Wall Street Loyo di Tengah Kekhawatiran Ekonomi Akibat Ketidakpastian Shutdown
Wednesday, October 08, 2025       04:25 WIB
  • Wall Street melemah: Dow Jones -0,20%, S&P 500 -0,38%, dan Nasdaq -0,67% akibat penutupan pemerintah AS dan data ekonomi yang terbatas.
  • Sektor consumer discretionary memimpin pelemahan, sementara utilities menguat; investor menunggu kepastian pemangkasan suku bunga the Fed.
  • Tesla merosot 4,5% setelah peluncuran Model Y murah, sedangkan AMD melejit 3,8% usai upgrade rating; Trilogy Metals meroket setelah Gedung Putih membeli 10% sahamnya.

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street melemah, Selasa, seiring investor kehilangan panduan dari data ekonomi resmi akibat penutupan pemerintahan (government shutdown) federal yang berkepanjangan. Pelaku pasar kini mengandalkan data sekunder dan pernyataan pejabat Federal Reserve untuk mencari petunjuk arah kebijakan moneter dan kondisi ekonomi terkini.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 91,99 poin atau 0,20% menjadi 46.602,98, sedangkan S&P 500 melemah 25,69 poin atau 0,38% ke posisi 6.714,59. Nasdaq Composite Index merosot 153,30 poin atau 0,67% menjadi 22.788,36, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Selasa (7/10) atau Rabu (8/10) pagi WIB.
Dari 11 sektor utama di S&P 500, consumer discretionary mencatat penurunan terbesar, sementara sektor consumer staples dan utilities justru menguat.
Ketiga indeks utama berbalik ke zona merah setelah survei ekspektasi konsumen Federal Reserve New York menunjukkan memburuknya proyeksi kondisi masa depan dan meningkatnya ekspektasi inflasi. Laporan tersebut mendapat perhatian lebih besar karena absennya data ekonomi resmi akibat penutupan pemerintahan federal yang kini memasuki hari ketujuh, menyusul kebuntuan politik di Kongres.
Investor kini bergantung pada data alternatif dan komentar pejabat moneter untuk menilai kemungkinan the Fed melakukan pemangkasan suku bunga kedua tahun ini pada pertemuan kebijakan Oktober.
"Laporan dari Fed New York mungkin menjadi alasan bagi pelaku pasar untuk mengambil keuntungan setelah S&P 500 menguat selama tujuh hari berturut-turut," ujar Sam Stovall, Kepala Strategi Investasi CFRA Research, New York. "Semakin lama pemerintah ditutup, semakin besar ketidakpastian karena tidak adanya data ekonomi resmi."
Sektor yang sensitif terhadap ekonomi seperti perumahan, penerbangan, dan transportasi berkinerja lebih lemah dari pasar secara keseluruhan.
"Pasar masih didorong oleh tren kecerdasan buatan (AI), tapi euforia mulai memudar," kata Paul Nolte, Market Strategist Murphy & Sylvest, Illinois.
Gubernur Fed Stephen Miran menegaskan kembali pentingnya melanjutkan penurunan suku bunga, dengan alasan bahwa kebijakan yang terlalu ketat dapat memperlambat ekonomi secara berlebihan.
Dari sisi emiten, saham Tesla anjlok 4,5% setelah pabrikan mobil listrik itu meluncurkan Model Y versi harga terjangkau.
Sementara itu, AMD melesat 3,8% setelah Jefferies menaikkan peringkat saham menjadi "buy" dan sejumlah broker meningkatkan target harga menyusul kesepakatan pasokan chip AI dengan OpenAI.
Constellation Brands, produsen bir Corona, melonjak 1% setelah melaporkan penurunan penjualan kuartal kedua yang lebih kecil dari perkiraan. IBM juga menguat 1,5% setelah mengumumkan kerja sama dengan startup AI Anthropic.
Trilogy Metals meroket setelah Gedung Putih mengumumkan rencana mengakuisisi 10% saham perusahaan tersebut. AppLovin melambung 7,6%, memimpin penguatan di S&P 500 setelah Citi Research dan Oppenheimer menepis kekhawatiran atas penyelidikan SEC terhadap praktik pengumpulan data perusahaan itu.
Sebaliknya, saham terkait Bitcoin, seperti Coinbase, Strategy, Riot Platforms, dan MARA Holdings, melemah setelah harga kripto tersebut mundur dari rekor tertingginya.
Jumlah saham yang turun lebih banyak daripada yang naik dengan rasio 1,93 banding 1 di NYSE . Terdapat 350 titik tertinggi baru dan 75 titik terendah baru di NYSE .
Di Nasdaq, 1.527 saham menanjak dan 3.126 saham menukik di mana jumlah yang turun lebih banyak daripada yang naik dengan rasio 2,05 banding 1.
S&P 500 mencatat 36 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan delapan titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite membukukan 121 titik tertinggi baru dan 70 titik terendah baru.
Volume perdagangan di bursa Wall Street mencapai 20,8 miliar lembar saham, dibandingkan rata-rata 19,44 miliar lembar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (Reuters/Investing/AI)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-International Business Machines (1,54%)
-Procter & Gamble Company (1,42%)
-Unitedhealth Group (1,36%)
Saham berkinerja terburuk
-Nike Inc (-3,18%)
-Salesforce Inc (-2,45%)
-Caterpillar Inc (-1,75%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-PayPal Holdings Inc (4,69%)
-Estee Lauder Companies Inc (4,53%)
-Advanced Micro Devices Inc (3,82%)
Saham berkinerja terburuk
-Seagate Technology PLC (-7,38%)
-Caesars Entertainment Corporation (-6,60%)
-Ford Motor Company (-6,14%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Galecto Inc (384,91%)
-Zeta Network Group (105,43%)
-Envoy Medical Inc (98,65%)
Saham berkinerja terburuk
-AiRWA Inc (-92,83%)
- EPWK Holdings Ltd (-67,16%)
-Humacyte Inc (-33,67%)

Sumber : Admin