Wall Street Ceria, Didukung Kinerja Bank yang Solid dan Reli Saham Teknologi
Thursday, October 16, 2025       04:25 WIB
  • Wall Street variatif, dengan S&P 500 naik 0,40% ke 6.671,06 dan Nasdaq menguat 0,66% ke 22.670,08, sementara Dow Jones melemah 0,04% ke 46.253,31.
  • Saham perbankan memimpin penguatan, dipicu laporan laba solid dari Morgan Stanley (+4,7%) dan Bank of America (+4,4%) yang melampaui ekspektasi, didukung kinerja solid di bisnis investasi.
  • Sektor teknologi juga melesat, setelah ASML melaporkan lonjakan pesanan dan laba, serta kabar akuisisi pusat data senilai USD40 miliar oleh konsorsium BlackRock-Microsoft-Nvidia.

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Rabu, dengan S&P 500 dan Nasdaq ceria, didorong lonjakan saham sektor perbankan setelah hasil kinerja kuartal ketiga yang solid dari Morgan Stanley dan Bank of America, sementara investor tetap mencermati meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup menguat 0,40% atau 26,75 poin menjadi 6.671,06, dan Nasdaq Composite Index naik 0,66% atau 148,37 jadi 22.670,08, sebaliknya, Dow Jones Industrial Average melemah 0,04% atau 17,15 poin ke posisi 46.253,31, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di New York, Rabu (15/10) atau Kamis (16/10) pagi WIB.
Sebanyak tujuh dari sebelas sektor dalam S&P 500 mencatatkan kenaikan, dipimpin real estat yang melonjak 1,5%, diikuti sektor utilitas dengan penguatan 1,29%.
Saham Morgan Stanley melambung 4,7% ke rekor tertinggi dan Bank of America melesat 4,4% setelah kedua bank kakap tersebut melaporkan laba kuartal ketiga melampaui ekspektasi Wall Street, berkat kuatnya kinerja bisnis investasi.
Indeks sektor perbankan S&P 500 melejit 1,2%, menandai rangkaian kenaikan tiga hari berturut-turut pertama dalam lebih dari tiga pekan.
Sehari sebelumnya, Goldman Sachs dan JPMorgan Chase juga melaporkan kinerja kuat di bisnis investment banking dan memperkirakan momentum pertumbuhan akan berlanjut.
Hasil laporan keuangan bank-bank besar ini menunjukkan ketahanan sektor korporasi Amerika di tengah minimnya data ekonomi resmi akibat penutupan sementara pemerintahan (government shutdown).
"Konsumen masih berbelanja dan kondisi pasar tenaga kerja cukup stabil. Pesan itu jelas terlihat dari hasil laporan keuangan perbankan," ujar Thomas Martin, Senior Portfolio Manager GLOBALT, Atlanta. "Inflasi dan tingkat pekerjaan masih berada di kisaran yang dapat diterima."
Dari sektor teknologi, Indeks Semikonduktor Philadelphia melambung 3% setelah ASML melaporkan pesanan dan laba operasional kuartal ketiga melampaui ekspektasi pasar, didukung lonjakan investasi di bidang kecerdasan buatan (AI). Saham ASML di AS melesat 2,7%.
Sementara itu, konsorsium investasi yang terdiri dari BlackRock, Microsoft, dan Nvidia mengumumkan rencana mengakuisisi salah satu operator pusat data terbesar dunia senilai USD40 miliar, memicu reli saham perusahaan data center, termasuk Applied Digital yang melompat tajam.
Di sisi geopolitik, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menegaskan bahwa Washington tidak bermaksud memperburuk konflik dagang dengan China, dan menyebut Presiden Donald Trump siap bertemu dengan Presiden Xi Jinping di Korea Selatan akhir bulan ini.
Sebelumnya, Trump mengatakan Amerika mempertimbangkan pemutusan sebagian hubungan dagang dengan China, termasuk dalam produk minyak goreng, setelah kedua negara saling mengenakan biaya tambahan di pelabuhan pada pekan ini.
Bessent juga menyampaikan bahwa dia berencana mengajukan tiga hingga empat kandidat Chairman Fed kepada Trump untuk diwawancarai setelah libur Thanksgiving.
Gubernur Fed Stephen Miran menyatakan bahwa "dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini tampak realistis," sejalan dengan komentar Chairman Fed Jerome Powell sehari sebelumnya yang membuka peluang pelonggaran kebijakan.
Dalam Laporan Beige Book terbaru, the Fed mencatat sebagian perusahaan mulai melakukan pemutusan hubungan kerja karena ketidakpastian ekonomi dan peningkatan investasi AI. Laporan itu juga menyoroti keterbatasan pasokan tenaga kerja di sektor perhotelan, pertanian, konstruksi, dan manufaktur akibat pengetatan imigrasi oleh pemerintahan Trump.
Dari sisi korporasi, saham Abbott Laboratories merosot 2,4% setelah laporan pendapatan kuartalannya di bawah ekspektasi, sementara Progressive Corp anjlok 5,8% usai merilis hasil kinerja yang mengecewakan.
Sebaliknya, saham Bunge meroket hampir 13%, meski perusahaan agribisnis itu menurunkan proyeksi laba 2025 pascamerger dengan Viterra.
Volume perdagangan di bursa Wall Street mencapai 21,5 miliar saham, lebih tinggi dibanding rata-rata 20,4 miliar saham dalam 20 sesi sebelumnya.
Jumlah saham yang naik dan turun di S&P 500 relatif berimbang. Indeks S&P 500 mencatat 34 saham mencetak rekor tertinggi baru, sementara Nasdaq membukukan 154 titik tertinggi baru dan 46 terendah baru. (Reuters/Investing/AI)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Walmart Inc (1,70%)
-International Business Machines (1,67%)
-Cisco Systems Inc (1,31%)
Saham berkinerja terburuk
-Honeywell International Inc (-2,90%)
-Travelers Companies (-2,25%)
-Salesforce Inc (-1,32%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Bunge Limited (12,96%)
-Advanced Micro Devices Inc (9,40%)
-First Solar Inc (8,84%)
Saham berkinerja terburuk
-Axon Enterprise Inc (-8,47%)
-Progressive Corp (-5,78%)
-Transdigm Group Incorporated (-5,70%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Genprex Inc (231,88%)
-Australian Oilseeds Holdings Ltd (177,72%)
-Omeros Corporation (154,27%)
Saham berkinerja terburuk
-Yueda Digital Holding (-86,29%)
-Aqua Metals Inc (-53,04%)
-Electra Battery Materials Corp (-50,96%)

Sumber : Admin

berita terbaru
Monday, Oct 20, 2025 - 19:49 WIB
Financial Statements 3Q 2025 of IPCC
Monday, Oct 20, 2025 - 19:44 WIB
Financial Statements 3Q 2025 of ASSA
Monday, Oct 20, 2025 - 19:11 WIB
Azko (ACES) Masih Berat
Monday, Oct 20, 2025 - 18:24 WIB
Indonesia Market Summary (20/10/2025)