Wall Street Tersengat Tarif Anyar Trump, Dow dan S&P 500 Akhiri Keperkasaan 9 Sesi Beruntun
Tuesday, May 06, 2025       04:40 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street tersungkur, Senin, dengan S&P 500 merosot dan mengakhiri kenaikan terpanjangnya dalam 20 tahun, setelah investor menelaah pengumuman tarif terbaru Presiden AS Donald Trump menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve pekan ini.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 98,60 poin, atau 0,24%, menjadi 41.218,83, S&P 500 menyusut 36,29 poin, atau 0,64%, menjadi 5.650,38 dan Nasdaq Composite Index melorot 133,49 poin, atau 0,74%, menjadi 17.844,24, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Senin (5/5) atau Selasa (6/5) pagi WIB.
Minggu, Trump mengumumkan tarif 100% untuk film yang diproduksi di luar Amerika Serikat tetapi tidak memberikan rincian tentang bagaimana pungutan tersebut akan diterapkan.
Saham bergejolak sejak Trump mengumumkan putaran tarif pertamanya pada 2 April, dengan S&P 500 awalnya jatuh hampir 15%, hanya untuk stabil dan menguat selama sembilan sesi terakhir berturut-turut hingga Jumat, rekor terpanjang sejak 2004.
Indeks Dow juga mengakhiri kenaikan sembilan sesi berturut-turut, terpanjang sejak Desember 2023.
Senin, Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan agenda tarif, pemotongan pajak, dan deregulasi Trump akan bekerja sama untuk mendorong investasi jangka panjang ke Amerika, seraya menambahkan pasar dapat mengatasi turbulensi jangka pendek apa pun.
"Sembilan hari kenaikan di S&P 500 sulit dipertahankan," kata Art Hogan, Chief Market Strategist B Riley Wealth di Boston.
"Kami mulai memperhitungkan kemungkinan kesepakatan yang akan diumumkan, tetapi kita kehabisan waktu untuk itu karena setiap minggu yang berlalu tanpa kita mulai membuat kesepakatan, kita menyebabkan kerugian ekonomi."
Beberapa saham produksi film dan televisi turun tajam tepat setelah pengumuman Trump, tetapi kemudian memangkas kerugian.
Netflix anjlok 1,9% untuk mengakhiri 11 sesi kenaikan beruntun, sementara Amazon.com merosot 1,9% dan Paramount Global turun 1,6%.
Energi, melemah 2%, adalah saham berkinerja terburuk dari 11 sektor utama S&P, setelah OPEC + memutuskan untuk mempercepat kenaikan produksinya, yang menyebabkan kekhawatiran tentang lebih banyak pasokan karena permintaan masih tidak pasti.
Saham Class B Berkshire Hathaway ambles 5,1% setelah Warren Buffett mengatakan akan mengundurkan diri sebagai CEO konglomerasi tersebut.
Di sisi ekonomi, survei Institute for Supply Management menunjukkan sektor jasa mengalami peningkatan pertumbuhan sepanjang April, sementara ukuran harga yang dibayarkan oleh bisnis untuk bahan dan jasa melesat ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun, yang memperlihatkan tarif menyebabkan kenaikan tekanan inflasi.
Investor akan mencermati pengumuman kebijakan the Fed, Rabu (7/5), di mana bank sentral sebagian besar diprediksi mempertahankan suku bunga tidak berubah. Komentar dari Chairman Fed, Jerome Powell, bakal dicermati untuk mengetahui tanda-tanda kapan bank sentral akan menyesuaikan kebijakan moneter.
Pasar memperkirakan sekitar 75 basis poin pemotongan suku bunga oleh the Fed untuk 2025, dengan pelonggaran pertama setidaknya 25 basis poin kemungkinan terjadi pada pertemuan Juli, menurut data LSEG .
Investor juga khawatir tentang bagaimana tarif dapat memengaruhi profitabilitas perusahaan. Tyson Foods anjlok 7,7% setelah perusahaan pengepakan daging itu gagal memenuhi ekspektasi pendapatan kuartalan.
Namun, Skechers melejit 24,3% setelah pabrikan alas kaki itu setuju untuk diambil alih oleh 3G Capital dalam kesepakatan senilai USD9,4 miliar.
Jumlah saham yang turun lebih banyak daripada yang naik dengan rasio 1,88 banding 1 di NYSE dan rasio 1,79 banding 1 di Nasdaq.
S&P 500 membukukan sembilan tertinggi baru dalam 52 minggu dan tiga terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencetak 53 tertinggi baru dan 57 terendah baru.
Volume di bursa Wall Street tercatat 13,67 miliar saham, dibandingkan rata-rata 18,68 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-IBM (1,48%)
-UnitedHealth (1,22%)
-McDonald's (1,21%)
Saham berkinerja terburuk
-Apple (-3,15%)
-Chevron (-2,17%)
-Nike (-2,12%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Godaddy Inc (3,36%)
-EQT (3,22%)
-Delta Air Lines (2,96%)
Saham berkinerja terburuk
-Zimmer Biomet (-11,62%)
-ON Semiconductor (-8,38%)
-Tyson Foods (-7,76%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-NewGenIvf (1.076,08%)
-Psyence Biomedical (999,35%)
-Sol Gel Tech (505,48%)
Saham berkinerja terburuk
- EPWK Holdings (-74,98%)
-Energys (-66,41%)
-Above Food Ingredients (-47,75%)

Sumber : Admin