kejatuhan saham Nvidia dan sejumlah raksasa kecerdasan buatan lainnya. Investor memangkas ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve menyusul kekhawatiran inflasi dan perbedaan pandangan di antara pejabat bank sentral mengenai kondisi ekonomi Amerika Serikat.
Ketiga indeks saham utama Wall Street mencatat penurunan harian terbesar dalam lebih dari satu bulan, demikian laporan Reuters dan CNBC , di New York, Kamis (13/11) atau Jumat (14/11) pagi WIB.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup merosot 1,66 persen atau 113,43 poin menjadi 6.737,49, Nasdaq Composite Index anjlok 2,29 persen atau 536,10 poin ke posisi 22.870,36, sementara Dow Jones Industrial Average menyusut 1,65 persen atau 797,60 poin jadi 47.457,22.
Sebanyak sembilan dari 11 sektor dalam S&P 500 melemah, dipimpin consumer discretionary yang anjlok 2,73 persen, disusul penurunan 2,37 persen pada sektor teknologi informasi.
Pergeseran sentimen tampak jelas, dengan indeks saham berbasis nilai (value) melesat sekitar 1 persen sepanjang pekan ini, sedangkan indeks pertumbuhan (growth) turun 0,6 persen.
Penurunan terjadi sehari setelah pemerintah Amerika kembali beroperasi usai penutupan selama 43 hari yang mengganggu aliran data ekonomi dan menambah ketidakpastian bagi pasar keuangan.
Dalam beberapa hari terakhir, semakin banyak pejabat the Fed menyuarakan kehati-hatian terhadap pemangkasan suku bunga lanjutan, sehingga peluang pengurangan biaya pinjaman pada Desember merosot mendekati 50 persen. Mereka menyoroti kekhawatiran inflasi dan tanda-tanda stabilitas pasar tenaga kerja setelah dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini.
"Pertanyaannya adalah, apakah inflasi akibat tarif bersifat sementara atau tidak? Terlepas dari jawabannya, hal inilah yang membuat sejumlah petinggi the Fed enggan memangkas suku bunga," ujar Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management, Oklahoma. "Risikonya besar, baik jika mereka memotong maupun tidak."
Saham teknologi yang selama beberapa tahun terakhir menjadi penggerak utama pasar ikut terpukul karena kekhawatiran terhadap valuasi tinggi yang didorong optimisme berlebih mengenai AI. Nvidia, yang saat ini merupakan perusahaan paling bernilai di dunia, jatuh 3,6 persen, Tesla ambles 6,6 persen, dan Broadcom turun 4,3 persen.
"Ada banyak ketidakpastian mengenai kondisi ekonomi. Saat ini kita sedang mengalami koreksi pada sektor AI dan terjadi rotasi portofolio di pasar," kata Peter Cardillo, Kepala Ekonom Spartan Capital Securities, New York.
Sebelumnya, Dow Jones mencetak rekor penutupan tertinggi pada Selasa dan Rabu karena investor menjual saham teknologi dan mengalihkan dana ke sektor kesehatan.
Walt Disney anjlok 7,8 persen setelah perusahaan mengisyaratkan kemungkinan menghadapi perselisihan berkepanjangan dengan YouTube TV terkait distribusi kanal kabelnya.
Sementara itu, Cisco Systems melejit 4,6 persen setelah menaikkan proyeksi pendapatan dan laba setahun penuh berkat meningkatnya permintaan perangkat jaringan.
Data tenaga kerja terbaru menunjukkan tekanan yang berlanjut. ADP melaporkan perusahaan swasta memangkas lebih dari 11.000 pekerjaan per minggu hingga akhir Oktober. Laporan Indeed Hiring Lab juga memperlihatkan penurunan 16 persen pada iklan lowongan kerja sektor ritel dibanding tahun lalu.
Pelaku pasar kini memperkirakan peluang pemotongan suku bunga 25 basis poin pada Desember sekitar 47 persen, menyusut dari 70 persen pada pekan lalu berdasarkan FedWatch Tool CME Group.
Saham APA Corp melambung 3,3 persen setelah laporan bahwa Repsol Spanyol mempertimbangkan reverse merger untuk unit hulu migasnya dengan beberapa calon mitra, termasuk perusahaan energi tersebut.
Sebaliknya, saham produsen perangkat memori terpukul. Western Digital melorot 5,4 persen, Seagate merosot lebih dari 7 persen, dan SanDisk ambles hampir 14 persen setelah Kioxia Jepang melaporkan penurunan pendapatan dan laba.
Jumlah saham yang turun mengalahkan yang naik dalam S&P 500 dengan rasio 2,8 banding 1. Indeks tersebut mencatat 17 level tertinggi baru dan tujuh level terendah baru, sementara Nasdaq mencetak 56 level tertinggi dan 230 level terendah baru.
Volume perdagangan di bursa Wall Street mencapai 20,8 miliar saham, dibandingkan rata-rata 20,3 miliar saham dalam 20 sesi sebelumnya. (Reuters/Investing/CNBC/AI)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Cisco Systems Inc (4,68%)
-Nike Inc (2,85%)
-Merck & Company Inc (1,62%)
Saham berkinerja terburuk
-Walt Disney Company (-7,75%)
-Goldman Sachs Group Inc (-3,99%)
-Nvidia Corporation (-3,56%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-LyondellBasell Industries NV (5,10%)
-Cisco Systems Inc (4,68%)
-Dow Inc (4,19%)
Saham berkinerja terburuk
-Walt Disney Company (-7,75%)
-Corning Incorporated (-7,47%)
-Super Micro Computer Inc (-7,44%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Mersana Therapeutics Inc (209,24%)
-Nuvve Holding Corp (205,95%)
-Direct Digital Holdings Inc (44,07%)
Saham berkinerja terburuk
-Korro Bio Inc (-79,31%)
-Applied Therapeutics Inc (-70,33%)
-Kaixin Auto Holdings (-62,36%)
Sumber : Admin