Wall Street Menghijau Didukung Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS
Thursday, December 04, 2025       05:01 WIB
  • Wall Street menguat, dipimpin Dow Jones +0,86%, didorong data ekonomi lemah yang meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed.
  • Microsoft menekan pasar, saham anjlok 2,5% setelah laporan penurunan target penjualan AI, meski sempat membaik usai bantahan internal.
  • Sektor energi dan small caps memimpin kenaikan, sementara sejumlah saham seperti Marvell, Microchip, dan American Eagle mencatat lompatan tajam.

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street menguat, Rabu, didorong serangkaian data ekonomi yang terus mendongkrak ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan pekan depan. Namun, kejatuhan saham Microsoft sempat menahan laju penguatan indeks utama.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 408,44 poin atau 0,86% menjadi 47.882,90, S&P 500 menguat 20,35 poin atau 0,30% ke level 6.849,72, sementara Nasdaq Composite Index bertambah 40,42 poin atau 0,17% menuju 23.454,09, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (3/12) atau Kamis (4/12) pagi WIB.
Penutupan pemerintahan (government shutdown) Amerika Serikat selama 43 hari--terpanjang dalam sejarah--sebelumnya menghambat publikasi data resmi dan mempersulit pasar dalam menilai arah kebijakan moneter the Fed. Namun, tumpukan data kini mulai terselesaikan, termasuk laporan dari sektor non-pemerintah.
Institute for Supply Management melaporkan aktivitas jasa Amerika relatif stabil sepanjang November di level 52,6, sedikit di atas 52,4 pada Oktober, sementara komponen harga berbayar menurun namun tetap tinggi. Laporan ini dirilis menjelang rilis data inflasi favorit the Fed, Personal Consumption Expenditures (PCE), yang tertunda hingga Jumat.
Secara terpisah, ADP National Employment Report menunjukkan payroll sektor swasta menyusut 32.000 pada November, bertolak belakang dengan proyeksi kenaikan 10.000 pekerjaan. Karena laporan ketenagakerjaan resmi untuk Oktober dan November baru akan dipublikasikan setelah keputusan the Fed, pasar memberikan perhatian lebih besar pada data sektor swasta.
Keith Buchanan, Senior Portfolio Manager Globalt Investments, mengatakan lemahnya data ketenagakerjaan memberi ruang bagi the Fed untuk mengurangi nada hawkish dan bergerak lebih dovish. Menurutnya, pasar merespons positif perubahan sentimen tersebut sambil menunggu rangkaian data ekonomi berikutnya.
Microsoft menjadi perhatian setelah sahamnya jatuh hingga 3% menyusul laporan raksasa teknologi itu menurunkan target penjualan perangkat lunak kecerdasan buatan (AI) karena banyak staf penjualan gagal mencapai target pada tahun fiskal yang berakhir Juni.
Namun, sahamnya berbalik dari posisi terendah setelah   CNBC   melaporkan Microsoft membantah berita tersebut yang membantu menopang indeks berbasis luas S&P 500 dan Nasdaq ke area positif. Saham Microsoft akhirnya ditutup merosot 2,5%, sekaligus menyeret sektor teknologi turun 0,4%.
Sebaliknya, sektor energi menjadi yang terbaik dengan lonjakan 1,8%, mengikuti kenaikan harga minyak.
Probabilitas pasar terhadap pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan the Fed pekan depan naik menjadi 89%, dari sebelumnya sekitar 87%, menurut FedWatch Tool CME Group.
Ekspektasi terkait arah kebijakan turut dipengaruhi laporan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump membatalkan wawancara dengan kandidat bos the Fed. Hal ini memicu spekulasi Kevin Hassett--yang dinilai mendukung pemangkasan suku bunga agresif--kemungkinan besar menggantikan Jerome Powell pada Mei mendatang.
Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter juga mendorong saham berkapitalisasi kecil. Indeks Russell 2000 melambung 1,91% atau 47,15 poin menjadi 2.512,137, melanjutkan reli 5,5% pekan lalu--kinerja mingguan terbaik dalam lebih dari setahun.
Jill Carey Hall, analis BofA Securities, memperkirakan saham small caps akan berkinerja unggul pada 2026, ditopang pertumbuhan laba serta potensi siklus belanja modal dan penurunan suku bunga.
Sejumlah saham mencatat lonjakan signifikan: Marvell Technology melejit 7,9% setelah mengumumkan akuisisi startup semikonduktor Celestial AI senilai USD3,25 miliar; Microchip Technology melesat 12,2% setelah menaikkan proyeksi kinerja kuartal ketiga; dan American Eagle Outfitters terbang 15,1% setelah meningkatkan proyeksi penjualan, didukung optimisme musim belanja akhir tahun.
Jumlah saham yang menguat melampaui yang melemah dengan rasio 2,88:1 di NYSE dan 2,73:1 di Nasdaq. S&P 500 mencatat 27 rekor tertinggi baru selama 52 pekan, sementara Nasdaq membukukan 108 rekor baru dan 96 titik terendah baru.
Volume perdagangan di bursa Wall Street mencapai 15,44 miliar lembar saham, di bawah rata-rata 20 hari terakhir sebesar 18,19 miliar. (Reuters/Investing/AI)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Unitedhealth Group (4,67%)
-Goldman Sachs Group Inc (2,62%)
-McDonald's Corporation (2,32%)
Saham berkinerja terburuk
-Microsoft Corporation (-2,44%)
-Travelers Companies (-1,47%)
-Boeing Co (-1,38%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Microchip Technology Inc (12,17%)
-ON Semiconductor Corporation (11,01%)
-Vertex Pharmaceuticals Inc (6,94%)
Saham berkinerja terburuk
-Alexandria Real Estate Equities Inc (-10,09%)
-Paramount Skydance Corp (-7,27%)
-Netflix Inc (-4,93%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Capricor Therapeutics Inc (369,34%)
-Nauticus Robotics Inc (115,89%)
-Virax Biolabs Group Ltd (77,32%)
Saham berkinerja terburuk
-Sonnet Biotherapeutics Holdings Inc (-59,35%)
-ScanTech AI Systems Inc (-38,44%)
-Paranovus Entertainment Technology Ltd (-38,29%)

Sumber : Admin

berita terbaru
Saturday, Dec 06, 2025 - 16:20 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 MPIX
Saturday, Dec 06, 2025 - 16:09 WIB
Kepemilikan Saham 28 November 2025 BINO
Saturday, Dec 06, 2025 - 16:02 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 BANK
Saturday, Dec 06, 2025 - 13:59 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 IPCM
Saturday, Dec 06, 2025 - 13:52 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 BSML
Saturday, Dec 06, 2025 - 12:59 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 ALII
Saturday, Dec 06, 2025 - 11:12 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 MCOL
Saturday, Dec 06, 2025 - 11:05 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 ALDO