Wall Street Menghijau, Saham Apple Melesat Terkatrol Pengecualian Tarif Trump
Tuesday, April 15, 2025       05:22 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di area positif, Senin, dengan Apple memberikan dorongan terbesar bagi S&P 500 setelah Gedung Putih membebaskan ponsel pintar dan komputer dari tarif baru.
Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 312,08 poin, atau 0,78%, menjadi 40.524,79, S&P 500 naik 42,61 poin, atau 0,79%, menjadi 5.405,97 dan Nasdaq Composite Index meningkat 107,03 poin, atau 0,64%, menjadi 16.831,48, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Senin (14/4) atau Selasa (15/4) pagi WIB.
Ketidakpastian atas tarif di masa mendatang membatasi optimisme, dengan indeks utama menjauh dari level tertingginya pada sesi itu. Investor tetap khawatir tentang bagaimana perusahaan akan mengelola rantai pasokan karena lebih banyak perubahan yang diprediksi pada sisi tarif.
Amerika Serikat mengumumkan pengecualian tersebut, Jumat, tetapi Presiden Donald Trump mengatakan pada Minggu akan mengumumkan tarif impor semikonduktor selama pekan depan.
Saham teknologi global sebagian besar menguat karena berita tersebut, terutama untuk perusahaan yang mengandalkan impor dari China. Saham produsen iPhone, Apple, melesat 2,2%. Dell Technologies melambung 4% dan HP melonjak 2,5%.
Pada saat bersamaan, indeks semikonduktor naik hanya 0,3% dan saham pabrikan chip, Nvidia, turun 0,2% pada hari itu.
Perdagangan sesi Senin bergejolak, seperti yang terjadi sejak Trump mengumumkan tarif besar-besaran pada 2 April. Investor, yang khawatir bahwa perang dagang global akan mendorong ekonomi ke dalam resesi, melihat beberapa perubahan terbesar di pasar dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan perubahan berita tarif Trump.
"Yang sebenarnya kita miliki hanyalah ketidakpastian dan ketidakmampuan konsumen, bisnis, dan investor untuk merencanakan banyak hal ke depannya atau memiliki alasan untuk berkomitmen pada rencana pengeluaran jangka panjang," kata Jed Ellerbroek, Manajer Portofolio Argent Capital Advisors di St Louis, Missouri.
Indeks Volatilitas CBOE , "pengukur ketakutan" Wall Street, turun 6,67 poin atau 17,76% menjadi 30,89, level penutupan terendah sejak 3 April.
Namun, analis teknikal mencatat S&P 500 sekarang berada dalam pola "death cross", yang menandai titik di mana koreksi jangka pendek dapat berubah menjadi tren penurunan jangka panjang. Death cross terjadi ketika rata-rata pergerakan 50 hari (MA-50) jatuh di bawah MA-200.
Sejarah menunjukkan sinyal yang terdengar tidak menyenangkan itu mungkin tidak selalu berarti ekuitas menghadapi penurunan yang lebih signifikan. S&P 500 masih merosot sekitar 8% sejauh tahun ini.
Pasar Wall Street akan ditutup pada Jumat Agung, tetapi pekan ini masih diprediksi ada laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan Amerika.
Perusahaan AS mulai melaporkan kinerja kuartal pertama 2025 dan, dengan masalah tarif yang membayangi, para eksekutif mungkin akan menahan diri untuk memberikan banyak arahan.
"Semua orang tahu masa depan akan terlihat sangat berbeda dari masa lalu, dan tim manajemen akan sangat ragu untuk berkomitmen banyak," kata Ellerbroek.
Namun, saham Goldman Sachs melonjak 1,9% setelah bank tersebut melaporkan laba kuartal pertama lebih tinggi. Kinerja kuartalan dari sejumlah perusahaan termasuk Netflix dan UnitedHealth Group juga menjadi sorotan minggu ini.
Perusahaan farmasi juga mengalami kenaikan setelah Pfizer mengatakan akan menghentikan pengembangan pil penurun berat badan eksperimentalnya. Saham Pfizer berakhir 1% lebih tinggi.
Di Nasdaq, 3.266 saham menguat dan 1.200 saham melemah di mana jumlah yang naik melebihi yang turun dengan rasio sekitar 2,72 banding 1. Ada 43 titik tertinggi baru dan 101 titik terendah baru.
Di NYSE , jumlah saham yang naik lebih banyak daripada yang turun dengan rasio 4,4 banding 1. Ada 45 titik tertinggi baru dan 65 titik terendah baru.
Volume di bursa Wall Street tercatat 18,2 miliar saham, dibandingkan rata-rata sekitar 18,7 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Amgen (2,77%)
-Travelers (2,29%)
-Apple (2,21%)
Saham berkinerja terburuk
-UnitedHealth (-2,09%)
-Amazon.com (-1,49%)
-JPMorgan (-0,64%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Charles River Laboratories (6,87%)
-Enphase (5,13%)
-Qorvo Inc (4,75%)
Saham berkinerja terburuk
-Humana (-3,49%)
-DaVita (-2,98%)
-Southwest Airlines (-2,42%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Highest Performances Holdings (5.775,00%)
- STAK Inc (92,23%)
-Sharps Technology (70,00%)
Saham berkinerja terburuk
-Ironwood (-32,41%)
-WiMi Hologram Cloud (-25,36%)
-Ostin Technology (-24,59%)

Sumber : Admin