- Wall Street ditutup mixed: Dow Jones naik 0,68% ke rekor baru 48.254,82, S&P 500 menguat tipis 0,06%, sementara Nasdaq turun 0,26% akibat aksi jual saham teknologi.
- Sektor kesehatan dan keuangan memimpin penguatan, sementara saham Tesla, Palantir, dan Oracle melemah; AMD melonjak 9% setelah menargetkan pendapatan data center USD100 miliar.
- Optimisme meningkat menjelang berakhirnya penutupan pemerintahan AS, sementara pasar menilai peluang 65% pemangkasan suku bunga the Fed pada Desember.
Ipotnews - Bursa ekuitas saham Wall Street berakhir variatif, Rabu, dengan Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi, sementara Nasdaq melemah akibat rotasi investor dari saham teknologi bernilai tinggi menuju sektor lain. Sentimen pasar juga terfokus pada prospek berakhirnya penutupan pemerintahan (government shutdown) terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat.
Dow Jones Industrial Average menguat 0,68% atau 326,86 poin menjadi 48.254,82, S&P 500 naik tipis 0,06% atau 4,31 poin ke posisi 6.850,92, sementara Nasdaq Composite Index turun 0,26% atau 61,84 poin jadi 23.406,46, demikian laporan Reuters dan CNBC , di New York, Rabu (12/11) atau Kamis (13/11) pagi WIB.
Dari 11 sektor utama di indeks berbasis luas S&P 500, enam di antaranya berakhir di zona hijau, dipimpin sektor kesehatan yang melonjak 1,36%, disusul keuangan yang naik 0,9%.
Dewan Perwakilan Rakyat Amerika dijadwalkan menggelar pemungutan suara untuk mengakhiri penutupan pemerintahan terpanjang di negara itu melalui rancangan undang-undang sementara (stopgap funding) yang bertujuan memulihkan bantuan pangan, membayar ratusan ribu pegawai federal, dan mengaktifkan kembali sistem pengendalian lalu lintas udara. Namun, RUU tersebut masih memerlukan tanda tangan Presiden Donald Trump untuk disahkan.
"Langkah ini positif dari sisi sentimen, karena menghapus salah satu risiko utama yang membebani pasar. Kembalinya fungsi pemerintahan federal, termasuk FAA (Federal Aviation Administration) dan sistem penerbangan, sangat penting bagi operasional ekonomi riil," kata Bill Northey, Senior Investment Director U.S. Bank Wealth Management, Billings, Montana.
Kenaikan masing-masing sekitar 3,5% pada saham Goldman Sachs dan UnitedHealth Group membantu mendorong Dow Jones mencetak rekor penutupan tertinggi untuk hari kedua berturut-turut. Sejauh tahun ini, indeks Dow melonjak sekitar 13%, namun masih tertinggal dibanding kenaikan hampir 17% pada S&P 500.
Sebaliknya, saham teknologi unggulan di Wall Street justru tertekan. Tesla melorot 2,1%, Palantir anjlok 3,6%, dan Oracle merosot 3,9%. Sementara itu, saham AMD melejit 9% setelah produsen chip tersebut menetapkan target pendapatan data center sebesar USD100 miliar.
"Kita melihat adanya rotasi dari kepemimpinan saham teknologi di Nasdaq ke sektor lain yang juga menunjukkan performa baik seperti kesehatan dan keuangan," ujar Matt Stucky, Chief Equity Portfolio Manager Northwestern Mutual. "Komponen penting bagi pasar yang lebih luas adalah pertumbuhan laba yang juga meluas."
Penjualan saham Nvidia senilai USD5,8 miliar oleh SoftBank Group, Selasa, memicu kekhawatiran euforia seputar kecerdasan buatan (AI) mungkin telah mencapai puncaknya, terlebih setelah peringatan dari eksekutif bank kakap Wall Street dan investor legendaris yang bersikap skeptis. Laporan keuangan Nvidia yang akan dirilis Rabu pekan depan diperkirakan menjadi ujian penting bagi sentimen investor terhadap sektor AI.
Volume perdagangan di bursa Wall Street relatif tipis, dengan 17,2 miliar saham berpindah tangan, lebih rendah dari rata-rata 20,5 miliar saham dalam 20 sesi terakhir.
Penutupan pemerintahan AS menekan perekonomian dan menciptakan kekosongan data yang membuat Federal Reserve serta pelaku pasar bergantung pada indikator ekonomi swasta. Laporan mingguan ADP menunjukkan perusahaan swasta mengurangi rata-rata 11.250 tenaga kerja per minggu selama empat pekan yang berakhir 25 Oktober, menandakan berlanjutnya pelemahan pasar tenaga kerj.
Pelaku pasar kini memperkirakan peluang sebesar 65% bahwa the Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin pada pertemuan kebijakan moneter Desember, menurut FedWatch Tool CME Group.
Sementara itu, Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengumumkan rencananya untuk pensiun saat masa jabatannya berakhir pada Februari mendatang, di tengah kekhawatiran adanya tekanan politik dari pemerintahan Trump terhadap kebijakan bank sentral.
Pada perdagangan Rabu, jumlah saham yang menguat di indeks S&P 500 mengungguli yang melemah dengan rasio 1,5 banding 1.
Indeks S&P 500 mencatat 36 saham mencetak harga tertinggi baru dan dua saham menyentuh level terendah, sementara di Nasdaq terdapat 102 saham mencapai rekor tertinggi baru dan 103 saham turun ke posisi terendah. (Reuters/CNBC/Investing/AI)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-UnitedHealth (3,55%)
-Goldman Sachs (3,54%)
-Cisco (3,14%)
Saham berkinerja terburuk
-Amazon.com (-1,95%)
-Chevron (-1,87%)
-Home Depot (-0,83%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-AMD (8,98%)
-Albemarle (6,20%)
-United Airlines Holdings (5,28%)
Saham berkinerja terburuk
-Paramount Skydance (-6,99%)
-Celanese (-5,51%)
-Slb NV (-4,09%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Leap Therapeutics (367,43%)
-Creative Media Community Trust (85,69%)
-Quhuo (49,34%)
Saham berkinerja terburuk
-VisionSys AI DRC (-77,69%)
-Leifras ADR (-41,16%)
-Clearmind Medicine (-32,32%)
Sumber : Admin