Wall Street Terpukul Kekhawatiran Tarif; Rencana Politik Musk Hantam Tesla
Tuesday, July 08, 2025       04:35 WIB

Ipotnews - Indeks saham utama Wall Street ditutup melemah tajam, Senin, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan tarif impor tinggi terhadap Jepang, Korea Selatan, serta beberapa mitra dagang lainnya. Saham Tesla juga merosot usai CEO Elon Musk mengumumkan pembentukan partai politik baru.
Dow Jones Industrial Average ditutup melorot 422,17 poin atau 0,94% menjadi 44.406,36, sementara S&P 500 melemah 49,37 poin atau 0,79% jadi 6.229,98, dan Nasdaq Composite Index menyusut 188,59 poin atau 0,91% menjadi 20.412,52, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Senin (7/7) atau Selasa (8/7) pagi WIB.
Tekanan meningkat setelah Trump menyampaikan bahwa tarif atas barang dari Jepang dan Korea Selatan akan mulai berlaku 1 Agustus. Kekhawatiran investor bertambah ketika Trump juga mengumumkan tarif baru atas impor dari Malaysia, Kazakhstan, Afrika Selatan, Laos, dan Myanmar.
"Pasar sempat merasa risiko tarif telah mereda, namun kini isu itu kembali ke permukaan dan menimbulkan kegelisahan," ujar Emily Roland, Co-Chief Investment Strategist Manulife John Hancock Investments, Boston.
Meski demikian, Roland menilai investor masih berharap bahwa tarif ini belum final. "Biasanya ada pola: tarif diumumkan, lalu sebagian ditarik kembali. Bisa jadi ini bagian dari strategi negosiasi," tambahnya.
Saham Tesla menjadi penekan terbesar pada S&P 500, anjlok 6,8% setelah Elon Musk mengumumkan pembentukan partai baru bernama "America Party", memperkeruh ketegangan politik dengan Trump. Ini menjadi penurunan harian terbesar Tesla sejak 5 Juni.
Investor juga menunggu pengumuman perdagangan AS lainnya setelah Trump, Minggu, mengatakan Amerika berada di ambang beberapa kesepakatan dan akan memberi tahu negara lain tentang tarif yang lebih tinggi paling lambat 9 Juli, dengan bea baru yang akan berlaku pada 1 Agustus.
Trump juga mengancam tarif tambahan sebesar 10% untuk negara-negara yang "bersekutu dengan kebijakan anti-Amerika" dari kelompok BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan).
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 mengalami pelemahan, terutama consumer discretionary (-1,25%) dan energi (-1,04%). Hanya sektor defensif seperti utilitas (+0,17%) dan consumer staples (+0,11%) yang mencatatkan kenaikan.
Secara historis, pasar saham AS baru saja mengalami periode volatilitas signifikan. Pada awal April, indeks Nasdaq resmi masuk ke dalam bear market setelah anjlok lebih dari 20% dari rekor tertingginya, sementara S&P 500 berhasil menghindari bear market secara tipis. Namun, kedua indeks berhasil pulih dan kembali mencetak rekor tertinggi baru pada akhir Juni.
Sementara itu, saham WNS Holdings menjadi salah satu yang mencuri perhatian, melonjak 14,3% setelah Capgemini, perusahaan jasa TI asal Prancis, sepakat mengakuisisi emiten outsourcing tersebut senilai USD3,3 miliar secara tunai.
Di tengah meningkatnya ketidakpastian tarif, perhatian investor juga tertuju pada arah kebijakan moneter AS. Risalah rapat Federal Reserve periode Juni akan dirilis Rabu, memberikan gambaran lanjutan soal potensi penurunan suku bunga.
Menurut FedWatch Tool CME Group, pasar memperkirakan kemungkinan 95% suku bunga tetap pada Juli, sementara peluang penurunan pada September mencapai 60%.
Trump juga baru saja menandatangani paket pemotongan pajak dan belanja fiskal, yang diperkirakan meningkatkan defisit anggaran AS lebih dari USD3 triliun dalam satu dekade ke depan.
Volume perdagangan di bursa Wall Street tercatat 16,5 miliar saham, di bawah rata-rata 20 hari terakhir sebesar 18,18 miliar.
Jumlah saham yang turun lebih banyak daripada yang naik dengan rasio 3,44 banding 1 di NYSE , di mana terdapat 209 titik tertinggi baru dan 32 titik terendah baru.
Di Nasdaq, 1.226 saham menguat dan 3.354 saham menyusut di mana jumlah yang turun lebih banyak daripada yang naik dengan rasio 2,74 banding 1. S&P 500 membukukan 25 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 3 titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencetak 103 titik tertinggi baru dan 54 titik terendah baru. (ef)
Saham Berkinerja Terbaik di Dow Jones
-Boeing (1,20%)
-Walmart (1,01%)
-Nike (0,18%)
Saham Berkinerja Terburuk
-Sherwin-Williams (-2,18%)
-Travelers (-1,95%)
-Amgen (-1,77%)
Saham Berkinerja Terbaik di S&P 500
-Tractor Supply (3,90%)
-Palantir (3,54%)
-Uber Technologies (3,26%)
Saham Berkinerja Terburuk
-Tesla (-6,80%)
-Bunge (-4,58%)
-Celanese (-4,57%)
Saham Berkinerja Terbaik di Nasdaq
-Mustang Bio (180,66%)
-CURRENC (91,35%)
-eLong Power Holding (63,98%)
Saham Berkinerja Terburuk
-Skyline Builders Holding (-87,58%)
-Top KingWin (-80,14%)
-Jasper Therapeutics (-55,10%)

Sumber : Admin