Wall Street Melesat, Saham Chip Pimpin Kenaikan Setelah Trump Lunakkan Nada Perang Dagang
Tuesday, October 14, 2025       04:21 WIB
  • Wall Street ditutup menguat tajam pada Senin, didorong reli saham teknologi dan semikonduktor setelah Presiden Trump melunakkan sikapnya terhadap China, meredakan ketegangan dagang.
  • S&P 500 melonjak 1,56%, Nasdaq melesat 2,21%, dan Dow Jones menguat 1,29%, dipimpin kenaikan saham AI seperti Broadcom (+10%), Nvidia, dan Micron.
  • Sentimen positif juga didukung rencana pertemuan Trump-Xi akhir Oktober, serta optimisme investor menjelang musim laporan keuangan bank besar AS.

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di zona hijau, Senin, didorong reli saham teknologi dan semikonduktor setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan nada yang lebih kompromistis terkait ketegangan dagang dengan China, yang sebelumnya mengguncang pasar global.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup melonjak 1,56% atau 102,21 poin menjadi 6.654,72, Nasdaq Composite Index melambung 2,21% atau 490,17 poin jadi 22.694,61, dan Dow Jones Industrial Average melesat 1,29% atau 587,98 poin ke posisi 46.067,58, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Senin (13/10) atau Selasa (14/10) pagi WIB.
Dari 11 sektor dalam indeks S&P 500, 10 sektor ditutup naik, dipimpin oleh teknologi informasi dan consumer discretionary yang menguat 2,29%.
Sentimen pasar membaik setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent memastikan bahwa Trump masih akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan untuk membahas langkah de-eskalasi ketegangan dagang yang memanas pekan lalu.
Saham-saham berbasis kecerdasan buatan (AI) menjadi motor utama penguatan Wall Street. Broadcom melejit hampir 10% setelah mengumumkan kerja sama dengan OpenAI untuk memproduksi prosesor AI pertama buatan internal startup tersebut. Reli ini membuat Nasdaq mencatat kenaikan harian terbesar sejak 27 Mei.
"AI masih menjadi penggerak utama momentum pasar, dan tidak mengherankan investor memanfaatkan momentum untuk membeli saham yang sempat turun," ujar Sam Stovall, Chief Investment Strategist CFRA Research. Namun dia menambahkan, investor tetap perlu berhati-hati selama konflik dagang AS-China belum terselesaikan.
Pada perdagangan Jumat (10/10), Wall Street sempat anjlok setelah Trump mengancam akan menerapkan tarif tambahan 100% terhadap impor dari China, dan membatasi ekspor seluruh perangkat lunak penting buatan Amerika mulai 1 November, sebagai respons atas langkah Beijing memperluas pengendalian ekspor logam tanah jarang.
Namun, selama akhir pekan, Trump melunakkan sikapnya dengan mengatakan bahwa "semuanya akan baik-baik saja" dan menegaskan Amerika tidak ingin menyakiti China. Beijing menuding Washington sebagai pemicu eskalasi, tetapi menahan diri dari langkah balasan baru.
Saham chip lainnya juga ikut menguat, dengan Nvidia melonjak 2,8%, Micron Technology melesat lebih dari 6%, dan indeks semikonduktor PHLX terbang hampir 5%.
Dari sisi korporasi, Oracle menguat 5,1% setelah dua perusahaan sekuritas menaikkan target harga sahamnya, sementara Estee Lauder melembung 5,8% usai Goldman Sachs menaikkan rekomendasi dari "netral" menjadi "beli". Sebaliknya, Fastenal merosot 7,5% karena laba kuartal ketiga di bawah ekspektasi.
Investor kini menanti hasil laporan keuangan bank-bank kakap Amerika, seperti JPMorgan Chase, Goldman Sachs, Citigroup, dan Wells Fargo, yang akan dirilis Selasa ini dan menjadi pembuka musim laporan keuangan kuartal III. Analis memperkirakan laba perusahaan dalam indeks S&P 500 akan tumbuh 8,8% secara tahunan, menurut data LSEG .
Sementara itu, dari kawasan Timur Tengah, Hamas membebaskan sandera Israel terakhir sebagai bagian dari gencatan senjata yang dimediasi Amerika, yang juga mencakup pembebasan tahanan Palestina oleh Israel.
Jumlah saham yang naik lebih banyak daripada yang turun di S&P 500 dengan rasio 2,5 banding satu.
S&P 500 mencatat 7 titik tertinggi baru dan 14 titik terendah baru; Nasdaq membukukan 91 titik tertinggi baru dan 120 titik terendah baru.
Volume perdagangan di bursa Wall Street relatif rendah, dengan 18,2 miliar lembar saham ditransaksikan, dibandingkan rata-rata 20,2 miliar lembar saham selama 20 sesi sebelumnya. (Reuters/Investing/CNBC/AI)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Nike Inc (3,31%)
-Salesforce Inc (2,93%)
-Goldman Sachs Group Inc (2,93%)
Saham berkinerja terburuk
-Procter & Gamble Company (-1,48%)
-Cisco Systems Inc (-0,71%)
-Coca-Cola Co (-0,36%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Best Buy Co Inc (9,97%)
-Broadcom Inc (9,87%)
-ON Semiconductor Corporation (9,55%)
Saham berkinerja terburuk
-Fastenal Company (-7,55%)
-Las Vegas Sands Corp (-6,36%)
-Wynn Resorts Limited (-6,16%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Jayud Global Logistics Ltd (4.251,09%)
-Lucas GC Ltd (4.118,75%)
-PS International Group Ltd (932,61%)
Saham berkinerja terburuk
-Tvardi Therapeutics Inc (-84,21%)
-Beyond Meat Inc (-48,46%)
-Brag House Holdings Inc (-48,33%)

Sumber : Admin