Wall Street Berakhir Variatif Seiring Meredanya Ketegangan di Timur Tengah
Thursday, June 26, 2025       04:26 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street beristirahat sejenak, Rabu, menghentikan reli dua hari karena gencatan senjata Israel-Iran yang lemah terus berlanjut dan investor mencermati kesaksian hari kedua Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, di depan Kongres Amerika Serikat.
Saham teknologi mengangkat laju Nasdaq, sementara S&P 500 berakhir mendatar. Indeks acuan tersebut tetap berada dalam jarak yang dekat dengan rekor penutupan tertinggi yang dicapai pada 19 Februari.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 106,59 poin, atau 0,25%, menjadi 42.982,43, S&P 500 berkurang 0,02 poin, atau 0,00%, menjadi 6.092,16 dan Nasdaq Composite Index naik 61,02 poin, atau 0,31%, menjadi 19.973,55, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (25/6) atau Kamis (26/6) pagi WIB.
"Rasanya seperti kembali ke bull market yang dijadwalkan secara rutin," kata Ryan Detrick, Chief Market Strategist Carson Group di Omaha. "Kita sudah mengatasi tarif, kita mengatasi drama Timur Tengah, tetapi saham terus melawan segala rintangan dengan bergerak lebih tinggi seiring dengan kesadaran bahwa ekonomi Amerika masih cukup tangguh."
"Tetapi hari ini hampir seperti melihat cat mengering karena kita semua menunggu S&P 500 mencapai titik tertinggi baru," tambah Detrick.
Saham Nvidia menyentuh rekor tertinggi, mengangkat market value-nya menjadi USD3,75 triliun dan menjadikannya perusahaan paling berharga di dunia.
Di antara 11 sektor utama S&P 500, teknologi, jasa komunikasi, dan perawatan kesehatan menghijau pada hari itu. Sektor defensif seperti real estat, consumer staples dan utilitas berkinerja lebih buruk daripada pasar yang lebih luas.
"Darah kehidupan bull market adalah rotasi," ujar Detrick. "Dan melihat teknologi serta jasa komunikasi mengambil alih tongkat estafet benar-benar pertanda baik bahwa reli musim panas yang mengejutkan ini kemungkinan akan berlanjut."
Gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Iran terus berlanjut, dengan Presiden AS Donald Trump menyatakan kemenangan meski minimnya kejelasan mengenai tingkat kerusakan yang ditimbulkan serangan Amerika terhadap aset pengayaan uranium Iran.
Powell, dalam kesaksian kongres hari keduanya, menegaskan kembali kepada Komite Perbankan Senat bahwa bank sentral berada pada posisi yang baik untuk menunggu pemotongan suku bunga hingga dampak inflasi dari tarif Trump yang luas diketahui lebih baik.
Pasar keuangan memperkirakan kemungkinan pemotongan suku bunga hampir 25% pada pertemuan kebijakan Juli, dan peluang 67% bahwa pemangkasan pertama akan tiba pada September, menurut FedWatch Tool CME Group.
Data perumahan yang dirilis Rabu menunjukkan penjualan rumah baru anjlok 13,7% dan aplikasi pinjaman untuk membeli rumah turun karena suku bunga hipotek meningkat.
Pada sesi Kamis, Departemen Perdagangan bakal menerbitkan laporan akhir PDB kuartal pertama, dan laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), Jumat, akan memberikan wawasan tentang pengeluaran konsumen dan inflasi.
Saham Tesla anjlok 3,8% karena penjualannya di Eropa merosot untuk bulan kelima.
Ketidakpastian ekonomi terus membebani panduan perusahaan.
Saham FedEx merosot 3,3% setelah perusahaan pengiriman paket itu memperkirakan laba kuartalan di bawah ekspektasi karena tarif membebani permintaan global. Rivalnya UPS melorot 1,2%.
General Mills juga memberikan arahan laba yang mengecewakan, menyebabkan sahamnya ambles 5,1%.
Saham perusahaan keamanan siber, BlackBerry, yang terdaftar di Amerika, melambung 12,5% menyusul kenaikan perkiraan pendapatannya, yang dikaitkan dengan permintaan yang stabil.
Micron Technology melesat lebih dari 5% dalam perdagangan lanjutan setelah memperkirakan pendapatan kuartal keempat yang lebih baik dari ekspektasi.
Jumlah saham yang menurun melebihi yang naik dengan rasio 1,94 banding 1 di NYSE . Ada 174 saham tertinggi baru dan 69 saham terendah baru di NYSE .
Di Nasdaq, 1.566 saham naik dan 2.859 saham turun di mana jumlah saham yang melemah melebihi yang menanjak dengan rasio 1,83 banding 1.
S&P 500 membukukan 24 saham tertinggi baru dalam 52 minggu dan 7 saham terendah baru sementara Nasdaq Composite mencetak 86 saham tertinggi baru dan 65 saham terendah baru.
Volume di bursa Wall Street tercatat 16,02 miliar saham, dibandingkan rata-rata 18,08 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Nvidia (4,33%)
-Goldman Sachs (1,14%)
-JPMorgan (1,07%)
Saham berkinerja terburuk
-McDonald's (-2,03%)
-Travelers (-2,00%)
-Visa A (-1,63%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Super Micro Computer (8,87%)
-Northern Trust (4,77%)
-Nvidia (4,33%)
Saham berkinerja terburuk
-Paychex (-9,40%)
-Equinix (-9,07%)
-BXP Inc (-5,26%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Urgent.ly (82,59%)
-Vor Biopharma (70,83%)
-Plus Therapeutics (68,45%)
Saham berkinerja terburuk
-Globavend Holdings (-44,40%)
-XTI Aerospace (-39,78%)
-Lifeward (-36,80%)

Sumber : Admin

berita terbaru
Tuesday, Jul 01, 2025 - 10:03 WIB
Hasil RUPS Tahunan Juni 2025 MDLA
Tuesday, Jul 01, 2025 - 10:01 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham MICE, Beli
Tuesday, Jul 01, 2025 - 10:00 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham ISSP, Beli
Tuesday, Jul 01, 2025 - 09:58 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham IDPR, Beli
Tuesday, Jul 01, 2025 - 09:55 WIB
Hasil RUPS Tahunan Juni 2025 DFAM
Tuesday, Jul 01, 2025 - 09:51 WIB
Hasil RUPS Tahunan dan Luar Biasa Juni 2025 CARE
Tuesday, Jul 01, 2025 - 09:45 WIB
Hasil RUPS Tahunan dan Luar Biasa Juni 2025 CEKA
Tuesday, Jul 01, 2025 - 09:36 WIB
Hasil RUPS Tahunan dan Luar Biasa Juni 2025 YUPI